Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Gus Baha: Ditakdirkan pernah sujud itu keren

Avatar photo
41
×

Gus Baha: Ditakdirkan pernah sujud itu keren

Share this article

KH. Bahauddin Nursalim atau karib disapa Gus Baha menjelaskan bahwa sebaiknya seorang hamba tidak usah memusingkan apakah sholatnya nanti diterima atau tidak oleh Allah. 

Menurut Gus Baha sudah ditakdirkan pernah sujud kepada Allah itu sesuatu yang keren. Betapa malunya kita sebagai hamba jika dihadapan Allah kelak tak punya kenangan sujud ketika hidup di bumi.

Syekh Abu Hasan Asy Syadzili satu kesempatan pernah didatangi seseorang. Dia resah dan mengeluh perihal nasib ibadahnya.

“Wahai Syekh Abu Hasan Asy Syadzili, apakah sholat saya bakal diterima atau tidak?”

“Cukup kamu ditakdirkan bisa sujud itu sudah luar biasa” ungkap Gus Baha

Baca juga: Masih takut neraka? simak penjelasan Gus Baha ini!

Seseorang yang selalu menanyakan nasib ibadahnya kelak diterima atau tidak bisa berujung bahaya. Dalam artian, ia sangat berpotensi akan selalu diliputi perasaan ngenes dan pikiran tanpa pernah bersyukur.

Lebih lanjut Gus Baha menjelaskan, seseorang tipikal macam ini rentan dibisiki was-was setan dan kegundahan. Hamba itu akan menanyakan ulang pertanyaan-pertanyaan semacam, “Apa artinya sujudku? Apa gunanya saya sujud jika sholat yang saya tunaikan tidak diterima.”

“Kalau sudah begini kan buruk sekali.” ujar santri kinasih Mbah Maimoen Zubair itu.

Bagi Gus Baha, pikiran yang sudah diselimuti isykal seperti ini bisa berdampak sangat fatal dan buruk sekali. Adalah kengerian seorang hamba yang hidup di bumi Allah tapi mempermasalahkan perihal sujud hanya karena takut sholatnya tidak diterima.

Gus Baha lalu mengisahkan satu momen ketika Sayyidina Umar bin Khattab ditusuk oleh seorang Majusi, bernama Abu Lu’lu’ saat tengah sujud. Di tengah-tengah perasaan mangkel dan dongkol. Sayyidina Umar kemudian ingin tahu siapa pelaku dibalik peristiwa tersebut.

“Yang menusuk saya siapa?” tanya Umar bin Khattab.

“Orang Majusi (Ghulam al Mughiroh).” jawab sahabat yang lain.

Sontak, betapa bahagianya Sayyidina Umar mendengar ini. Mengetahui bahwa yang menusuk adalah orang majusi, orang yang tidak pernah sujud kepada Allah Swt. Sayyidina Umar bin Khattab tidak merasa khawatir kelak akan dituntut Sehingga ketika apabila dia masuk neraka.

Baca juga: Kebijakan Ganjil Khalifah Umar Mendistribusikan Keadilan

“Jika dia pernah sholat dan pernah sujud lalu masuk neraka disebabkan menusuk saya maka saya tidak akan bisa berkata apa-apa.” jawab Sayyidina Umar.

Ini adalah secuil bukti bahwa sujud menduduki posisi yang luhur dan mulia bagi seorang hamba. Bahkan Nabi Muhammad saw memuji sujud sampai-sampai menyebutnya sebagai kenangan terindah di bumi ketika kelak bertemu dengan Allah Swt.

Kontributor