Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Ibadah

5 amalan bulan Sya’ban yang perlu kamu tahu

Avatar photo
40
×

5 amalan bulan Sya’ban yang perlu kamu tahu

Share this article

Bulan Sya’ban adalah bulan yang berkah. Kebaikan di bulan ini akan dilipatgandakan sehingga sayang jika tidak diisi dengan amalan-amalan ibadah.

Suatu bulan akan menjadi mulia jika di dalamnya terjadi beberapa hal yang penting. Banyak peristiwa terjaddi di bulan Sya’ban, di antaranya adalah peristiwa perpindahan arah kiblat dari Baitul Maqdis menjadi Ka’bah, bulan diturunkannya perintah bershalawat kepada Nabi Saw yang Allah sendiri melakukannya, bukan yang catatan amal dikumpulkan dan diperlihatkan. 

Baca juga: Amalan Bertemu Nabi yang Diajarkan Nabi Khidir Kepada Kurz bin Wabarah

Dinamakan bulan Sya’ban sebab kebaikan di bulan ini melimpah ruah (yatasya’abu) dan dilipatgandakan. Versi lain, Sya’ban merupakan lafal yang terderivasi dari lafadz Syi’b yang bermakna jalan gunung dan bulan Sya’ban, menjadi jalannya kebaikan.

Amal kebaikan terbuka lebar di bulan Sya’ban. Sungguh banyak amalan yang dianjurkan untuk dilakukan. Di antaranya adalah:

1. Puasa

Banyak hadis yang menjelaskan keutamaan puasa di bulan Sya’ban. Di antaranya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah RA. Beliau mengatakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ حَتَّى نَقُولَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ حَتَّى نَقُولَ لَا يَصُومُ فَمَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَكْمَلَ صِيَامَ شَهْرٍ إِلَّا رَمَضَانَ وَمَا رَأَيْتُهُ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ

Rasulullah SAW biasa mengerjakan puasa, sehingga kami berkata bahwa beliau tidak pernah tidak berpuasa, dan beliau biasa tidak berpuasa, sehingga kami berkata bahwa beliau tidak pernah berpuasa. Akan tetapi aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW berpuasa sebulan penuh, kecuali pada bulan Ramadan, dan aku tidak pernah melihat beliau lebih banyak berpuasa daripada puasa di bulan Sya’ban.

Bahkan dalam riwayat Abu Daud dijelaskan secara spesifik bahwa Rasulullah SAW suka berpuasa di bulan Sya’ban.

كانَ أحبَّ الشُّهورِ إلى رسولِ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ أن يصومَهُ شَعبانُ

Bulan yang paling disukai Rasulullah SAW untuk berpuasa adalah bulan Sya’ban.

Baca juga: Amalan yang Pahalanya Setara Salat Malam

Karena saking sukanya Rasulullah SAW berpuasa di bulan Sya’ban, beliau berpuasa penuh di bulan ini.

Dijelaskan:

مَا رَأَيْتُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي شَهْرٍ أَكْثَرَ صِيَامًا مِنْهُ فِي شَعْبَانَ كَانَ يَصُومُهُ إِلا قَلِيلًا بَلْ كَانَ يَصُومُهُ كُلَّهُ

“Belum pernah Rasulullah SAW berpuasa satu bulan yang lebih banyak dari pada puasa bulan Sya’ban. Terkadang beliau berpuasa Sya’ban sebulan penuh.”

Ketika ditanya mengapa sering berpuasa di bulan ini, Rasulullah SAW menjawab dengan berbagai macam alasan.

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

Sebab di bulan ini para manusia itu lalai darinya; ia bulan yang berada di antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan yang disana berisikan berbagai amal, perbuatan diangkat kepada Rabb semesta alam, aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah menjawab,

إِنَّ اللهَ يَكْتُبُ فِيْهِ عَلَى كُلِّ نَفْسٍ مَيِّـتَةٍ تِلْكَ السَّـنَةِ فَأُحِبُّ أَنْ يَأْتِيَنِيْ أَجَلِيْ وَأَنَا صَائِمٌ

“Sesungguhnya pada bulan ini Allah menulis setiap orang yang akan meninggal pada tahun itu. Maka aku suka jika ajalku datang dalam keadaan aku sedang berpuasa.”

