Selasa lalu, (23/3) Grand
Syeikh Al-Azhar Mesir, Dr. Ahmad Thayyib, bertemu dengan Muhammad Abdul
Razek Mahmud, Menteri Luar Negeri Somalia, di kantor Masyikhah Al-Azhar.
Syeikh Ahmad
Thayyib mengatakan bahwa Al-Azhar
sangat antusias mendukung Somalia. Syekh memuji peran penting yang
direpresentasikan negara sahabat itu bagi negara-negara Arab dan Afrika.
Seperti dilansir
dari elwatannews, beliau menekankan Al-Azhar tengah melatih dan
mengkualifikasi imam-imam Somalia setelah disetujui oleh Menteri Wakaf Somalia.
Kualifikasi imam tersebut bertujuan untuk meningkatkan kompetensi dan
kualifikasi mereka dalam menyebarkan pemikiran moderat di kalangan generasi
muda Somalia.
Termasuk salah
satu faktor yang ditekankan dalam uji kompetensi, pemikiran calon imam dalam
menghadapi ekstremisme yang sering mengancam keamanan dan kestabilan
negara-negara Afrika.
Melawan Ideologi
Ekstremisme
Grand Syeikh
menjelaskan, jika selama ini Al-Azhar hanya memberikan beasiswa untuk
pembelajaran ilmu-ilmu Islam, belakangan ini Al-Azhar juga membuka pintu bagi
pelajar-pelajar asing yang ingin mengembangkan diri dalam ranah kedokteran,
ilmu teknik, dan banyak lagi.
Dengan semakin
banyak lowongan beasiswa di berbagai cabang keilmuan, Al-Azhar berharap para
muridnya mampu berkontribusi dalam pengembangan dan kemajuan negara mereka
masing-masing.
Syeikh juga
menambahkan, Al-Azhar menerima 837 pelajar Somalia dan diharapkan mereka akan
berpartisipasi dalam kebangkitan industri sains dan ilmiah, serta menciptakan
keamanan dan perdamaian di Somalia.
Di sisi lain,
Menteri Luar Negeri Somalia mengatakan Al-Azhar memiliki posisi penting bagi
warga Somalia. Menteri tersebut mengucapkan ungkapan terima kasih yang teramat
dalam untuk Al-Azhar atas dukungan yang diberikan kepada Somalia
agar keluar dari cobaan berat yang dialami. Berulang-ulang dia menegaskan besarnya
peran Al-Azhar dalam melawan esktremisme, berdasarkan pengalamannya terkait isu
tersebut.