Ikatan Keluarga Alumni Nahdlatul Ulama (IKANU) Mesir menyelenggarakan istighosah dan ijazah kubro bersama Prof. Dr. dr. Syekh Yusri Rusydi As-Sayyid Gabr Al-Hasani pada Jumat malam (19/6).
Acara Syekh Yusri ini diselenggarakan secara online via Zoom dan diikuti secara umum lewat Youtube Sanad Media dan TV9. Kuota Zoom sebanyak 500 penuh terisi bahkan sejak acara dimulai, sehingga banyak yang kemudian memilih menyaksikan acara secara live di Youtube.
Syekh Yusri merupakan salah satu ulama besar Al-Azhar Mesir. Dalam sosok beliau, terdapat perpaduan yang langka. Beliau adalah ahli ilmu-ilmu syariah, mursyid Thariqah Shiddiqiyah Syadziliyah Mesir, sekaligus seorang dokter bedah di salah satu rumah sakit yang ada di Mesir. Majlis pengajian beliau di Mesir didatangi oleh pelajar dari berbagai penjuru dunia.
Berikut Rangkuman faidah dari Maulana Syaikh Yusri dalam acara Ijazah Kubro IKANU Mesir:
1. Al Azhar berdiri di atas tiga pilar:
A. Akidah menganut madzhab Asy’ari dan Maturidi.
B. Fikih berpegang pada empat madzhab muktamad
C. Tasawuf dalam berperilaku (suluk)
2. Ilmu harus sampai kepada Rasulullah (ada sanad) (Fala budda min ilmin maushulun ala Rasulillah)
3. Dalil isnad sangat jelas dalam al Quran : وداعيا الى الله باذنه وسراجا منيرا yang digaris bawahi disini lafal biidznih (mendapat izin)
4. Seseorang yang memiliki guru (Syaikh) itu bagaikan orang yang punya ayah (orang tua) yang merawat dan membimbingnya (الانسان الذي له شيخ كالانسان الذي له اب؛ يربيه ويرعاه)
5. Sedangkan seorang yang tidak memiliki guru bagaikan anak hilang yang hidup di jalanan, ke sana kemari tidak jelas karena tidak memiliki rujukan (الانسان الذى لاشيخ له كالطفل اللقيط الذي يعيش في الشوارع ل)
6. Manhaj ilmu itu sebagaimana disebutkan dalam hadis Jibril, di antaranya: 1, menuntut ilmu sangat dianjurkan selagi masih muda, sebagaimana Jibril yang datang menemui Rasulullah dalam sosok pemuda (Syabab), 2. Dianjurkan juga menuntut ilmu ke negeri yang jauh meski tidak ada yang mengenalinya, sebagaimana kedatangan Jibril yang menemui Rasulullah tidak ada seorang pun yang mengenalnya, 3. Berpakaian bersih (memuliakan ilmu) 4. Dan yang terpenting adalah Talaqqi, ada guru (Syaikh), ada murid, soal dan jawab.
7. Thariqah Shiddiqiyyah Darqawiyyah Syadzilillah berpijak pada ta’alluq kepada Allah dan Rasulullah, mencintai orang-orang salih, Suudzan terhadap diri sendiri dan Husnudzdzan kepada orang lain.
8. Jika kamu berburuk sangka pada diri sendiri niscaya engkau akan selalu memperbaikinya (اذا اسأت الظن بنفسك أصلحتها)
9. Thariqah kami berpijak pada sikap tawadhu’ dan selalu berbaik sangka kepada orang lain
10. Thariqah kami berpijak kepada kesungguhan dalam ketaatan kepada Allah sesuai dengan batas kemampuan, sebab sunnah nabi kami berdiri atas sikap i’tidal
11. Thariqah kami juga berlandaskan pada istimrar dan mudawamah. Dan dianjurkan mengadakan perkumpulan (wirid) meski sekali dalam satu minggu (- biasanya hari Jumat setelah Asar)
12. Kebanyakan wirid terdiri dari istighfar, shalawat kepada Rasulullah. Takhalli dengan cara istighfar dari segala akhlak tercela, dan tahalli dengan akhlak nabi melalui bacaan shalawat sehingga mencapai pada “La ilaha illa Allah.
13. Wirid asas: Astaghfirullah 100x, Shalawat 100x (اللهم صل على سيدنا محمد عبدك ورسولك النبي الامي وعلى اله وسلم), La ilaha illa Allah 100x (لااله الا الله وحده لاشريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير)
14. Redaksi shalawat tidak memakai lafadz (وصحبه) agar maknanya lebih luas (حتى يشمل الامة جميعا). Termasuk Alu Muhammad adalah para kerabat, sahabat dan orang-orang yang berpegang pada syariat. Selain itu juga mirip redaksi shalawat yang dibaca Rasulullah : (اللهم صل على محمد وعلى ال محمد)
15. Setelah bacaan wirid asas, jika masih memiliki waktu bisa membaca Hizb Bahr Imam Syadzili sehari 1x, jika masih memungkinkan membaca Hizb Nawawi (utamanya di waktu banyak fitnah), jika memungkinkan membaca Shawalat Yusriyah dan Shalawat Asmul Husna yang dibagi selama 7 hari, jika memungkinkan membaca Dalailul Khairat. Bagi yang Ahlul Quran bisa mewiridkan Qurannya sehari 3 juz, atau 1 juz, atau menghafal beberapa surat, dst
16. Thariqah kami selalu mengajarkan untuk senantiasa berbuat baik kepada orang tua, bersikap lemah lembut kepada keluarga (anak istri), serta berinteraksi dengan baik kepa semua manusia.
17. Setelah bacaan wirid jangan lupa membaca Fatihah untuk Rasulullah, Fatihah juga untuk silsilah Thariqah ini, juga Fatihah untuk guru kami. (من لم يشكر الناس لم يشكر الله).