Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Selayang Pandang Lembaga Pendidikan Di Hadhramaut

Avatar photo
38
×

Selayang Pandang Lembaga Pendidikan Di Hadhramaut

Share this article

Masyarakat Hadhramaut khususnya masyarakat kota Tarim dan sekitarnya lebih mengedepankan moral dan ahlakul karimah. Karena mereka yakin, bahwa sebuah ilmu tanpa didasari oleh ahlak maka akan musnahlah ilmu tersebut.

Abdurrahman bin Qasim mengatakan: “Aku telah berkhidmah kepada Imam Malik ra. selama 20 tahun, 2 tahun ku habiskan untuk menimba ilmu dari beliau sedang 18 tahun kugunakan untuk mempelajari ahlakul karimah.”

Para sahabat telah mengajarkan ahlak dan suri tauladan yang baik sebagaimana yang dilakukan oleh Sayyidina Ibnu Abbas ketika memberikan tunggangannya kepada Ubay bin Ka’ab saat beliau hendak berpergian ke suatu tempat, Ubay bin Ka’ab bertanya: “Apa ini wahai Ibnu Abbas?” Maka Ibnu Abbas menjawab: “Inilah yang diperintahkan kepada kami untuk selalu memuliakan ulama-ulama kami,” selepas itu Ubay bin Ka’ab menaiki tunggangannya sedangkan Ibnu Abbas berjalan kaki.

Setelah sampai di tempat tujuan, Ubay bin Ka’ab turun dan langsung mencium tangan Ibnu Abbas seraya berkata “Dan beginilah cara kami dalam memuliakan ahlu bait Rasulullah SAW.”

Tarim adalah kota yang sangat terkenal sebagai pusat keilmuan dan pendidikan di Hadhramaut, banyak sekali yang berminat untuk dapat belajar di tempat ini serta merasakan keindahan cahaya ilmu di dalamnya.

Tarim melahirkan banyak ulama dan cendikiawan Islam yang tersebar ke berbagai belahan negara di dunia, seperti Eropa, Asia, Afrika, Amerika, Austrlia. Dengan semakin banyaknya peminat untuk dapat menimba ilmu dari negeri ini, maka ulama-ulama Hadhramaut membangun lembaga-lembaga keilmuan yang bertujuan sebagai wadah penyampaian risalah dakwah kepada umat, diantaranya:

Rubat Tarim

Rubat Tarim merupakan rubat pertama yang didirikan di kota Tarim pada tahun 1304 H. Pendiri sekaligus pembimbing rubat ini ialah Habib Abdurrahman Al-Masyhur, Habib Ali bin Abdurrahman Al-Masyhur, Habib Abdullah bin Umar Asy-Syatiri. Selain ikut serta dalam pembangunan rubat ini, Habib Abdullah  Asy-Syatiri juga berperan sebagai bagian pengajaran.

Beliau telah menimba ilmu di Haramain dan kembali ke Hadhramaut untuk menyebarkan dakwah Islam. Habib Abdullah sangat mencintai dan menghormati ilmu hingga rela dan ikhlas untuk menjadikan seluruh waktu hidupnya dengan kegiatan belajar mengajar, beliau juga telah mengabdikan dirinya selama 50 tahun untuk menjadi pembimbing dan pengajar di rubat ini, dengan demikian, telah banyak alim Ulama serta cendikiawan Islam yang terlahir dari tangan beliau bahkan hingga mencapai 30.000 orang lebih dan sudah tersebar ke berbagai penjuru dunia.

Rubat Daarul Musthafa dan Daaruz Zahra

Daarul Musthafa dan Daaruz Zahra merupakan sebuah institut yang menjalankan sistem pengajian talaqqi yang berada di kawasan Aidid, didirikan oleh Habib Ali Mashyur (Mufti Tarim) dan Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafizh pada bulan Syawal 1414 H. Habib Umar dilahirkan dan dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang sangat menjaga tradisi Islam, ayahnya yaitu Habib Muhammad bin Salim adalah seorang mufti kota Tarim yang sangat fakih, namun beliau meninggal saat Habib Umar masih kecil.

Dalam cerita yang beredar, Habib Umar dan ayahnya pulang dari shalat jum’at, lalu Habib Muhammad diculik dan dibawa oleh komunis dan dibunuh. Habib Umar kecil harus berani pulang seorang diri. Sebelum berpisah, Habib Muhammad memberikan kain sorban ke Habib Umar sehingga ia beranggapan bahwa ayahnya telah menyerahkan tanggung jawab kepadanya dalam meneruskan risalah dakwah kepada Umat.

Rubat Habsyi

Rubat Habsyi merupakan rubat pertama yang didirikan di provinsi Hadhramaut oleh Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi pada tahun 1329. Habib Ali Al-Habsyi adalah penulis sekaligus pencipta kitab maulid Simthud Durar yang tersohor itu. Kitab maulid ini telah tersebar dan banyak dibaca di berbagai kalangan dalam majlis-majlis ilmu. Hal tersebut tejadi karena bentuk dari keihklasan akan kecintaan dan kerinduan beliau kepada kekasihnya yaitu nabi Muhammad SAW. Beliau memulai penulisan kitab maulid ini dari tanggal 26 Safar hingga 10 Rabiul Awwal 1327 H dan menamakannya kitab Simthu Duror Fi Akbar Maulid Khairu Basyar. Pertama kali dibacakan pada hari Jum’at 12 Rabi’ul Awwal 1327 H di kediaman muridnya yang bernama Habib Umar bin Hamid Assegaf.

