Sudah setengah tahun lebih virus corona COVID-19 melanda dunia. Banyak ibadah yang tidak dapat dijalankan seperti dalam keadaan normal. Dalam situasi darurat seperti itu, Al-Azhar Mesir mengeluarkan buku panduan hidup di masa pandemi.
Buku panduan hidup di masa pandemi itu merupakan bentuk tanggungjawab Al-Azhar sebagai organisasi keagamaan berpengaruh di dunia. Buku itu membahas bagaimana seharusnya seorang muslim memandang virus corona dan bagaimana cara beribadah di masa pandemi.
Melalui, Fatwa Global Center, lembaga Al-Azhar menerbitkan buku berjudul Ad-Dalil Asy-Syar”i li At-Ta’amul ma’a Virus Curuna Al-Mustajid. Buku ini berisi petunjuk agama tentang pencegahan virus COVID-19 dan aturan pelaksanaan ibadah selama pandemi, serta hal-hal terkait pasien dan pemulasaran mayit yang meninggal karena virus ini.
Buku yang dikeluarkan oleh Pusat Fatwa Al-Azhar itu terdiri dari dua topik utama:
Pertama: Nasehat dan saran terkait melindungi diri sendiri dari virus Corona. Hal ini penting mengingat banyak negara sudah memberlakukan aturan kenormalan baru.
Kedua: Hukum dan fatwa yang berkaitan dengan virus Corona.
Baca juga: Fatwa Al-Azhar: Buah-buahan Juga Wajib Dizakati
Pusat Fatwa Al-Azhar menjelaskan bahwa dalil-dalil dalam buku setebal 128 halaman itu, memaparkan berbagai cara terbaik menangani para pasien dan korban meninggal akibat virus COVID-19 dari aspek syariat Islam.
Buku itu juga merumuskan panduan tentang apa yang seharusnya dilakukan setiap Muslim selama pandemi. Baik yang berkenaan dengan urusan ibadah maupun tentang interaksi sosial dan kepedulian pada sesama.
Buku panduan ini ditulis dalam bahasa Arab dan diterjemahkan ke dalam tiga belas bahasa, termasuk Inggris, Perancis dan Jerman.
“Supaya manfaatnya dapat dirasakan umat Islam di manapun berada,” ujar Pusat Fatwa Al-Azhar.
Fatwa-fatwa penting yang dituliskan dalam buku panduan Al-Azhar itu antara lain sebagai berikutL
– Tuntunan Islam dalam berinteraksi dengan virus COVID-19
⁃ Hukum mengikuti instruksi yang dikeluarkan oleh otoritas berwenang dalam menghadapi bahaya Covid-19.
⁃ Hukum memakai masker saat shalat.
⁃ Hukum melaksanaka shalat jamaah di tengah keterancaman tertular virus Covid-19.
⁃ Hukum menangguhkan shalat Jumat dan shalat jamaah dalam keadaan darurat seperti ini.
⁃ Hukum mensterilkan tempat-tempat umum dan masjid dengan alkohol, dan hukum menunaikan shalat dengan pakaian dan tubuh yang terkena bahan desinfektan alkohol.
⁃ Etika penangangan dan pencegahan dalam kemunculan wabah dan penyakit menular.
⁃ Mengambil hikmah dan pelajaran dari musibah yang terjadi dan pentingnya beramal secara ikhlas karena Allah.
– Larangan menyebarkan hoaks dan mewaspadai berita-berita yang tidak valid. Seperti berita tentang jumlah pasien dan korban meninggal dunia.
⁃ Larangan mengeksploitasi keadaan darurat dan berbuat keserakahan di masa pandemi. Seperti menjual bahan pangan, obat-obatan atau masker dengan melipatkan harganya.
– Konsep karantina dalam Islam.
⁃ Peran setiap anggota masyarakat dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan mencegah penyebaran infeksi.
⁃ Peran dokter, penghargaan atas upaya mereka dan pentingnya masyarakat untuk membantu mereka.
– Pentingnya aksi-aksi solidaritas sosial di saat krisis.
⁃ Hukum dan cara memandikan jenazah yang tertular virus Covid-19 serta cara menguburkan.
⁃ Etika menyampaikan belasungkawa dalam keadaan darurat seperti ini melalui hal-hal yang tidak berpotensi terjadinya penyebaran epidemi.
– Penting dan butuhnya manusia untuk mendekat kepada Allah dan meminta pertolongan kepada-Nya pada masa-masa pandemi.
Baca juga: Lindungi Diri dari Virus Corona, Berikut Lima Doa dan Wirid dari Al-Azhar
Sejak awal kemunculan COVID-19, Al-Azhar terus memberikan panduan dan fatwa di tengah kebingungan umat Islam terkait apa yang harus dilakukan di tengah merebaknya pandemi.
Laman resmi Al-Azhar Fatwa Global Center merilis buku panduan ini pada 18 April lalu. Dan pada 29 Agustus kemarin, kembali dibagikan.
Syekh Al-Azhar Prof. Dr. Ahmed Tayeb sejak April lalu sudah berpesan bahwa COVID-19 merupakan ujian berat dan setiap Muslim jangan berhenti bersabar dan berdoa.
“Corona tidak lantas menjadi pertanda bahwa orang yang terpapar virus itu nista dan hina,” terang beliau, “Sering kali ujian itu menjadi jalan yang mengantarkan seseorang menuju surga.”
Buku petunjuk hidup di tengah pandemi yang dikeluarkan Al-Azhar di atas bisa diunduh di sini.