Ulama besar Al-Azhar, Syekh Yusri Rusydi al-Hasani memperingatkan agar tidak perlu menceritakan kepada orang-orang tentang keistimewaan diri kita atau anak-anak kita.
Nasihat Syekh Yusri ini disampaikan kepada orang yang mengaku terkena penyakit ‘ain. Orang tersebut berkata:
“Dulunya aku anak yang sangat rajin dan berprestasi, tapi ayahku suka sekali memamerkan dan menceritakan kehebatanku di depan keluarga besar. Akhirnya aku terkena ‘ain sehingga semangat belajar dan prestasiku menurun. Jadi, bagaimana aku menjaga diri dari ‘ain?”
Terkait firman Allah Swt.
وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثۡ
“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, hendaklah engkau nyatakan.” (QS. Adh-Dhuha: 11)
Syekh Yusri menjelaskan bahwa ayat di atas berkaitan ketika, misalnya, ada orang yang menanyakan kabarmu atau kabar anak-anakmu. Maka jawablah, “Alhamdulillah atas segala anugerah-Nya,” atau katakan, “Alhamdulillah, Dia memenuhi apa yang diperlukan.”
Banyak sekali anak-anak yang dulunya sangat cerdas dan ditampilkan di media (TV dan sebagainya), akhirnya justru menjadi anak-anak yang terbelakang.
Syekh Yusri bercerita: Temanku dulu, sewaktu kecil, dijadikan contoh karena kehebatannya dalam menghafal. Ia bahkan pernah menjadi juara pertama nasional dalam hafalan Al-Quran. Namun, ketika masuk fakultas kedokteran, dia lupa semua hafalannya. Ia bahkan tidak sanggup lagi mengingat ayat-ayat Al-Quran, dan akhirnya hanya bisa membaca dari mushaf, bukan dari hafalan.
Beliau pun sebenarnya kasihan melihat seorang qari muda tuna netra yang menjadi imam di Masjid Al-Azhar pada bulan Ramadhan. Banyak sekali kanal TV yang mewawancarainya, menampilkannya ke publik, dan sebagainya.
Dari keadaan ini, Syekh Yusri memberikan beberapa nasihat berikut:
Pertama: Tidak perlu memamerkan kenikmatan yang dimiliki oleh anak-anak kita, agar anak tidak tertipu oleh rasa hebat karena keistimewaan yang dimilikinya, sebab jiwanya belum matang dan belum siap menghadapi ketenaran.
Kedua: Sebagai orang tua, kita justru perlu menutupi cahaya anak-anak kita agar cahaya itu tidak padam. Seperti memberi dinding pelindung pada cahaya agar tidak mati terkena angin dan gangguan.
Bagaimana cara menjaga diri dari ‘ain?
Untuk menjaga diri dari ‘ain, Syekh Yusri menganjurkan kita melakukan amalan setiap hari, pagi dan sore, sebagai berikut:
- Baca Surah Al-Ikhlas 3 kali, tiup ke telapak tangan, lalu usapkan ke wajah dan seluruh badan.
- Baca Surah Al-Falaq 3 kali, lakukan hal yang sama.
- Baca Surah An-Naas 3 kali, lakukan hal yang sama.
- Baca doa ini 3 kali:
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
“Dengan nama Allah yang, dengan nama-Nya, tidak ada satu pun yang dapat memberi kemudharatan di bumi maupun di langit. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
- Baca doa ini 3 kali:
أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala ancaman setan, binatang berbisa, dan segala kejahatan mata (al-‘Ain).”
Selain itu, setelah setiap shalat, bacalah Ayat Kursi. Jika kamu mengamalkannya secara rutin, maka tidak ada yang bisa mendengkimu. Kalaupun ada efeknya, paling hanya bersin, sedikit pilek, atau pusing ringan yang hilang cukup dengan minum teh, misalnya.
Syekh Yusri bercerita: Dahulu, ada seorang mahasiswi bernama Syiam, lebih tua tiga tahun dariku. Ia sangat berprestasi. Nilainya selalu sempurna di setiap pelajaran dan ujian. Ia juga merupakan juara nasional di bidang tenis. Namun, hanya karena kecelakaan kecil, ia pun wafat dan syahidah. Seluruh fakultas berkabung. Bahkan, masjid di fakultas kedokteran kami dinamai dengan namanya.
Ada juga seorang profesor hebat yang anaknya sangat pintar. Namun karena terlalu dipamerkan, anak itu bergaul dengan teman yang buruk saat kuliah kedokteran, hingga akhirnya kecanduan dan meninggal karena bunuh diri.
Jadi, tidak perlu mengiklankan kenikmatan yang kita miliki. Jangan sampai nikmat itu hilang karena ada orang yang hasad dan dengki. Umat Nabi pun dikaruniai banyak kenikmatan, namun beliau juga banyak dimusuhi dan didengki. Bahkan, para musuh sampai mengupah orang untuk mencelakai beliau dengan hasad.
Terakhir, Syekh Yusri menegaskan bahwa jika kita mengamalkan bacaan Zaruqiyah (wirid pagi dan sore dalam tarekat Shiddiqiyah), maka tidak ada satu pun yang bisa mendengki kita. Bahkan iblis pun tidak mampu mengganggu.
Faedah dars Jumat, 25 April 2025 M bersama Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani al-Husaini hafizhahullah di Masjid al-Asyraf.
Please login to comment