Warga Palestina berduka dengan kepergian bintang pesepakbola Argentina, Diego Armando Maradona.
Diego Armando Maradona, tulis Aljazeera Kamis (26/11) dielu-elukan sebagai seorang sosialis sayap kiri anti-imperialis, yang telah mendukung gerakan-gerakan progresif.
Saat dunia berduka atas kematian ikon legendaris yang oleh banyak orang dianggap sebagai pesepakbola terhebat itu, banyak orang juga memberikan penghormatan atas dukungan vokalnya untuk perjuangan Palestina.
Selain kehebatannya di lapangan, Maradona juga mendapatkan ketenaran di luar lapangan karena sikapnya melawan kolonialisme dan penjajahan.
“Dia dielu-elukan sebagai seorang anti-imperialis dan pendukung besar gerakan progresif di seluruh dunia,” tulis Middle East Monitor Jumat (27/11).
Baca juga: Saeb Erekat, Orang Dekat Yaser Arafat yang Memperjuangkan Palestina lewat Negosiasi Damai
Simpati dan dukungan Si Tangan Tuhan itu untuk perjuangan Palestina juga dikenal di luar lapangan sepak bola.
Dua tahun lalu selama turnamen Piala Dunia 2018, mertua Sergio Aguero itu mengatakan dalam pertemuan dengan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas, “Di hatiku aku adalah orang Palestina.”
Maradona memposting foto pertemuan dengan Abbas di akun Instagramnya, yang memiliki hampir tujuh juta pengikut.
“Orang ini menginginkan perdamaian di Palestina. Tuan Presiden Abbas memiliki sebuah negara dan memiliki hak.” tulis mantan pemain Barcelona dan Napoli itu.
Presiden Mahmoud Abbas menghadiahkan kepada Maradona lukisan burung merpati dengan cabang zaitun di paruhnya.
Ini bukan satu-satunya dia menyatakan dukungan untuk Palestina. Pada 2012, Maradona menyebut dirinya sebagai “penggemar nomor satu rakyat Palestina.”
“Saya menghormati mereka dan bersimpati dengan mereka,” katanya.
“Saya mendukung Palestina tanpa rasa takut.” lanjutnya.
Dua tahun kemudian, selama serangan musim panas Israel di Jalur Gaza yang menewaskan sedikitnya 2.500 warga Palestina, Maradona mengungkapkan kemarahannya dan mengkritik Israel.
“Apa yang dilakukan Israel terhadap Palestina sangat memalukan,” kata mantan pemain Argentina dan pemenang Piala Dunia 1986 itu.
Setahun kemudian, beredar kabar bahwa Maradona sedang bernegosiasi dengan Asosiasi Sepak Bola Palestina atas kemungkinan melatih tim nasional Palestina selama Piala Asia AFC 2015.
Baca juga: Edward Said, Pikiran Palestina di Tanah Amerika
Warga Palestina bergabung dengan jutaan orang di seluruh dunia untuk berduka atas kematian legenda sepakbola itu.
Diego Maradona meninggal pada Rabu (25/11) karena serangan jantung pada usia 60 tahun, menyusul masalah kesehatan selama bertahun-tahun.