Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Hawajizul Mahabbah, Tradisi Maulid Nabi di Lebanon

Avatar photo
38
×

Hawajizul Mahabbah, Tradisi Maulid Nabi di Lebanon

Share this article

Salah satu tradisi Maulid Nabi yang unik dan menarik di Lebanon adalah Hawajizul Mahabbah. Tradisi ini biasanya dilakukan serentak pada tanggal 12 Rabiul Awal, tepat pada hari kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Secara bahasa, Hawajiz merupakan jamak dari kata Hajiz yang berarti Pos dan Mahabbah berarti Cinta. Jadi, Hawajizul Mahabbah maknanya adalah Pos-pos yang didirikan untuk membagi-bagikan makanan, snack dan minuman sebagai ungkapan kecintaan kepada Rasulullah shallallahu alayhi wasallam.

Hawajizul Mahabbah biasanya berlangsung mulai pagi hingga sore. Kalau kita keliling Beirut pada tanggal 12 Rabiul Awwal, akan kita dapati banyak titik pembagian makanan dan minuman di sepanjang kanan-kiri jalan. Tenda-tenda berwarna kuning di didirikan dan dibawahnya terdapat meja yang di penuhi wafer, roti, cokelat, permen, jus, air kemasan dan lain-lain. Baik tua maupun muda sama-sama berpartisipasi membagikan makanan dan minuman kepada pengendara dan pejalan kaki yang lalu-lalang.

Suasana bertambah meriah dengan di setelnya sound system yang menggemakan nasyid-nasyid Maulid Nabi. Shalawat berisi sanjungan dan pujian kepada Nabi Muhammad. Ada juga puluhan balon yang di susun rapi dan di pilin membentuk setengah lingkaran. Dan tidak sedikit anak kecil yang membawa balon di tangan. Semuanya terlihat sumringah dan gembira menyambut kelahiran Rasulullah. Senyuman indah menyungging dari wajah yang berseri-seri. Inilah hari kebahagiaan. Inilah hari kegembiraan. Sukacita menyambut kelahiran Nabi Muhammad yang mengajarkan jalan kebenaran.

Selain itu, ada juga Pawai Maulid Nabi yang diikuti oleh berbagai kalangan usia. Mulai dari anak-anak, remaja, dewasa dan orang tua. Mereka akan berbaris rapi dengan pakaian yang seragam sesuai urutan masing-masing. Lalu bersama-sama berjalan kaki mengelilingi pusat kota. Pawai Maulid Nabi ini tidak hanya di Beirut, tetapi juga di kota-kota lainnya seperti Tripoli, Bekka dan Sidon. Tidak lupa korps drumband dan tim rebana turut serta menyemarakkan pawai.

Tak hanya terpaku pada kemeriahaan semata, para masyayikh juga memanfaatkan kesempatan Hawajizul Mahabbah untuk menyampaikan ilmu agama kepada masyarakat. Tidak hanya mengajar di Masjid atau Madrasah, mereka juga tidak segan untuk terjun langsung ke lapangan atau bahu jalan untuk menyampaikan ceramah tentang Nabi Muhammad, mulai dari sejarah singkat kehidupannya, kedermawanannya, kesabarannya dan akhlak-akhlak mulia Baginda lainnya.

Selain itu diterangkan juga perjuangan dan kegigihan beliau dalam berdakwah, mengajak manusia kepada agama Islam, satu-satunya agama yang benar dan diridhoi oleh Allah. Dengan tabah beliau menebar kebaikan, walaupun halangan dan rintangan silih berganti datang, bahkan dari kerabatnya sendiri. Sehingga masyarakat tidak hanya mendapatkan manfaat perayaan Maulid Nabi secara zhahir namun juga secara bathin melalui siraman rohani dari para masyayikh.

Usai seharian menggelar Hawajizul Mahabbah, malam harinya merupakan puncak rangkaian acara. Biasanya di gelar pengajian umum di Masjid Burj Abi Haidar Beirut yang diikuti oleh kaum muslimin dan muslimat. Semuanya memenuhi masjid, hingga tumpah ruah ke halaman dan jalan sekitar masjid. Seperti umumnya pengajian Maulid Nabi di Indonesia, pengajian disini juga diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an lalu berlanjut dengan shalawat dan madih, diteruskan kata sambutan lalu mauizhoh hasanah dan akhirnya doa penutup.

Benar-benar meriah perayaan maulid Nabi di Lebanon. Mulai dari tanggal satu hingga dua belas Rabiul Awwal, berbagai acara silih berganti digelar. Bahkan, hingga akhir bulan Rabiul Awwal, kemeriahan maulid masih terasa.

Bisa dikatakan, Perayaan Maulid Nabi di Lebanon lebih meriah daripada Idul Fitri dan Idul Adha yang kemeriahannya hanya berlangsung satu-dua hari. Tradisi Hawajizul Mahabbah ini juga mulai diadopsi oleh kaum muslimin di Indonesia dalam merayakan Maulid Nabi. Sebuah tradisi unik yang menarik untuk dicontoh dan ditiru.

Kontributor