Imam Akbar Al-Azhar, Syekh Ahmad Tayeb kembali menyerukan penghentian agresi oleh tentara penjajah Isael terhadap warga sipil di Gaza yang telah berlangsung selama lebih dari 15 bulan.
Seruan ini disampaikan oleh Grand Syekh Al-Azhar saat mengunjungi Paus Theodoros II untuk memberikan ucapan selamat atas perayaan Natal.
Dalam pernyataannya yang disiarkan laman resmi Al-Azhar pada Ahad (5/1/2025), Syekh Ahmad Tayib menekankan pentingnya memanfaatkan momen ini untuk menyerukan penghentian tragedi kemanusiaan di Gaza.
“Kita tidak dapat bergembira sementara saudara-saudara kita di Gaza tidak dapat makan, minum. Mereka disuguhi kematian, merasakan pahitnya kehilangan, dan menghadapi genosida serta pembersihan etnis di tengah keheningan dunia yang memalukan,” ujar Syekh Ahmad Tayib.
Beliau juga mengkritik upaya-upaya yang menghalangi bantuan kemanusiaan di tengah kondisi hujan deras dan cuaca buruk di Gaza saat ini, dengan menyebutnya sebagai tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.
“Mengapa kekejaman seperti ini didukung oleh lembaga-lembaga global yang seharusnya menjaga perdamaian dan melindungi hak asasi manusia?” tanya beliau.
Syekh Ahmad Tayib juga mengecam lemahnya lembaga-lembaga internasional dalam mengambil langkah nyata untuk menghentikan pembantaian Israel terhadap anak-anak dan perempuan yang tidak bersalah.
“Mereka tidak melakukan kesalahan, kecuali hanya mencoba bertahan hidup di tanah mereka sendiri,” tegas beliau.
Pada kunjungannya ke Katedral Koptik, Syekh Ahmad Tayib, yang memimpin delegasi tingkat tinggi, menyampaikan ucapan selamat atas perayaan Natal kepada Paus Theodoros II, Patriark Aleksandria dan pemimpin Gereja Ortodoks Koptik.
Syekh Ahmad Tayeb menyampaikan, “Kami datang untuk memperbarui tali persahabatan, persaudaraan, dan kasih sayang. Apa yang kami lakukan ini didasari oleh ajaran Al-Quran dan sunnah Nabi kami, yang mengajarkan penghormatan terhadap Taurat, Injil, dan Nabi Isa putra Maryam.
Paus Theodoros II menyambut baik kunjungan Imam Akbar Al-Azhar dan delegasi pendampingnya. Dia pun menekankan bahwa kunjungan tersebut mencerminkan semangat persaudaraan yang menghubungkan umat Kristen dan Muslim di Mesir.
“Semoga tahun-tahun mendatang membawa kebaikan, perdamaian, dan stabilitas bagi dunia,” ujar Paus Theodoros II.
Paus juga menyoroti pentingnya ketulusan hati dan kejujuran dalam menciptakan perdamaian.
“Perdamaian tidak bisa terwujud jika hati dipenuhi dengan dosa dan kejahatan. Membuat perdamaian adalah tugas berat yang diajarkan dalam agama kita,” kata dia.
Ia menekankan peran penting ulama dan tokoh agama dalam menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan membimbing umat manusia sesuai ajaran agama. Paus juga mengingatkan bahwa peningkatan ateisme, kekerasan, dan konflik telah menggerogoti kemanusiaan, yang mengakibatkan semakin tajamnya perselisihan dan kekerasan di dunia.
Perlu diketahui, dalam setiap pertemuannya dengan tokoh-tokoh dunia, baik di kantor Masyikhah Al-Azhar maupun dalam lawatannya ke luar negeri, Imam Akbar Al-Azhar tidak pernah berhenti menyuarakan pembelaannya untuk kemerdekaan Palestina.