Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Syekh Muhammad Muhanna: Wirid Tidak Selalu Bacaan

Avatar photo
41
×

Syekh Muhammad Muhanna: Wirid Tidak Selalu Bacaan

Share this article

Al-Murabbi Maulana Syekh Muhammad Muhanna, penasehat Grand Syekh Al-Azhar dalam urusan luar negeri, dalam kajian kitab Ihya’ Ulumiddin menegaskan, bahwa wirid bukan hanya sekadar bacaan tertentu, melainkan juga wirid sesuai dengan keadaan.

Terkadang waktu wirid bertabrakan dengan waktu kerja, maka melakukan pekerjaan dengan sungguh- sungguh adalah wiridmu.

Terkadang waktu wirid bertabrakan dengan mengajar dan belajar, maka di situlah adalah wiridmu.

Terkadang waktu wirid bertabrakan dengan menyambut tamu, maka memuliakan tamu sesungguhnya adalah wiridmu.

Dalam kitab Ihya’ Ulumiddin diceritakan sebuah kisah yang terjadi antara dua sahabat agung Nabi Muhammad Saw, yaitu Abu Darda’ dan Salman al-Farisi Radiyallahu anhuma, dinukil dari sebuah hadist yang panjang dari Sahih al-Bukhari.

Suatu hari Sayyiduna Salman al-Farisi berkunjung ke rumah saudaranya Abu Darda’. Ketika menjelang malam, Sayyiduna Abu Darda’ hendak pergi untuk  menjalankan shalat malam, akan tetapi Sayyiduna Salman melarangnya dan berkata, “Wahai Abu Darda’, tidurlah!”

Hingga menjelang Subuh kemudian Sayyiduna Salman membangunkanya dan berkata, “Sekarang, bangunlah!”

Kemudian dua sahabat agung itu mendirikan shalat Subuh secara berjamaah.

Sayyiduna Salman berkata, “Sesunggugnya tubuhmu mempunyai hak yang harus kamu berikan. Tamu mempunyai hak yang harus kamu muliakan, dan keluargamu juga mempunyai hak yang harus kamu penuhi, maka berilah setiap bagian haknya masing-masing.”

Baca juga: Rahasia Tarekat Syadziliyah

Singkat cerita datanglah dua sahabat agung ini kepada Baginda Nabi Muhammad saw, untuk mengadukan peristiwa ini kepadanya.

Baginda Nabi berkata, “Benar apa yang telah dikatakan Salman al-Farisi.”

Maulana Syekh Muhanna menjelaskan: Apabila kamu melakukan seperti ini, maka kamu akan mendapatkan dua pahala. Yang pertama adalah pahalamu memulikan tamumu, juga belajarmu, dan menjaga keluargamu dan kedua adalah pahala niatmu untuk mendikrikan suatu wirid. Walllahu a’lam.

Kontributor

  • Ade Rizal Kuncoro

    Dari Madiun Jawa Timur. Alumni PP Hamalatul Qur'an Jogoroto Jombang. Sekarang menjadi mahasiswa Universitas al-Azhar Fakultas Ushuluddin Jurusan Hadits.