2. Memperbanyak shalawat

Di bulan Rajab diturunkan ayat perintah bershalawat, maka pada bulan ini dianjurkan untuk memperbanyak membacanya.

Faidah shalawat sangat banyak sekali, jika dihitung tak akan terhingga, Sayyid Muhammad menyebutkan 11 faidah. Di antaranya adalah ia akan mendapatkan syafaat, dihindarkan dari kefakiran, diperbanyak amal baiknya, dosa kita akan dilebur, diberi ketenangan di alam kubur, diberi pahala sebanyak pahalanya orang memerdekakan 10 budak dan lain-lain. 

Dalam bershalawat, ada 1 kaidah penting yang harus dilakukan, yaitu jangan sampai bershalawat saja tanpa salam, semisal Allahuma sholli ala muhammad. Yang demikian adala makruh, sebab Allah memerintahkan itu dengan bersalam juga.

Baca juga: Amalan-Amalan Mulia di Bulan Sya’ban dari Syeikh Ali Jum’ah

Allah berfirman dalam surat al-Ahzab ayat 56:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

““Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Maka jika bershalawat, harus juga bersalam. Semisal Allahuma sholli wa sallim ala sayyidina Muhammad.

Mengenai hal ini, ada satu kisah. Ketika menulis kitab Ihya’ Ulumiddin, Imam Ghazali menggoreskan kalimat shalawat tanpa dengan salam. Syahdan pada malam harinya beliau mimpi didatangi Rasulullah.

Imam Ghazali ditegur karena tidak menyempurnakan kalimat shalawatnya. Pasca kejadian ini, setiap kali menulis shalawat beliau tidak pernah lagi meninggalkan kalimat salam. Allahumma sholli wa sallim wa barik alaih. 

3. Membaca Al-Quran

Pada dasarnya, membaca Al-Quran menjadi lebih dianjurkan (seyogianya) dibaca ketika berada di tempat yang berkah semisal Raudhah dan Mekkah, juga di waktu-waktu yang berkah semisal Ramadhan dan Sya’ban. 

Bulan sya’ban jamak disebut sebagai syahrul Qur’an, bulannya Al-Quran. Habib bin Abi Tsabit ketika memasuki bulan Sya’ban mengatakan, “ini adalah bulannya al-Quran.” Begitu juga dengan Salamah bin Kuhail.

Karena bulan ini adalah bulan al-Quran, salafus saleh secara khusus membaca Al-Quran secara masif di waktu ini. Syekh Ahmad bin Hijazi mengatakan, “Para salafus saleh menyambut datangnya bulan Sya’ban dengan membaca al-Quran, mereka masif membacanya di bulan ini.”

4. Membaca kalimat tahlil (La ilaha illallah

Sayyid Muhammad Alawi mengatakan seyogianya kaum muslimin menghabiskan waktu-waktu yang penuh berkah seperti Sya’ban dengan memperbanyak kalimat tahlil. Sebab dengan ini, iman seseorang itu akan menjadi terbarui.

Baca juga: Amal Ibadah yang Lebih Besar Pahalanya dari Haji

Selain itu membaca tahlil merupakan amal kebaikan yang paling agung, sampai-sampai bisa melebur amal keburukan. Password surga pun menggunakan kalimat ini. Telah banyak hadis yang menjelaskan fadilah kalimat ini. 

5. Memperbanyak membaca istighfar

Selain memperbanyak kalimat tahlil, dalam waktu-waktu yang berkah itu dianjurkan juga untuk memperbanyak membaca istighfar. Faidahnya adalah bisa melebur dosa, menghilangkan kegundahan, dan pelancar rezeki. 

Demikianlah beberapa amalan bulan Sya’ban yang dianjurkan untuk dilakukan secara masif. Keterangan ini disarikan dari kitab Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki yang berjudul Madza fi Sya’ban.

Kontributor

  • Ahmad Hidhir Adib

    Asal dari Pasuruan. Sekarang menempuh studi program Double degree di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada program studi PAI dan Fikih Muqaran dan tinggal Wisma Ma’had Aly UIN Malang.