Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Pandangan Syekh Yusri tentang Kelompok Taliban

Avatar photo
36
×

Pandangan Syekh Yusri tentang Kelompok Taliban

Share this article

Menurut Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani, kelompok Taliban sudah berakidah dengan benar. Sebagian besar mereka sufi pengikut tarekat Naqsyabandiah. Hanya saja, pandangan hidup mereka dalam penerapan agama perlu dikoreksi.

Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah ditanya tentang Taliban, “Apa pendapat Anda tentang Taliban Afghanistan?

Mursyid tarekat Yusriyah Shiddiqiyah Syadziliyah Mesir itu mengatakan, “Taliban Afghanistan berbeda dari Taliban Pakistan.”

Beliau menerangkan bahwa Taliban Pakistan merupakan kalangan Wahabi murni yang bermasalah dalam akidah dan cara hidup. Sementara Taliban Afghanistan, sebagian besar mereka merupakan sufi dari kalangan Tarekat Naqsyabandiah.

“Tetapi metode hidup mereka dalam menjalankan agama merupakan tarekat buntu yang tidak sesuai dengan kehidupan nyata sekarang. Inilah masalah mereka,” tegas beliau.

Secara akidah tidak ada masalah dalam Taliban Afghanistan. Namun mereka bermasalah dalam pandangan hidup terhadap kenyataan dan perubahan global yang terjadi.

Baca juga: Musibah Besar Jika Bukan Ahlinya Berfatwa

Muslim modern mempunyai kebutuhan hidup yang berbeda, dan memiliki gaya hidup baru yang bisa disesuaikan dengan metode Islam.

Tapi mereka ingin kaum muslim menjalani hidup sebagaimana masa Nabi Muhammad saw., bukan sebagaimana metode Nabi.

Itulah masalah mereka,” tegas beliau kedua kali.

Taliban Afghanistan mempunyai masalah besar dalam penerapan Islam, tapi secara akidah tidak masalah.

Adapun mengenai pandangan hidup terhadap kenyataan dan penerapan nilai-nilai agama di tengah perubahan zaman, kelompok Taliban perlu datang ke sini (Mesir), belajar kepada Syekh Dr. Ali Jum’ah, Darul Ifta Mesir dan al-Azhar asy-Syarif beberapa tahun. Dengan tujuan, agar mereka mengetahui bagaimana hidup tidak bertabrakan dengan zaman dan menyesuaikan kehidupan masa kini dengan cara dan manhaj islami, bukan hidup dengan cara hidup Sayyiduna Nabi.

Karena kamu tidak bisa hidup dengan cara hidup Sayyiduna Nabi, tapi kamu bisa hidup dengan metode Nabi,” terang beliau.

Cara hidup Nabi Muhammad saw. tidak bisa diterapkan karena cara dan gaya kehidupan sudah berubah, bahkan kebutuhan hidup manusia pun berubah.

Dan Islam bisa dipakai dan diterapkan untuk setiap masa dan tempat.

Sementara mereka ingin membuat copian dari Madinah Munawwarah. Itu hal mustahil. Katakan pada masa, “Kembalilah wahai masa!” Perdengarkan pada mereka lagu Umi Kultsum. Zaman tidak akan kembali, itulah hal mustahil.

Itulah masalah mereka. Kita berharap mereka bisa menenangkan diri. Semoga Allah memuliakan mereka.

Baca juga: Penjelasan Hadits Orang Mukmin Seperti Pohon Kurma

Karena jika mereka menerapkan Islam sebagaimana yang mereka pikirkan, sehingga menjadi contoh nyata untuk Islam di masa kini, maka mereka akan menjadi contoh buruk untuk Islam.

Boleh jadi Amerika membuat kesepakatan untuk menyerahkan kekuasaan ke tangan mereka agar menjadi contoh buruk Islam.

Inilah masalah yang kita sulit hadapi, yaitu ketidaktahuan untuk melihat kenyataan hidup yang ada dan ketidaktahuan bagaimana menerapkan manhaj Nabi, bukan hidup sesuai zaman Nabi.

Semoga Allah menghidayahi kelompok Taliban dan membuka pandangan mereka. Semoga datang keberkahan al-Azhar pada mereka sehingga bisa mengetahui kenyataan hidup dan menyesuaikannya dengan manhaj Sayyiduna Nabi Muhammad saw.

~ Faedah dars Jumat siang, 27 Agustus 2021 M.

 

 

Kontributor

  • Hilma Rosyida Ahmad

    Bernama lengkap Ustadzah Dr. Hilma Rasyida Ahmad. Menimba ilmu di Universitas Al-Azhar. Beliau juga salah satu murid Syekh Prof. Dr. dr. Yusri Abdul Jabbar al-Hasani asy-Syadzili.