Ulama-ulama yang Berharap Wafat pada Bulan Rajab

Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah Swt (Asyhur al-Hurum).

Bulan Rajab menjadi momentum bagi kita untuk menanam benih-benih amal kebajikan guna mempersiapkan panen amal kebajikan tersebut esok di bulan suci Ramadhan.

Imam Abu Bakar al-Warraq al-Balkhi rahimahullah berkata,

شهر رجب شهر للزرع وشعبان شهر السقي للزرع ورمضان شهر حصاد الزرع

Artinya: “Bulan Rajab adalah bulan untuk menanam, sedangkan Sya’ban adalah bulan untuk menyirami, dan Ramadhan adalah bulan untuk memanen tanaman.”

Bahkan saking mulianya bulan tersebut, sampai ada beberapa ulama yang mengharapkan meninggal pada bulan Rajab.

Dalam kitab Thabaqat al-Syafi’iyyah al-Kubra (juz 4, hal. 48) dikisahkan bahwa suatu ketika al-Imam al-Hafidz Abu Bakar al-Barqani (w. 336 H), didatangi oleh al-Imam Muhammad bin Ali al-Shuri, empat hari sebelum beliau meninggal dunia.

Imam al-Barqani berkata, “Hari ini adalah tanggal 26 Jumadil Akhir. Saya telah berdoa kepada Allah Swt. agar menunda hari kewafatanku sehingga masuk bulan Rajab. Karena benar-benar telah diriwayatkan, bahwa Allah Swt. memiliki orang-orang yang dibebaskan dari api neraka pada bulan Rajab. Barangkali aku termasuk bagian dari mereka.”

Lalu doa beliau dikabulkan. Beliau pun akhirnya meninggal dunia pada awal Rajab.

Selain Imam al-Barqani, ada juga beberapa nama ulama yang wafat pada bulan Rajab yang mulia ini. Berikut adalah nama-nama ulama tersebut:

1. Imam Abu Hanifah.
2. Imam Syafi’i.
3. Imam Abu Tsaur.
4. Imam Suhnun.
5. Imam Muslim (penyusun Shahih Muslim).
6. Imam Tirmidzi.
7. Imam Abu Bakar al-Isma’ili.
8. Imam Abu al-Thayyib al-Shu’luki.
9. Imam Nawawi.
10. Imam Ibnu Hajar al-Haitami.

Demikianlah paparan mengenai ulama-ulama yang wafat pada bulan Rajab. Semoga paparan tersebut menjadikan kita lebih giat lagi dalam menanam benih-benih ibadah pada bulan Rajab ini yang kemudian semoga saja dapat kita panen besok lusa di bulan suci Ramadhan. Amin. Wallahu a’lamu bishshowab.