Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

TGB KH. Zainul Majdi: Jelaskan makna istri sebagai pakaian suami

Avatar photo
34
×

TGB KH. Zainul Majdi: Jelaskan makna istri sebagai pakaian suami

Share this article

Di dalam ayat Al Quran Allah menjelaskan hubungan antara suami dan istri diibaratkan selaiknya pakaian bagi pasangannya.

….هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَاَنْتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ ۗ….

Artinya: Mereka adalah pakaian bagimu, dan kamu adalah pakaian bagi mereka. [QS. Al Baqarah ayat 187]

Ketua Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia, TGB KH. M Zainul Majdi menyebutkan bahwa tafsir tentang pakaian di sini menurut para ulama mempunyai makna sangat banyak.

Baca juga: TGB KH. M. Zainul Majdi: Tidak ada dosa warisan dalam Islam

Empat Makna Pakaian Bagi Pasangan Suami Istri

Pertama, pakaian memiliki sifat melekat. Maksud kemelekatan ini dimaknai TGB sebagai keterkaitan dan keterhubungan. dalam artian apapun tindakan dari suami bisa berdampak pada istri. Begitu juga sebaliknya. Apa saja perilaku yang diperbuat istri bisa berpengaruh pada nama baik dan kehormatan suaminya.

“Misalnya kalau ada istri tidak menjaga kehormatan. Kemana mana dikenal sebagai raja gosip. Maka seringkali ketika ia disebut, selalu disandingkan dengan suaminya. Istrinya bapak ini. Inilah yang dimaksud melekat.” terang Tuan Guru Bajang dikutip dari Youtube Bunsyafa’ah TV.

Oleh karena itu setiap kali mau bertindak kita harus memikirkan matang matang. Bukan hanya untuk menuruti kemauan diri kita sendiri. Tetapi juga memperkirakan orang lain yang melekat dekat dengan kita. Entah itu istri, abang, bapak, maupun kakek.

Pakar ilmu tafsir Al-Quran lulusan Al-Azhar ini selanjutnya menegaskan bahwa agama Islam itu tidak hanya membicarakan perkara halal dan haram saja. Akan tetapi juga menimbang mana yang pantas dan tidak pantas.

Baca juga: TGB KH. M Zainul Majdi: Jangan amnesia seperti Bani Israil

Selain memiliki arti melekat, pakaian juga berfungsi melindungi. Tidak hanya sebatas melindungi dari madharat duniawi, tetapi lebih dari itu, yakni madharat ukhrowi. Seperti halnya madharat aqidah, madhorat akhlak dan lain sebagainya.

“Apabila istri kita keluar rumah, lupa memakai sepatu. Suami mesti mengingatkannya dan ini berarti melindungi. Kalau dari melepuhnya kaki saja kita berusaha melindunginya apalagi dari, katakanlah azab Allah.” tandas Tuan Guru Bajang.

Baca juga: Singgung fenomena Citayam Fashion Week, TGB ajak orang tua serius mendidik anak

Yang ketiga, pakaian juga memiliki arti penutup. Baik satu sama lain tidak boleh membicarakan aib pasanganya sendiri ke orang lain. Bahkan, mengumbar perkara yang tidak disukai oleh pasangan kita sendiri, meskipun hal itu tidak termasuk aib, maka sebaiknya jangan.

Yang terakhir, pakaian juga berfungsi sebagai penghias. Pakaian adalah hiasan bagi si pengguna. Dengan pakaian pula seseorang bisa terlihat elok dan indah.

TGB mengajak kita semua agar baik suami maupun istri saling menghiasi pasangan masing-masing dengan akhlak mulia dan pendidikan.

Kontributor