Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Habib Ali Jufri: Peradaban Islam dibangun atas semangat kemanusiaan

Avatar photo
29
×

Habib Ali Jufri: Peradaban Islam dibangun atas semangat kemanusiaan

Share this article

Habib Ali Al-Jufri menyampaikan visi peradaban Islam yang sangat mengedepankan nilai nilai kemanusiaan. Beliau mengisahkan tentang perdebatan ulama Islam pada era Ustmaniyah di awal penemuan bubuk mesiu untuk digunakan ketika perang.

“Ulama Islam berdebat mengenai hukum penggunaan granat. Mereka mengharamkan alat ini karena dianggap tidak tepat sasaran dan seringkali mengenai orang-orang yang tidak bersalah,” ungkap pendiri dan pemimpin lembaga dakwah Taba Foundation itu.

Hal ini disampaikan beliau dalam Seminar Ilmiah dan Multaqo Ilmi dengan tema “Peran Ulama dalam menguatkan Moderatisme Beragama dan Menghidupkan kembali Nilai-nilai Peradaban Islam” di Ruang VIP Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu, 24/08/2022.

Acara yang dihadiri oleh para akademisi dan praktisi keagamaan ini diselenggarakan atas kerjasama antara Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal dengan Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional MUI Pusat.

Beliau menambahkan bahwa meskipun pada akhirnya para ulama membolehkan penggunaan mesiu ini karena alasan darurat sebagai pertahanan diri dari musuh, hanya saja kita melihat bahwa nilai kemanusiaan ini menjadi dasar dalam membangun peradaban Islam.

“Orang-orang yang mengaku cendekiawan mengatakan bahwa fatwa ini adalah kemunduran, sebab mereka menginginkan berperang hanya menggunakan pedang. Padahal ini adalah kedalaman cara berpikir dari peradaban Islam sampai mereka memikirkan dampak yang akan terjadi,” tambah beliau.

Menurut Habib Ali Al Jufri, dimensi peradaban terbangun dari dua hal utama, yaitu pemikiran dan akhlak, bukan hanya hal-hal yang bersifat material.

“Coba bandingkan dengan klaim kemajuan peradaban dari mereka yang telah menghancurkan Hiroshima dan Nagasaki. Dalam sesaat saja, 300.000 orang terbunuh. Inilah perbedaan antara dua peradaban.” ungkap beliau.

Hadir para acara ini Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar (Imam Masjid Istiqlal), Prof. Dr. Ahmad Thib Raya (Dir. Pendidikan Kader Ulama Masjid Istiqlal), Dr. Idris Al Fasi (Wakil Rektor Universitas Fas, Maroko), Dr. Alwi Shihab, TGB. Dr. Zainul Majdi, Habib Jindan bin Novel, Habib Ahmad bin Novel Jindan dan para akademisi dari berbagai instansi.

Kontributor

  • Mabda Dzikara

    Alumni Universitas Al-Azhar Kairo Mesir dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sekarang aktif menjadi dosen di IIQ Jakarta.