Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah menjelaskan bahwa perkara sunnah yang berhubungan dengan ibadah, hukumnya tetap sunnah tanpa perubahan. Contohnya seperti shalat malam, puasa sunnah dan lain-lain.
Sementara sunnah yang mungkin ditinggalkan ialah sunnah yang berkaitan dengan adat dan kebiasaan hidup. Contohnya seperti pakaian, makanan dan sebagainya. Maka harus kiranya melihat kondisi adat, zaman dan tempat di mana kita berada, karena adat istiadat itu berkuasa sementara kebiasaan bisa berubah.
Beliau kemudian menyampaikan beberapa contoh berikut:
1. Mewarnai uban dengan hinna (pacar) merupakan hal yang dilakukan oleh Sayyiduna Nabi saw.
Tapi di Mesir, hal itu membuat orang yang melakukannya dianggap puber kedua atau mau nikah lagi. Maka ia sunnah ditinggalkan di Mesir, berbeda keadaannya seperti di India dan negara lain.
Maulana Syekh Yusri pernah mewarnai uban saat beliau mengajar Asy-Syamail al-Muhammadiyah. Dengan alasan supaya sebagai pengajar, beliau ikut mempraktekkan apa yang disampaikan. Tapi karenanya, beliau diisukan mau berpoligami.
2. Bercelak mata merupakan perkara sunnah bagi laki-laki dan perempuan.
Tapi di Mesir, bercelak bagi laki-laki dianggap menyerupai perempuan.
Maulana Syekh Yusri yang berambut mata hitam saat kecil sering menjadi cemoohan kawan-kawannya. Mereka menganggap beliau bercelak mata mirip anak perempuan. Sampai-sampai beliau mengadu pada sang ibu rahimahallah. Dijawab oleh ibu beliau, “Itu karena matamu cantik.”
3. Janggut panjang merupakan sunnah yang menjadi tanda Wahabiah.
Maulana Syekh Yusri dulu saat muda membiarkan janggutnya memanjang. Tapi karena itu menjadi tanda ahli bid’ah, beliau pun memotong sebagian janggut beliau.
4. Jubah setengah betis kaki merupakan hal yang menjadi tuntunan Sayyiduna Rasulullah saw.
Sebelum dan pada zaman Sayyiduna Nabi Muhammad saw., orang-orang bersombong dengan memanjangkan lengan baju dan bagian bawah pakaian.
Oleh karenanya, Sayyiduna Nabi saw. mengajarkan umatnya untuk tidak melakukan perkara itu. Jadi lengan pun dipendekkan sesuai panjang tangan dan bagian bawah dipotong sampai setengah betis.
Karena di zaman kita, baju jubah setengah betis merupakan tanda ahli bid’ah dari kalangan Wahabi, maka pakaian sunnah zaman sekarang adalah yang sampai ke mata kaki supaya tidak sama dengan mereka.
Kita juga memakai semua jenis pakaian yang ada di masa kita sekarang seperti jas dan lain-lain.
5. Sorban hitam merupakan salah satu pakaian yang dikenakan Sayyiduna Nabi saw. sebagaimana diriwayatkan bahwa saat Fathu Makkah, beliau datang dengan mengenakan sorban hitam.
Maulana Syekh Yusri pernah mengenakan sorban hitam ketika berziarah ke makam Sayyiduna Nabi saw. Beliau kaget karena menemukan orang-orang memberi jalan penuh hormat.
Baca juga: Gaya Makan Sesuai Sunnah Nabi
Ternyata Maulana yang bermata hitam dan bulu mata hitam dianggap mirip sekali dengan orang Iran. Dan ketika bersorban hitam, belia dikira seorang Ayatullah yang diagungkan Syiah.
Setelah itu, beliau memutuskan untuk tidak mengenakan sorban hitam karena itu menyerupai ahli bid’ah dari kalangan Rafidhah (Syi’ah).
Jubah, sorban dan selendang hitam, dahulunya merupakan pakaian yang dikenakan Ahlul Bait dari keturunan Sayyiduna Hasan radhiyallahu ‘anhu. Sementara yang berwarna hijau dikenakan Ahlul Bait keturunan Sayyiduna Husain radhiyallahu ‘anhu.
Tapi karena jubah dan sorban hitam kemudian dikenakan oleh para pendeta, maka Ahlul Bait keturunan Sayyiduna Hasan memutuskan untuk tidak mengenakan jubah dan sorban hitam supaya tidak menyerupai mereka.
6. Berambut panjang.
Karena pada zaman dulu, Sayyiduna Nabi dan shahabat tidak memotong rambut atau menggundul kecuali ketika usai haji atau umrah, maka rambut mereka panjang sampai wafrah (ke telinga) atau lammah (sampai leher) atau bahkan jummah (ke bawah bahu).
Diriwayatkan bahwa anyaman rambut beliau ada empat tetapi beliau saw. mengenakan sorban.
Sekarang rambut panjang tanpa mengenakan sorban merupakan hal yang lumrah dilakukan kaum perempuan. Maka tidak pantas kaum lelaki berambut panjang dan membiarkan tanpa sorban lalu berdalih bahwa itu merupakan perkara sunnah yang dilakukan Sayyiduna Nabi saw. Kalau pun mau berambut panjang, maka letakkan di atasnya sorban atau kopiah.
~ Faedah dari sejumlah dars bersama Maulana Syaikh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah. Sebagian terbantu mengingat dengan tulisan Syekh Syihabuddin.