Artikel

Ngaji Gus Baha: Larangan Mencaci Agama lain

01 Nov 2021 11:42 WIB
1518
.
Ngaji Gus Baha: Larangan Mencaci Agama lain Lukisan Gus Baha oleh @haririyat

KH. Bahaudin Nursalim atau yang akrab disapa Gus Baha dalam ceramah di IAI Tribakti Lirboyo, Kediri menyampaikan urgensi larangan menghina agama lain sebagai bentuk cinta kepada agama Islam. 

Agama Islam melalui firman-Nya melarang pemeluknya mengumpat agama atau keyakinan orang lain. Menurut Gus Baha berislam tidak boleh hanya modal semangat saja, ia mesti dibarengi dengan ilmu dan etika agar tidak kebablasan dan ugal-ugalan. 

Gus baha menjelaskan beberapa pokok tema yang terkandung di kitab Syajaratul Ma'arif, karangan Sultonul Ulama' Syekh Izzudiin ibn Abdis Salam. Beliau memberi kesan kitab itu sebagai kitab pegangan yang mudah untuk memahami Firman Allah, peristiwa-peristiwa khusus dalam Al-Qur’an dipahami secara umum.

Baca Juga: Gus Baha: Bahaya Membuka Aib Diri Sendiri

Murid kinasih Mbah Moen itu menyebutkan satu bab yang sesuai dengan konteks Indonesia, tentang menutup pintu dari potensi-potensi yang tidak baik. Beliau menyoal pentingnya menghargai agama lain dengan cara tidak mengejek dan menghina. 

Gus Baha dan Cinta Islam

Pada zaman dulu, saking semangatnya para sahabat dalam berislam, di antara mereka gemar mengumpat sembahan berhala orang-orang musyrik; "Jancuk Lata (اللات), jancuk Uzza (العُزَّى)". Lantaran itu mereka balik menyumpah serapahi tuhanya orang Islam.

Kalau tuhan saya jancuk, jancuk juga tuhan kamu.” terang Gus Baha 

Akhirnya Allah  memberitahu Nabi agar mereka (umat Islam) tidak menghina sembahan berhala, karena yang jadi korbanya Allah sendiri. Kemudian turunlah ayat

وَلَا تَسُبُّوا الَّذِينَ يَدْعُونَ مِن دُونِ اللَّهِ فَيَسُبُّوا اللَّهَ عَدْوًا بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ 

Artinya: "Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan." (QS: Al Anam 108) 

ﺭﻭﻯ اﻟﻄﺒﺮﻱ ﻋﻦ ﻗﺘﺎﺩﺓ ﻗﺎﻝ :ﻛﺎﻥ اﻟﻤﺴﻠﻤﻮﻥ ﻳﺴﺒﻮﻥ ﺃﻭﺛﺎﻥ اﻟﻜﻔﺎﺭ ﻓﻴﺮﺩﻭﻥ ﺫﻟﻚ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻓﻨﻬﺎﻫﻢ اﻟﻠﻪ ﺃﻥ ﻳﺴﺘﺴﺒﻮا ﻟﺮﺑﻬﻢ

Baca Juga: Gus Baha: Jangan Khawatir Soal Rezeki

Imam At-Thabari meriwayatkan dari Qatadah bahwa dahulu orang-orang Islam mencaci maki tuhan-tuhan orang kafir, maka mereka membalasnya. Kemudian Allah melarang mencaci maki mereka agar tidak membalas. (At-Tahrir wa Tanwir 3/428)

Ulama ahli tafsir kenamaan asal Tunisia, bernama Syekh Ibnu Asyur, sudah memperingatkan adanya orang-orang di antara Kaum Muslimin yang niat hati membela Islam tapi malah berujung serampangan: 

ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻛﺎﻥ اﻟﻤﺴﻠﻤﻮﻥ ﻟﻐﻴﺮﺗﻬﻢ ﻋﻠﻰ اﻹﺳﻼﻡ ﺭﺑﻤﺎ ﺗﺠﺎﻭﺯﻭا اﻟﺤﺪ ﻓﻔﺮﻃﺖ ﻣﻨﻬﻢ ﻓﺮﻃﺎﺕ ﺳﺒﻮا ﻓﻴﻬﺎ ﺃﺻﻨﺎﻡ اﻟﻤﺸﺮﻛﻴﻦ.

Umat Islam -karena semangatnya terhadap Islam, terkadang di antara mereka melewati batas hingga kebablasan, mereka pun mencaci maki tuhan-tuhan orang yang menyembah selain Allah.

Gus Baha memberi wejangan, kalau kita ingin Allah tidak dipisuhi (dihina) dan Islam tidak disakiti, maka seyogyanya kita jangan menyakiti agama lain. Hal yang demikian itu termasuk bagian dari mencintai Islam sendiri.

Sikap menghormati agama lain jangan disalahpahami karena ikrar, tapi itu bagian dari mencintai Islam juga!

Baca tulisan menarik lainnya tentang Gus Baha di sini.

Baca Juga

Pilihan Editor

Saksikan Video Menarik Berikut: