Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

TGB Muhammad Zainul Majdi: Pancasila Sudah Sesuai dengan Syariat Islam

Avatar photo
30
×

TGB Muhammad Zainul Majdi: Pancasila Sudah Sesuai dengan Syariat Islam

Share this article

TGB Muhammad Zainul Majdi atau yang karib disapa Tuan Guru Bajang (TGB) menyebut bahwa Pancasila sudah sejalan dengan syariat agama Islam. Karena nilai-nilai yang termuat di dalamnya mencerminkan prinsip-prinsipnya.

Sebagai bangsa yang terikat dalam nilai-nilai dan komitmen yang telah disepakati bersama oleh para pendahulu. Konsensus berupa Pancasila tersebut haruslah dijadikan panduan ideal yang mengatur dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.

Ketua Alumni Universitas Al-Azhar Kairo Cabang Indonesia ini menegaskan bahwa Pancasila itu selaras dengan apa yang sudah didawuhkan oleh Rasulullah Saw. Selain memuat nilai-nilai yang luhur, di dalamnya juga tidak ditemukan hal-hal yang menyelisihi agama. Seperti menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. Sehingga mesti dijunjung dan ditegakkan bersama.

والمسلمونَ على شروطِهم إلَّا شرطًا حرَّم حلالًا أو أحلَّ حرامًا

Dari ke lima butir pancasila yang termaktub, kesemuanya tidak ada satu pun yang menentang koridor keagamaan. Justru sebaliknya ia merepresentasikan tentang prinsip-prinsip Islam.

Sila pertama, “Ketuhanan yang Maha Esa”. Menunjukan makna tauhid

Sila kedua, “Kemanusiaan yang adil dan beradab.”

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap suatu kaum, membuatmu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-Maidah [5] : 8)

Sila ketiga, “Persatuan Indonesia”.

وَاعْتَصِمُوْا بِحَبْلِ اللّٰهِ جَمِيْعًا وَّلَا تَفَرَّقُوْا ۖوَاذْكُرُوْا نِعْمَتَ اللّٰهِ عَلَيْكُمْ اِذْ كُنْتُمْ اَعْدَاۤءً فَاَلَّفَ بَيْنَ قُلُوْبِكُمْ فَاَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهٖٓ اِخْوَانًاۚ وَكُنْتُمْ عَلٰى شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَاَنْقَذَكُمْ مِّنْهَا ۗ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اٰيٰتِهٖ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُوْنَ

Artinya: “Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara, sedangkan (ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah, Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk.(QS. Al-‘Imran :103)

Sila keempat, “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan”.

وَاَمْرُهُمْ شُوْرٰى بَيْنَهُمْۖ

Artinya: “sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka.(QS. Asy-Sura [42] : 38)

Sila kelima, “Keadilan social bagi seluruh rakyat Indonesia”.

تَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ

Artinya: “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa..” (QS. Al-Maidah [5] : 2)

Bagi TGB sila kelima ini mengandung arti rasa kesetiakawanan sosial, melalui zakat, infaq, sedekah, dan tolong menolong.

Pegang komitmen dan jangan khianat” pesan cucu dari pendiri Nahdlatul Wathan ini

Sebab barang siapa yang meninggalkan atau melenceng dari konsensus ini baik ucapan maupun perbuatan, mudharatnya  jauh lebih besar dari maslahatnya. Pancasila sebagai pedoman dan falsafah negara mesti kita syukuri keberadaannya.

Cukuplah negera-negara di luar sana seperti Palestina, Irak, Afghanistan,  dan Suriah, yang perang tiada usainya, menjadi pelajaran bagi kita. Inilah bukti bahwa kebhinekaan dan Pancasila membawa berkah yang luar biasa. Persaudaraan dan persatuan.

Dalam ceramahnya ini, TGB juga menegaskan berulang kali menyangkut kewajiban menegakkan nilai-nilai dari Pancasila ini. Karena butir-butir yang tertuang itu sekali lagi selaras beriringan dengan prinsip yang dituntukan agama Islam.
 

Kontributor