Matan Shafwah az-Zubad atau Nadzom az-Zubad adalah nadzom yang berisi 1088 bait, berdasarkan cetakan Maktabah Dar al-Fajr, dengan penambahan Zawa’id az-Zubad dari penulis nazm.
Nadzom ini berisi ringkasan fikih mazhab Syafi’i, dan sering disebut juga oleh santri Indonesia sebagai “Alfiyah-nya Fikih Syafi’i”.
Matan ini merupakan ringkasan dari kitab az-Zubad tulisan Ibnul Barizi (w. 738 H) di mana beliau meringkasnya dari asy-Syarhul Kabil tulisan imam Rafi’i (w. 623 H).
Penulis Shafwah az-Zubad adalah Ahmad bin Husein Ibnu Arsalan/Raslan (w. 844H). Lafaz “Arsalan” sendiri adalah bahasa non-Arab/’Ajam (katanya bahasa Turki) yang artinya “singa”. Dan sering diucapkan dengan membuang hamzah menjadi “Raslan) (Tajul Arus, Murtadha az-Zabidi, juz 35, hlm. 215).
Ibnu Raslan terkenal sebagai waliyullah yang memiliki banyak karamah.
Dkisahkan ketika Nadzom Zubad selesai ditulis, Ibnu Raslan membawanya ke laut dan mengikatnya dengan batu lalu dilemparkan ke laut.
Kemudian beliau mengatakan, “Ya Allah kalau kitab ini aku tulis dengan ikhlas karena-Mu maka munculkanlah ia kembali ke permukaan, sedangkan apabila tidak ikhlas, maka hilangkanlah!”
Kemudian Nadzom Zubad ini pun muncul kembali ke permukaan dalam keadaan utuh, tanpa terhapus satupun huruf-hurufnya.
Barangkali ada mahasiswa yang merasa wali, dan mau mencoba setelah skripsi atau desertasinya selesai, dilempar ke laut untuk menguji kewalian dan keikhlasannya.
Sumber:
Syadzarat adz-Dzahab Fi Akhbar Man Dzahab, Abdul Hayy al-Hanbali (w. 1089 H), juz 9, hlm. 363.