Maulana
Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah pernah ditanya, “Apa saja
macam nafsu?
Dan apa hubungannya dengan istri?”
Jawaban
yang Syekh Yusri sampaikan terutama menyangkut kaitan nafsu dengan istri, ibarat
cermin bagi setiap laki-laki, khususnya suami.
Syekh
Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah mengatakan, “Istrimu berasal dari
dirimu. Jika nafsumu penuh amarah, maka Allah swt. menjadikan istrimu wanita yang
membuat jiwamu melayang.”
“Karena
dia adalah bagian dari dirimu sehingga setiap hari hatinya penuh amarah karena
kamu memang layak mendapatkan itu,” imbuh beliau.
“Kalau
nafsumu mutmainnah (damai dan penuh ketenangan), maka Allah swt. mengaruniakanmu
istri yang damai,” lanjut ulama yang berprofesi sebagai dokter bedah itu.
“Istrimu
diciptakan darimu,” tegas ulama dari Mesir
itu.
Kemudian
Syekh Yusri mengutip ayat al-Quran,
هُوَ ٱلَّذِى خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍۢ وَٰحِدَةٍۢ وَجَعَلَ مِنْهَا زَوْجَهَا
لِيَسْكُنَ إِلَيْهَا
“Dialah Yang
menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya
agar dia merasa senang dengannya.” (QS.
al-A’raf [7]: 189)
Maulana
Syekh
Yusri Rusydi kemudian bercerita:
Kemaren
pagi, seusai shalat Subuh, aku keluar dari Masjid Sayyid al-Bushairi rahimahullah
di Alexandria, yang terletak di samping masjid Mursi Abu al-Abbas rahimahullah. Ada seorang awam yang menyapaku, “Maulaya (Tuanku),
aku ingin minta pendapatmu dalam suatu hal.”
“Silakan,”
kataku. Saat itu aku sibuk dengan zikirku, jadi aku mendengarkan sambil berzikir.
Dia
berkata, “Aku sudah menikah dan mempunyai lima anak. Istriku setiap kali aku masuk
rumah, selalu saja memaki-makiku di depan anak-anak.”
Aku
berkata padanya, “Apakah saat awal-awal masuk rumah, kamu memaki istrimu?”
Dia
menjawab, “Iya.”
Aku
lalu mengatakan, “Kalau begitu, wajar saja dia menjawab makianmu.”
Kemudian
aku berkata kepadanya, “Anakku, cobalah ketika kamu masuk rumah, ucapkan salam.
Peluk dia dan katakan, ‘sayangku’ tentu dia
akan menjawab, ‘Oh cahaya mataku.’ Tapi kamu malah memakinya dan sudah barang tentu dia membalas sekuatnya. Kamu memaki istrimu sendiri di depan anak-anakmu,
tentu dia akan melakukan hal serupa. Jika kamu memakinya di kamar tertutup,
tentu dia tidak sampai melakukan itu.”
“Aku ingin menceraikannya.” kata dia.
Aku
berkata, “Kenapa kamu mau menceraikannya? Kamulah
yang membuat perilakunya tidak lurus.”
Dia
berkata, “Karena di luar ada seorang perempuan yang sangat
menghormatiku.”
Aku
berkata, “Perempuan itu menghormatimu karena kamu menghormatinya.. Seandainya
kamu memakinya sebagaimana kamu memaki istrimu, tentu akan keluar wajah lain.”
Dia
pergi dengan penuh kesal, karena dia ingin aku mendukungnya,, tapi aku tidak mau melakukan itu.
Maulana Syekh Yusri kemudian
menegaskan bahwa kita harus sadar bahwa istri adalah cermin suaminya.
“Kalau kamu tersenyum di wajahnya, maka dia akan tersenyum kepadamu.
Kalau kamu menggigitnya maka dia akan menggigitmu. Kalau kamu menyakitinya maka dia akan menyakitimu. Itulah tabiat dunia,” terang beliau.
Beliau kemudian membuat
permisalan. “Coba
ambil kucing, belailah ia maka ia akan senang dan menutup mata bahagia,” kata beliau, “Tapi
kalau kamu menjewernya, maka ia akan mencakarmu.”
“Begitulah Allah swt. mengajarmu,” nasihat beliau. “Berinteraksilah dengan istrimu dengan menggunakan nafsu mutmainnah (jiwa yang damai) atau nafsu lawwamah (menegur diri saat bersalah)!”
Ketika
seorang suami menyakiti istrinya maka semestinya
nafsu dia sendiri yang akan menyalahkannya.
“Mintalah maaf kepada istrimu sehingga ketika dia berbuat hal yang tidak pantas, tentu dia juga minta maaf karena kamu bersikap
begitu kepadanya.” ujar beliau.
Maulana Syekh Yusri Rusydi hafizhahullah
mengingatkan bahwa hubungan suami istri itu saling berkasih sayang dan saling mencintai. Dan memang begitulah semestinya.
~
Faedah dars jum’at siang, 21 Mei 2021M bersama Maulana
Syekh Yusri Rusydi al-Hasani hafizhahullah.
Simak ceramah Maulana Syekh Yusri
Rusydi al-Hasani: