Setiap manusia di dunia ini tak pernah luput dari yang namanya dosa, baik itu kecil maupun besar. Karena memang manusia tempatnya kesalahan dan kelalaian.
Mungkin sebagian besar orang berpikir semua dosa manusia di dunia ini penyebabnya adalah setan.Tapi benarkah semua dosa dan kemaksiatan yang dilakukan manusia itu karena godaan setan semata?. Sehingga setan mesti yang dipojokkan dan dikambinghimtamkan.
Baca Juga: Kabar Gembira untuk Pendosa
Syekh Ali Jumah, ulama besar asal Mesir menjelaskan bahwa setan hanyalah salah satu faktor saja dan bukan penyebab satu-satunya. Kerja setan hanya melempar godaan sekali saja lalu bersembunyi.
Sementara penyebab lain yang mendorong manusia secara terus menerus pada kemaksiatan sebenarnya adalah nafsunya sendiri. Salah satu ulama mengatakan:
“Jika dorongan melakukan kejahatan mengahampirimu sekali saja, maka itu datanganya dari setan. Jika itu datang secara berualang kali maka itu dari nafsumu.”
Mufti Besar Mesir tahun 2003-2013 itu juga menerangkan bahwa nafsu itu bersifat ‘Ammarah’. Artinya ia mendorong dan merayu secara berulang kali. Sementara setan itu hanya sekali lalu pergi. Jadi rayuan setan ini sifatnya hanya melintas saja.
Maka dari itu, rayuan yang datang dari setan itu lebih sedikit dibandingkan dari nafsu manusianya sendiri. Logisnya, rayuan setan itu sangat lemah sekali.
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
“Sesungguhnya tipu daya setan itu lemah”. [QS An Nisa’ 76]
Aslinya musuh terberat manusia tidak lain adalah nafsunya sendiri, karena ia menyatu dalam tubuh manusia dan melempar bisikan tak henti-henti untuk bertindak kemaksiatan, kejahatan, dan dosa. Maka dari itu, perjuangan yang dibutuhkan untuk melawan tipu daya nafsu jauh lebih besar daripada tipu daya setan.
Nabi bersabda :
أَفْضَلُ الْجِهَادِ أَنْ يُجَاهَدَ الرَّجُلُ نَفْسَهَ وَ هَوَاهُ
Artinya: Jihad yang paling utama adalah seseorang yang berjihad melawan dirinya dan hawa nafsunya.”
Simak selengkapnya dalam ceramah Syekh Ali Jumah: