Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Para Nabi Datang Menyambangi Ibunda Rasulullah

Avatar photo
41
×

Para Nabi Datang Menyambangi Ibunda Rasulullah

Share this article

Sayyidah Aminah Ibunda Rasulullah mengalami pengalaman indah luar biasa pada masa-masa mengandung Nabi Muhammad SAW.

Sayyidah Aminah Ibunda Rasulullah mengandung Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wasallam, di awal-awal masa kehamilan pada bulan Rajab.

Suatu malam, ketika Ibunda Rasulullah dalam kenikmatan tidur, tiba tiba masuk seorang laki-laki yang sangat elok parasnya, wangi aromanya, dan tampak sekali pancaran cahayanya.

Dia kemudian bercerita sebagai berikut:

Laki-laki elok itu berkata, “Marhaban bika Ya Muhammad, (Selamat datang untukmu, wahai Muhammad).”

Aku (Aminah) bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Adam, ayah sekalian manusia.”

“Apa yang engkau inginkan?”

“Aku ingin membawa kabar gembira. Bahagialah engkau wahai Sayyidah Aminah, engkau sedang mengandung Sayyidil Basyar (Pemimpin umat manusia).”

Baca juga: Halimah As-Sa’diyah, Wanita yang Menyusui Rasulullah SAW

Pada bulan kedua datang seorang laki-laki, seraya berkata, “Assalamu’alaika Ya Rasulallah (Salam untukmu wahai utusan Allah).”

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Tsits.”

“Apa yang engkau inginkan?”

“Aku ingin menggembirakanmu. Bergembiralah wahai Sayyidah Aminah, engkau sedang mengandung Shahibut Ta’wil wal Hadits (Pemilik ta’wil dan hadits)”

Pada bulan ketiga datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika Ya Nabiyallah (Salam untukmu, wahai Nabi Allah).”

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Idris.”

“Apa yang engkau inginkan?”

“Gembiralah engkau, hai Aminah, engkau sedang mengandung An-Nabi Ar-Ra`is (Nabi Pemimpin).”

Baca juga: Begini Cara Nabi Muhammad Tertawa, Sangat Manusiawi

Pada bulan keempat datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika Ya Habiballah (Salam untukmu, wahai Kekasih Allah).”

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Nuh.”

“Apa yang engkau inginkan?”

“Bahagialah wahai Aminah, engkau sedang mengandung Shohibun Nashri wal Futuh (Pemilik Pertolongan dan Kemenangan).”

Pada bulan kelima datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika Ya Shafwatallah (Salam untukmu, wahai Sahabat Karib Allah).”

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Hud.”

“Apa yang engkau inginkan?”

“Bergembiralah wahai Sayyidah Aminah, engkau sedang mengandung Shohibusy Syafa’ah fil Yaumil Masyhud (Pemilik Syafaat pada hari persaksian alias hari kiamat).”

Pada bulan keenam datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika Ya Rahmatallah (Salam untukmu, wahai Kasih Sayang Allah).”

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Ibrahim Al-Khalil.”

“Apa yang engkau inginkan?”

“Bahagialah engkau hai Aminah, engkau sedang mengandung An-Nabi Al-Jalil” (Nabi Yang Agung).”

Pada bulan ketujuh datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika Ya Man Ikhtarahu Allah (Salam untukmu wahai orang yang telah dipilih Allah).”

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Isma’il Adz-Dzabih (Yang disembelih).”

“Apa yang engkau inginkan?”

“Gembiralah engkau hai Aminah, engkau sedang mengandung An-Nabi Al-Malih (Nabi yang Elok).”

Baca juga: Apakah Semua Ahlul Fatrah Itu Selamat?

Pada bulan kedelapan datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika Ya Khiratallah (Salam untukmu wahai pilihan Allah).”

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Musa putra Imran.”

“Apa yang engkau inginkan?”

“Kabar gembira hai Aminah, engkau sedang mengandung Man Yunzalu ‘alaihi al-Qur’an (Orang yang akan diturunkan padanya Al-Qur’an).”

Pada bulan kesembilan, yakni bulan Rabi’ul Awwal, datang seorang laki-laki yang berkata, “Assalamu’alaika Ya Rasulallah (Salam untukmu, wahai Utusan Allah).”

Aku bertanya, “Siapa engkau?”

Ia menjawab, “Aku Isa putra Maryam.”

“Apa yang engkau inginkan?”

“Gembiralah engkau hai Aminah, engkau sedang mengandung An-Nabi Al-Mukarram wa Ar-Rasul Al-Mu’azhzham (Nabi yang dimuliakan dan Rasul yang diagungkan).”

Demikian pengalaman yang dialami Ibunda Rasulullah setiap bulan selama mengandung Baginda Nabi.

Disalin dari kitab Maulid Ibriz, karya Syekh Nawawi Al-Bantani, hlm. 17-19.ng di

Kontributor

  • Ibnu Zen@

    Pernah nyantri di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang Rembang di bawah asuhan KH. Maemun Zubair, Allahu Yarhamuh. Sekarang mengajar di di Pondok Pesantren An-Nasihun Kedungwuni Pekalongan.