Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Masuk surga sebab meneriakkan shalawat

Avatar photo
27
×

Masuk surga sebab meneriakkan shalawat

Share this article

Dalam Nuzhat al-Majālis wa Muntakhab al-Nafā’is (2/87), Syeikh Abdurrahman al-shafuri asy-Syafi’i bercerita bahwa seseorang mempunyai tetangga yang gemar menyia-nyiakan dirinya dengan tidak memenuhi perintah Allah swt. Orang itu senantiasa memintanya bertobat namun tidak diindahkan.

Saat si tetangga meninggal dunia, orang yang senantiasa menasehati tadi memimpikan tetangganya sedang berada di mahligai surga. Orang tersebut bertanya:

بم نلت هذه المنزلة؟

“Dengan apa kamu mendapatkan kedudukan ini?”

Si tetangga menjawab:

حضرت محدثا فسمعته يقول من رفع صوته بالصلاة على رسول الله صلى الله عليه وسلم وجبت له الجنة فرفعت صوتي بالصلاة عليه ورفع القوم أصواتهم فغفر الله لنا أجمعين  

“Saya (pernah) mendatangi seorang ulama hadis dan saya mendengarnya berkata, ‘Barang siapa berteriak shalawat pada baginda Rasulullah saw. maka dia pasti mendapatkan surga.’ Maka (kala) itu saya meneriakkan shalawat pada baginda saw. dan orang-orang (di situ juga ikut) berteriak, sebab ini Allah swt. mengampuni kami semua.”

Syeikh Abdurrahman al-Shafuri asy-Syafi’i dalam kitab Nuzhat al-Majālis itu juga menyampaikan satu riwayat yang beliau nukil dari al-Mawrid al-‘Adhab karangan Ibnu al-Jawzi:

من ضج بالصلاة في الدنيا ضجت الملائكة بالصلاة عليه في السموات العلى

“Barangsiapa meneriakkan shalawat di dunia maka para malaikat (pun) berteriak shalawat untuknya di langit-langit tertinggi.”

Oleh karena itu, Syeikh Abdurrahman al-Shafuri asy-Syafi’i menyatakan dengan mengutip pendapat Imam Nawawi dalam al-Adhkār bahwa disunnahkan kala bershalawat untuk mengangkat suara (berteriak). Hal ini juga telah dinyatakan oleh Syeikh al-Khathib al-Baghdadi.

Berkah shalawat tidak hanya dapat mengantarkan seseorang menuju surga namun juga bermanfaat kala di alam barzakh. Diceritakan oleh Syeikh Abdurrahman al-Shafuri asy-Syafi’i yang mengutip Syeikh al-Shibli bbahwa seorang tetangganya telah wafat, lalu beliau memimpikan tetangganya itu dan menanyai keadaannya. Maka si tetangga menjawab:

انعقد لساني عند سؤال الملكين فقلت في نفسي ألست مت مسلما فبينما أنا كذلك وإذا بشخص قد دخل علي وعلمني الجواب فقلت له من أنت قال أنا ملك خلقت من كثرة صلاتك على محمد

“Lisanku kaku kala ditanya oleh dua malaikat (kubur). Dalam benakku saya berkata, ‘Bukankah saya mati dalam keadaan muslim?!’ Maka kala sedang dalam keadaan demikian itu datanglah seseorang dan mengajariku jawaban (pertanyaan dua malaikat). Saya bertanya padanya, ‘Siapa anda?’, dia menjawab, ‘Saya malaikat yang tercipta sebab banyaknya shawalat anda pada baginda Muhammad saw.”

Syeikh al-Damiri dalam Sharḥ al-Minhāj menceritakan bahwa sebagian orang telah bermimpi baginda Nabi saw. dan meminta beliau mengajari shalawat yang beliau saw. senangi, maka Nabi bersabda, “Ucapkanlah:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى (سَيِّدِنَا) مُحَمَّدٍ الَّذِي مَلأْتَ عَيْنَهُ مِنْ جَمَالِكَ وَقَلْبَهُ مِنْ جَلاَلِكَ ولِسَانَهُ مِن لَذِيذِ خِطَابِك فَأَصْبَحَ فَرِحاً مَسْرُوراً مُؤَبَّداً مَنْصُوراً (وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيماً وَالْحَمْدُ لله عَلَى ذِلِكَ)

Sayyiduna Abu Bakar ash-Shiddiq berkata:

الصلاة على رسول الله صلى الله عليه وسلم أمحق للذنوب من الماء البارد للنار الحامية والسلام عليه أفضل من عتق الرقاب لأن العتق يقابل بالعتق من النار والسلام على النبي يقابلان بالصلاة والسلام من الله

“Shalawat pada baginda Rasulullah saw. dapat menghapus dosa-dosa sebagaimana air dingin yang disiramkan pada api yang panas, dan salam pada beliau saw. itu lebih utama dari pada memerdekakan budak sebab perbandingan al-‘itq (memerdekakan budak) bersama al-‘itq (terbebas dari neraka) dengan sebuah salam pada beliau saw. itu sebanding di hadirat Allah swt.”

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا. اللّهُمّ صّلِّ وَسَلَّمْ على سيّدِنا محمد وّعلى ألِهِ عّدَدَ كَمَالِكَ وَكَمَا يَلِيْقُ بِكَمَالِهِ

Kontributor

  • Bakhrul Huda

    Kord. Akademik Ma'had Jami'ah UINSA Surabaya dan Tim Aswaja Center Sidoarjo.