Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Amalan Bulan Rabiul Awal Ini Dianjurkan Habib Umar bin Hafizh, Jangan Lewatkan!

Avatar photo
24
×

Amalan Bulan Rabiul Awal Ini Dianjurkan Habib Umar bin Hafizh, Jangan Lewatkan!

Share this article

Bulan Rabiul Awal adalah bulan kelahiran Rasulullah Saw. Beliau dilahirkan pada Senin tanggal 12 Rabiul Awal. Setiap orang beriman sudah selayaknya mengagungkan dan memuliakannya.

Habib Umar bin Hafizh menjelaskan kewajiban yang harus diamalkan seorang muslim pada bulan Rabiul Awal. Ada banyak hal yang bisa diamalkan, terutama bila sudah berkeluarga.

Berikut pesan dan arahan Habib Umar bin Hafizh seperti dilansir dari laman resmi beliau:

Allah swt. memilih bulan Rabiul Awal sebagai bulan kelahiran Nabi-Nya yang mulia, Sayyidina Muhammad saw.

Hal ini saja sudah cukup bagi orang beriman untuk menyadari bahwa di bulan ini ia harus membangkitkan spirit keimanan, pengagungan, serta meninjau hubungan dirinya dengan Rasulullah saw.

Begitu pula, ia harus mengungkapkan rasa bahagia dan gembira atas kelahiran dan kedatangan beliau ke alam dunia.

Hubungan pertama dengannya di dunia ini merupakan hubungan kelahiran beliau yang mulia, yaitu pada permulaan umur yang mana Allah swt. bersumpah dengannya dalam Al-Qur’an, yaitu firman-Nya:

لعمرك إنهم لفي سكرتهم يعمهون

“Demi umurmu (Muhammad), sesungguhnya mereka terombang-ambing dalam kemabukan (kesesatan).” (QS. Al-Hijr: 72)

Umur beliau dari saat ibunya menghembuskan nafas dan melahirkannya, yaitu umur yang diberkahi dan diagungkan dengan keagungan Allah swt.

Orang mukmin harus mengingat kelahiran Nabi di bulan ini, dan membangkitkan kekuatan hubungan dalam dirinya dengan beliau, dengan cara mengimani, membenarkan, mencintai dan mematuhinya.

Hal itu harus dituangkan dalam segala bentuk ekspresi, seperti berkumpul dalam majelis zikir dengan Ahlul Bait, membaca sirah beliau, membaca sejarah kelahiran beliau, memberi makanan sesuai kemampuan, dan bentuk ekspresi lainnya yang mencerminkan sunnah beliau serta wujud rasa gembira atas kelahiran Nabi terpilih, Muhammad saw.

Melantunkan syair-syair pujian kepada Rasulullah saw. adalah perbuatan sunnah, dan merupakan wujud mendekatkan diri kepada Allah swt. sebagaimana yang dilakukan oleh para sahabat terpilih, para tabi’in, dan generasi setelahnya yang senantiasa mengikuti mereka dengan baik hingga sekarang ini.

Mereka semua mendekatkan diri kepada Allah swt. dengan memuji Sayyidina Rasulullah saw, yang mana Allah swt. sendiri juga senantiasa memuji dan menyanjungnya.

Sebab itu semua, diketahui bahwa orang yang beriman wajib mengingat nikmat yang Allah berikan dengan kelahiran Nabi Muhammad saw. pada hari Senin secara umum, dan khususnya pada bulan Rabiul Awal.

Seorang mukmin hendaknya memeriksa rasa cintanya kepada Baginda Nabi Muhammad saw, keimanan dan pembenarannya pada beliau, sejauh mana dia mengikuti sunnah-sunnahnya, sebesar mana hasrat dia ingin bertemu dan mendampingi beliau di akhirat kelak.

Maka dari itu, hendaknya ia memperbanyak shalawat, memperhatikan anggota keluarganya lalu menghubungkannya dengan Rasulullah saw. dengan penuh mahabbah, pengagungan, dan kerinduan. Yakni kerinduan bertemu beliau, kerinduan berdampingan dengan beliau.

Kemudian hendaknya dia membaca sejarah Maulid Nabi saw di tengah-tengah keluarga, meninjau kembali apa yang tidak sesuai dengan manhaj (metode) Rasulullah saw dalam berumah tangga, lalu menjauhkannya dari kehidupan rumah tangganya dan mengatur agar rumahnya dipenuhi dengan sajian-sajian yang layak dan pantas untuk dipersembahkan kepada Rasulullah saw, baik itu dari majalah-majalah, kitab-kitab, maupun penggunaan saluran-saluran elektronik.

Begitu pula ia harus menjauhkan rumahnya dari hal-hal yang mengandung segala bentuk cacian, celaan, ghibah (gunjingan), adu domba, kedengkian, dan iri hati. Semoga Allah swt. menguatkan orang yang berusaha dan memperhatikan hal ini.

Bulan Rabiul Awal adalah bulan yang mengandung peringatan agung, sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib kepada Rasulullah saw, dalam riwayat Al-Hakim dan Ath-Thabarani:

وأنت لما ولدت أشرقت الـ

 

أرض وضاءت بنورك الأفق

 

فنحن في ذلك الضياء وذلك الـ

 

نور سبل الرشاد نخترق

Ketika engkau terlahir

Bersinarlah bumi dan cakrawala karena cahayamu.

Dan kami pun selalu berada di tengah cahaya dan petunjuk.

Kontributor

  • Arif Khoiruddin

    Lulusan Universitas Al-Azhar Mesir. Tinggal di Pati. Pecinta kopi. Penggila Real Madrid.