Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Tokoh

Ulama al-Azhar sekaligus penasehat Presiden Mesir sedang di Indonesia, siapakah Syekh Usamah Sayyid al-Azhari?

Avatar photo
31
×

Ulama al-Azhar sekaligus penasehat Presiden Mesir sedang di Indonesia, siapakah Syekh Usamah Sayyid al-Azhari?

Share this article

Salah seorang ulama muda al-Azhar, DR. Usamah Sayyid Mahmud Muhammad al-Azhari tengah berada di Indonesia dalam kegiatan safari dakwah. Beliau bertemu dengan beberapa ulama dan tokoh besar Islam dan diundang di pelbagai pesantren dan lembaga pendidikan Islam lainnya.

Nama Syekh Usamah al-Azhari sudah populer di kalangan mahasiswa Indonesia di Mesir. Bagi peminat studi Islam kontemporer, karya-karyanya termasuk di antaranya yang sering dibaca terutama diskursus sanad, turats dan urgensi menyebarkan pemahaman Islam yang berpijak pada warisan khazanah intelektual Islam.

Menantu Syekh Yusri Jabr al-Hasani ini memiliki wawasan keislaman yang luas. Narasinya begitu jelas dan detail dalam menjelaskan persoalan-persoalan keagamaan kontemporer. Salah satunya, Syekh Usamah al-Azhari melihat fenomena kebanyakan umat Islam yang menjadi Google sebagai sumber pengetahuan agama. Kelompok Salafi sangat memahami algoritma Google, sehingga membuat jaringan website mereka mudah bertengger di halaman pertama pencarian Google.

Sahabat karib Habib Habib Ali al-Jufri itu kemudian menyarankan lembaga-lembaga keagamaan agar terjun di semua platform media sosial untuk memperomosikan ajaran-jaran Islam yang bukan lagi dijalankan dengan spirit membela dari serangan kelompok-kelompok salafi tetapi juga digerakkan dengan semangat menyerang dan membantah syubhat-syubhat mereka.

Kedatangan Syekh Usamah Sayyid al-Azhari jelas akan mendatangkan keberkahan bagi umat Islam Indonesia yang berhaluan ahlus sunnah. Selama ini, beliau menyerukan paham Asy’ariyah yang menurutnya terbukti mampu membentengi orang-orang muslim dari ekstremisme dan terorisme. Paham akidah yang digagas oleh Imam Abu Hasan al-Asy’ari ini diakui mampu menjaga stabilitas negara dan melindungi masyarakat dari pemikiran-pemikiran ekstrem dan ideologi pengkafiran.

Sekilas Profil Syekh Usamah Sayyid al-Azhari

Syekh Usamah lahir di Iskandariyah Mesir pada hari Jumat 18 Rajab 1396 H – 16 Juli 1976 M. Dia pindah bersama keluarganya ke kota ayahnya di provinsi Suhag, yang terkenal dengan nilai-nilai tradisinya dan banyaknya penghafal al-Quran.

Jenjang sarjana hingga doktoral diraih Syekh Usamah al-Azhari di universitas al-Azhar Mesir. Beliau meraih gelar license S1 Fakultas Ushuluddin Universitas al-Azhar pada 1999; kemudian meraih gelar magister S2 dalam bidang hadits di fakultas dan kampus yang sama pada 2005. Lalu beliau mendapatkan gelar doktoral dengan predikat cumlaude dari fakutlas Ushuluddin al-Azhaar pada tahun 2011.

Selain menimba ilmu di bangku kuliah, Syekh Usamah al-Azhari juga tekun datang ke majelis-majelis ilmu. Karena itu, dia memiliki pemahaman yang kuat tentang turats Islam. Beliau telah mendapatkan ijazah dari lebih dari 300 ulama pemegang sanad dari pelbagai wilayah Islam. Itu diperolehnya setelah lama tekun bermulazamah dengan ulama-ulama besar al-Azhar dan ulama besar lainnya dari Syam, Yaman dan Maroko. Beliau menuliskan sanad keilmuan ini antara lain dalam kitab Mu’jam asy-Syuyukh dan Asanid al-Mashriyin.

Syekh Usamah al-Azhari getol menyebarkan pemahaman Islam yang menggali warisan-warisan turats Islam untuk memahammi realita kontemporer melalui khutbah Jumat di Masjid Sultan Hasan Kairo, ceramah-ceramahnya di berbagai forum dan majelis kajiannya di Ruwaq al-Atrak masjid al-Azhar—yang terletak bersebelahan dengan kampus al-Azhar.

Pada tahun 2014, beliau diangkat oleh Presiden Mesir Abdel Fatah el-Sisi menjadi penasehat kepresidenan dalam bidang agama.

Ceramah dan Kajian Syekh Usamah al-Azhari

Majelis-majelis kajiannya di masjid al-Azhar atau masjid Sultan Hasan di Kairo masih bisa kita simak dan dengarkan karena terdokumentasi dengan lengkap di Youtube. Termasuk beberapa inteview beliau di stasiun televisi.

Beberapa di antaranya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia:

1. Konsep hakimiyah dan maksud berhukum di luar hukum Allah.

2. Pandangan Syekh Sya’rawi tentang Ikhwanul Muslimin.

3. Pandangan Syekh Usamah al-Azhari mengenai Ikhwanul Muslimin.

4. Menimbang pemikiran Sayyid Qutub dalam buku karangannya sendiri.

5. Cara menghadapi paham radikalisme.

Kontributor

  • Abdul Majid

    Guru ngaji, menerjemah kitab-kitab Arab Islam, penikmat musik klasik dan lantunan sholawat, tinggal di Majalengka. Penulis dapat dihubungi di IG: @amajid13.