Di Tarim Yaman, terdapat satu tempat yang selalu
dikunjungi oleh para ulama dan penduduk setempat. Bahkan para tamu yang berkunjung ke kota berjuluk seribu wali itu, tak afdal jika
tidak mendatanginya. Kompleks penuh berkah itu ialah pemakaman
Zanbal.
Pemakaman Zanbal di kota
Tarim itu memiliki
keistimewaan tersendiri. Bukan dilihat dari segi artsitekturnya,
akan tetapi karena tempat itu hanya diperuntukkan untuk para Sadah
Ba’alawi, yaitu
mereka yang memiliki nasab bersambung langsung kepada Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam. Bahkan menurut ulama ahli kasyaf,
Rasulullah beserta para sahabat sering berkunjung ke pemakaman tersebut.
Pemakaman
Zanbal sering dikenal dengan pemakaman seribu wali karena banyaknya auliya yang
dikuburkan di sana.
Secara umum, memang benar bahwa pemakaman Zanbal hanya diperuntukkan khusus bagi mereka yang menyandang gelar
Sayyid atau Syarifah yang notabenenya adalah keturunan Rasulullah shallahu ‘alaihi wa sallam. Namun pada kenyataannya terdapat juga
makam para masyayikh seperti dari keluarga Ba Hamish,
Ba ‘Udhan, Al-Bahri dan lainnya.
Bisa kita bayangkan, betapa banyak
keberkahan yang terdapat di pemakaman ini. Oleh karenanya, lokasi Zanbal menjadi pusat utama yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat
Tarim dan sekitarnya.
Imam Syekh Abdurrahman Assegaf bin
Muhammad Maulad Dawilah pernah mengatakan, “Lebih dari sepuluh ribu auliya
Akbar dan delapan puluh wali qutub dari keluarga Alawiyyin dikebumikan di pemakaman
Zanbal.”
Statemen Syekh Abdurrahman Assegaf Syekh
Abdurrahman Assegaf sudah dikatakan semenjak 607 tahun yang lalu. Dan
pastinya jumlah auliya yang dimakamkan di sana kian bertambah seiring berjalannya waktu
hingga sekarang.
Di pemakaman Zanbal, terdapat tiga buah
kubah yang berdiri kokoh. Pembangunan kubah ini bertujuan sebagai pembeda dari makam-makam yang lainnya. Makam yang dibangun kubah di atasnya hanyalah
makam seorang wali masyhur yang memiliki derajat tinggi dalam tingkat kewalian.
Kubah yang pertama, ialah kubah Al-Habib
Abu Bakar bin Abdullah Basyemeleh yang berada di sisi timur pemakaman Zanbal.
Kemudian kubah Al-Habib Abdullah bin Syaikh Al-Aydrus yang terletak di ujung
barat. Dan kubah yang terakhir ialah kubah Al-Habib Abdullah bin Abu Bakar
Aydrus yang berada di antara keduanya. Makam beliau ditutupi dengan tabut (kotak
kayu) dengan ukiran kaligrafi Arab.
Sedangkan makam Imam Abdullah bin Alawi
Al-Haddad, yang dikatakan sebagai Mujaddid Islam ke–5 dibedakan dengan dibangun
tsaqifah (atap) di atasnya dan makam beliau terletak di bagian selatan
kubah Al-Habib Abdullah bin Abu Bakar Aydrus.
Begitu pula sama halnya dengan makam
Al-Imam Al-Faqih Al-Muqaddam Muhammad bin Ali Baalawi yang
merupakan tonggak utama Tarekat Alawiyah yang berada di sebelah barat
kubah Al-Habib Abu Bakar bin Abdullah Basyemeleh. Di situ juga terdapat makam Syekh
Abdurrahman Assegaf, Syekh Umar Al-Muhdhor, dll.
Terletak 20 meter dari pintu utama,
terdapat kumpulan makam yang batu nisannya sudah rata dengan tanah dan
dipagari. Di sanalah pemakaman khusus sahabat yang pernah ikut berperan dalam
perang Badar. Mereka syahid ketika mengemban tugas dari khalifah Abu Bakar
As-Shiddiq untuk memerangi sekelompok kaum yang enggan membayar zakat. Para
sahabat ini dikomandoi oleh Ziyad bin Labid Al-Anshari Ra.
Perang ini disebut dengan Riddah yang berlokasi di Hadramaut Yaman.
Salah satu ulama menuturkan riwayat, “Di
pemakaman Zanbal dikuburkan para sahabat Rasulullah. Mereka
wafat ketika menunaikan tugas untuk memerangi ahli riddah. Banyak dari mereka wafat di Tarim dan tidak diketahui secara pasti letak keberadaan
kuburnya.”
Namun, Imam Syaik Abdurrahman Assegaf
bin Muhammad Maula Ad–Dawilah menegaskan bahwa pemakaman
mereka terletak di sebelah timur makam Al-Ustadz Al-A’dzhom Al-Faqih
Al-Muqoddam Muhammad bin Ali Baalawi.
Saat ini, telah banyak orang yang datang
berziarah dari berbagai belahan dunia ke pemakaman Zanbal, Tarim. Karena
disebutkan juga dalam salah satu riwayat bahwa berziarah ke kompleks tersebut
adalah cara agar memperoleh futuh (dibukakan ilmu baginya).
Selain itu, berziarah
juga merupakan salah satu perbuatan yang sangat dianjurkan dalam syariat,
terlebih lagi jika yang diziarahi adalah kekasih Allah, maka akan
lebih kuat anjurannya. Selain mengingatkan kita kepada kematian, hal itu mampu
menjadikan hati kita lebih dekat dengan Allah swt dan cepat dikabulkannya dalam
segala hajat.
Berziarah ke makam para wali Allah termasuk di pemakaman
Zanbal memiliki
tata krama dan adab-adab yang harus diperhatikan. Dengan ini para ulama radiyallahu anhum
telah menentukan batasan-batasan dan cara berziarah yang sesuai secara syariat.
Wallahu a‘lam bis showab.