Diriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Sallam, beliau bersabda,
إِذَا رَأَيْتُمُ الْحَرِيْقَ فَكَبِّرُوْا فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يُطْفِيْه
“Jika kalian melihat kebakaran maka bertakbirlah, karena sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla akan memadamkannya.” (HR. Thabrani, Ibnu Sunni dll).
Dalam redaksi lain berbunyi,
أَطْفِئُوا الْحَرِيْقَ بِالتَّكْبِيْرِ
“Padamkanlah api dengan takbir”. (HR. Thabrani).
Hadis ini dinilai dha’if oleh para ulama, namun kandungannya dikenal mujarab. Akan tetapi bukan berarti ini tidak disertai dengan melakukan usaha yang lain untuk memadamkannya, seperti memanggil pemadam kebakaran atau memakai peralatan yang diperlukan untuk memadamkan api.
Di antara yang menyatakan kemujaraban kandungan hadis ini adalah Ibnu al-Qayyim di dalam Zâd al-Ma’âd dan Ibnu al-Muflih di dalam al-Adâb al-Syar’iyyah, setelah keduanya menyebutkan bahwa hadis ini disebutkan oleh guru mereka, Syaikh Ibnu Taimiyah, di dalam kitab al-Kalim al-Thayyib.
Ibnu al-Qayyim mengatakan:
وقد جربنا نحن وغيرنا هذا، فوجدناه كذلك.
Sedangkan Ibnu al-Muflih mengatakan:
هذا مُجَرَّب مشاهَد.
Untuk mengetahui kandungan hadis tersebut mujarrab tentu diamalkan atau dipraktikkan terlebih dahulu. Bagaimana mungkin bisa tahu jika tidak diamalkan?
Ini juga berlaku bagi sejumlah hadis dha’if lainnya namun mujarab. Seperti hadis tentang keutamaan surah Yasin misalnya. Terdapat hadis dha’if dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dalam Sunan al-Darimi bahwa barang siapa membaca surah Yasin di pagi hari, maka urusannya pada hari itu akan terselesaikan.
Terdapat juga atsar dari sahabat Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, beliau berkata,
مَنْ قَرَأَ « يَس » حِيْنَ يُصْبِح، أُعْطِيَ يُسْرَ يَوْمِهِ حَتَّى يُمْسِيَ، وَمَنْ قَرَأَهَا فِيْ صَدْرِ لَيْلِهِ، أُعْطِيَ يُسْرَ لَيْلَتِهِ حَتَّى يُصْبِحَ
“Barang siapa membaca surah Yasin di pagi hari, maka urusannya akan dimudahkan sampai sore hari. Dan barangsiapa membacanya di malam hari, maka akan dimudahkan urusannya hingga pagi hari.” (HR. Al-Darimi).
Sebagian ulama menilai sanad atsar di atas hasan, namun ada juga yang menilainya dha’if. Andaipun ini dha’if, namun khasiat surah Yâsîn ini juga dikenal mujarrab. Di antara yang mempraktikkannya adalah para tabiin, khususnya ketika ada orang yang sakaratul maut.
Dalam Musnad Ahmad terdapat riwayat ketika seorang sahabat yang bernama Ghudhaif bin al-Harits al-Tsumali radhiyallahu ‘anhu akan meninggal dunia, ia bertanya kepada orang-orang yang ada di sekitarnya, “Apakah ada diantara kalian yang hapal surah Yasin?” Lalu Shalih bin Syuraih al-Sakuni, seorang Tabi’i, membacakannya. Ketika sampai pada ayat keempat puluh, Ghudhaif bin Harits pun meninggal dunia.
Shafwan bin Amr al-Saksaki (perawi riwayat di atas) berkata, “Dulu para syaikh berkata, “Jika surah Yasin dibacakan pada orang yang sedang sakaratul maut, maka proses sakaratul mautnya akan dimudahkan.” Al-Hafizh Ibnu Hajar, di dalam al-Ishâbah, mengatakan sanad riwayat adalah Hasan.
Terkait surat Yasin ini Imam Ibnu Katsir, di dalamnya tafsirnya, berkata,
ولهذا قال بعض العلماء: من خصائص هذه السورة أنها لا تقرأ عند أمر عسير إلا يسره الله تعالى، وكأن قراءتها عند الميت لتنزل الرحمة وليسهل عليه خروج الروح.
“Oleh karena itu sebagian ulama mengatakan, “Di antara kekhususan surah ini (Yâsîn) adalah ia tidak dibacakan pada perkara yang sulit melainkan Allah ta’âlâ akan memudahkannya. Nampaknya, dibacakannya surah ini pada orang yang sedang sakaratul maut adalah agar rahmat turun dan agar ruhnya mudah keluar.” (Tafsir Ibn Katsir).
Terdapat juga hadis-hadis lain tentang keutamaan surah-surah di dalam Al-Qur’an yang dhaif. Sebut saja surat al-Wâqi’ah. Diriwayatkan dari Ibnu Mas’ud bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa membaca surah al-Wâqi’ah, maka ia tidak akan mengalami kefakiran.” Dan sahabat Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu memerintahkan puteri-puterinya untuk membacanya tiap hari. (HR. Ahmad dalam Fadhâil Shahâbah, Ibnu Sunni, al-Baihaqi dll).
Para ulama menyatakan bahwa riwayat ini adalah riwayat dha’if. Namun tidak sedikit orang yang mengatakan bahwa jika seseorang mendawamkan surat ini akan dimudahkan rezekinya dan sudah mengalaminya.
Mungkin ini juga yang membuat Imam Nawawi rahimahullah di dalam kitab at-Tibyân menganjurkan agar seorang Muslim selalu membaca surah Yâsîn dan al-Wâqi’ah, selain surah al-Mulk. Imam Nawawi berkata,
وينبغي أن يحافظ على قراءة يس والواقعة وتبارك الملك
Wallahu a’lam.