Gus Baha selain terkenal alim dan cerdas, juga memiliki selera humor tinggi. Setiap kali menyampaikan ceramah, beliau tidak pernah alpa dari selipan kisah, nasihat hingga humor yang mengocok perut.
Di samping muatannya berisi dan bermutu, guyonan itu selalu disampaikan Gus Baha secara renyah dan natural. Sehingga mudah membuat orang ketawa terpingkal-pingkal.
Ciri khas ini adalah pesan ayahanda Gus Baha agar orang-orang beragama dibawa riang dan senang. Sehingga setelah ngaji mereka tidak tambah beban lagi.
“Ha’, kalau kamu ngajar atau berdakwah, guyon saja. Sebab orang yang sedang ngaji itu sudah dibebani banyak hal; punya hutang, takut istri dan lainnya. Jangan membuat mereka menangis kedua kalinya. Di rumah sudah punya masalah, ternyata di pengajian bertambah masalah baru, yaitu ditakut-takuti siksa neraka oleh ustaznya. Ini namanya membuat kesedihan dan tangis kedua kali,” jelas Gus Baha.
Berikut ini gelak tawa humor Gus Baha:
1. Awas Kafir!
Gus baha pada satu kesempatan bercerita ia punya teman yang super unik dan banyak akal waktu sekolah di madrasah.
Alfiyah dan Taqrib nggak jago. Tetapi ketika ditanya sesuatu ia punya satu kartu AS jawaban yang mematikan.
Ditanya tentang hukum apa saja, ia selalu menyodorkan jawaban yang sama. Nggak peduli dan nggak mau ambil pusing. Pokoknya jawabannya, “Laa ilaha illallah.”
Ternyata jawaban itu malah yang bikin mumet gurunya. Bagaimana nggak bikin ngelu, mau membenarkan, kelihatanya pilih kasih karena jawabannya jauh dari sasaran.
Jika mau menyalahkan juga tambah dobel repot, karena sama artinya si guru mengingkari bahwa tidak ada tuhan selain Allah. Atau meyakini bahwa ada tuhan lain selain Allah.
Waahh bisa kafir beneran!!! Hahaha…
Dasar murid bodoh yang pintar!!!
2. Kunci Pintu Surga
Cerita ini merupakan kenangan buruk Gus Baha selama jadi kiai. Awalnya ada guru-guru SD yang sowan ke ndalem Gus Baha ingin menanyakan satu perkara.
Salah seorang menceritakan maksud kedatanganya soal boleh tidaknya membocorkan kunci jawaban ujian nasional.
Semua guru sepakat itu tidak boleh. Karena itu tercatat sebagai tindak kriminal dan melanggar amanah negara.
Tak disangka ada satu guru yang membelot mayoritas. Dengan santai dan merasa di atas angin ia berkata:
“Boleh saja dong, Gus..! Lahh wong para kiai juga membocorkan ujian di kuburan saja boleh kok…”
Hahahahahha..
3. Batal Matsna (Poligami)
Satu kesempatan saat pengajian di Madura, Gus Baha ditawari menikah lagi (poligami) oleh seorang gus pesantren di sana.
Apa jawaban Gus Baha?
“Jika saya butuh wayoh (poligami) ya mudah saja, bisa dapat banyak. Tapi, kan saya menjaga toleransi dengan orang yang tidak laku-laku (jomblo).”
Tujuan Gus Baha itu sederhana hanya berharap supaya orang muslim sudah merasa cukup mendapat kenikmatan dari ngaji. Sehingga mereka tidak perlu mencari kebahagiaan dari kemaksiatan.