Rubat Idrus

Rubat Idrus merupakan rubat yang didirikan oleh Habib Abdullah bin Abdul Qadir Al-Idrus pada tahun 2004 M. Rubat ini mendapat dukungan penuh dari Habib Umar bin Hafizh, karena rubat ini dikhususkan untuk para penghafal Al-Qur’an dan Qira’ah Sab’ah. Kurun waktu yang diperlukan hanya membutuhkan 3 tahun, selain itu para santri juga diwajibkan untuk menghafal matan-matan kitab sebagai asas dasar untuk mempelajari ilmu syariah lainnya. 

Universitas Al-Ahgaff

Universitas Al-Ahgaff adalah sebuah institut perkuliahan yang didirikan oleh Habib Abdullah bin Mahfuzh Al-Haddad yang merupakan seorang yang alim, fakih, dan juga qadhi pada zamannya pada tahun 1995 M.

Berpusat di kota Mukalla dan memiliki cabang di kota Tarim Aidid atau sekitar 500 m dari rubat Daarul Musthafa. Dan sekarang, universitas ini dipimpin oleh Prof. Dr. Habib Abdullah bin Muhammad Baharun. Metode pembelajaran di kampus ini menggabungkan antara sistem talaqqi dan sistem universtas pada umumnya.

Adapun untuk cabang yang berada di kota Tarim dikhususkan seagai pusat bidang Syariah dan Qonun. Perkuliahan di kampus ini membutuhkan 5 tahun untuk menyelesaikan studi strata 1, dengan 12 mata perkuliahan meliputi Fiqh, Hadist, Ushul Fiqh, Tafsir, Aqidah, Tasawwuf, Nahwu dan materi lainnya.

Universitas Imam Syafi’i

Universitas Imam Syafi’i adalah sebuah universitas yang didirikan oleh Dr. Muhammad bin Ali Ba’atiyah pada tahun 2012 M, bertempat di ibu kota Hadhramaut, yaitu Mukalla. Syekh Muhammad adalah seorang Murabbi ruh yang dilahirkan di daerah Dau’an, semasa hidupnya beliau pergunakan hanya untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya. 

Habib Ahmad Mahsyur bin Taha Al-Haddad yang merupakan guru spiritual utama syeikh Muhammad Ba’atiyah yang telah mengislamkan lebih dari 10.000 orang di Negara Afrika, dari beliaulah Syaikh Muhammad belajar akan keikhlasan dalam menyampaikan dakwah Islam. Beliau  membangun universitas ini dengan tujuan melestarikan warisan para nabi dalam menyebarkan dakwah Islam secara Universal.

Ahlakul karimah adalah prioritas utama dalam membimbing santri-santrinya. Lembaga ini menggabungkan sistem rubat dan perkuliahan, waktu yang dibutuhkan di lembaga ini ialah 4,5 tahun dengan kelas persiapan di semester pertama. Santri akan diwajibkan menghafalkan Al-Qur’an sebanyak 10 juz dan juga matan-matan kitab lainnya seperti Matan Zubad, Alfiyah, Ghayah Taqrib dan lainnya.

Universitas Al-Muhajir

Universitas Al-Muhajir adalah sebuah universitas yang didirikan oleh Mufakkir Islam Dr. Habib Abu Bakar Al-Adni bin Ali Mashyur pada tahun 2010, terletak berdekatan dengan maqbaroh Imam Muhajir Ahmad bin Isa di Husaisah atau sekitar 20 KM dari kota Tarim.

Lembaga ini membedakan antara sistem perkuliahan dan sistem rubat, bagi yang mengikuti sistem perkuliahan maka mereka akan lebih ditekankan kepada ilmu Syariah dan Hadits. Adapun yang lebih memilih sistem rubat mereka akan lebih dibebaskan dalam menghadiri majlis-majlis ilmu yang diadakan di kota Tarim dan sekitarnya. Tujuan dari didirikannya lembaga ini ialah untuk menciptakan generasi dakwah dimasa depan yang mampu memahami dan menguasai ilmu Fiqh Dakwah dan Fikih Tahawwulat.

Demikian selayang pandang tentang lembaga keilmuan di Hadhramaut. Tentunya setiap penuntut ilmu memiliki selera berbeda. Ibarat hidangan, “menu prasmanan” ini tergelar lebar bagi para pelajar yang haus akan pengetahuan.

Baca juga: Hadhramaut, Pesona Kota Keilmuan

Kontributor

  • Faisal Zikri

    Pernah nyantri di Daarul 'Uulum Lido Bogor. Sekarang meneruskan belajar di Imam Shafie Collage Hadhramaut Yaman. Suka membaca, menulis dan sepakbola.