Dalam
sebuah majelis, Imam Ahmad ar-Rifa’i (w. 578 H) pernah berujar, “Wahai jamaah
yang terhormat! Aku bersumpah demi nama Allah, siapa yang menemukan aib pada
diriku maka hendaklah ia menyampaikannya!”
Syaikh Umar
al-Faruqi pun berkata, “Wahai guruku, aku menemukan aib pada dirimu.”
“Wahai
Syaikh Umar, sampaikanlah!” seru Imam.
“Aibmu
adalah memiliki jamaah atau murid seperti kami,” jawab Syaikh Umar.
Imam
ar-Rifa’i beserta para hadirin pun menangis. Lantas Imam berkata, “Wahai Syaikh
Umar, jika kondisi sebuah kendaraan baik, niscaya akan membawa penumpangnya
dengan selamat.”
***
Seekor
kucing pernah tidur di lengan baju Imam ar-Rifa’i. Tatkala tiba waktu shalat,
ia pun memotong lengan bajunya agar tidak mengganggu si kucing.
Usai
shalat, ia mendapati si kucing telah bangun. Lalu ia menyambung atau menjahit
kembali lengan bajunya tersebut. Namun anehnya, seolah tidak ada bekas
jahitannya.
***
Ya’qub bin
Kiraz pernah mengumandangkan azan di menara dan bermakmum kepada Imam
ar-Rifa’i.
Ia
berkisah, “Aku pernah menemui guruku, Syaikh Ahmad ar-Rifa’i, pada suatu malam
yang dingin. Kala itu ia selesai berwudhu dan dalam kondisi merentangkan
tangannya cukup lama. Aku lalu mendekatinya dan mencium tangannya tersebut. Ia
lantas berujar, ‘Wahai Ya’qub, engkau telah mengganggu si lemah ini.’
‘Siapa
dia?’ tanyaku.
‘Nyamuk
yang sedang menyantap rezekinya di tanganku. Ia kabur karena ulahmu,’ ungkapnya.