Ujaran kebencian (hate speech) dan pelbagai macam fenomena Islamofobia meresahkan dunia Islam belakangan ini. Hal itu membuat Sekretariat Jenderal untuk Otoritas Fatwa Seluruh Dunia menerbitkan edisi terbaru majalah Gosoor dengan tema khusus Islamofobia.
Fenomena Islamofobia dikupas tuntas serta diidentifikasi penyebab dan akibatnya. Gosoor edisi ke-20 ini penuh dengan laporan, riset, dan esai yang kaya informasi dan data.
Sebagian besar tim redaksi turut berkontribusi langsung dengan menyumbangkan ide dan pengetahuan. Dalam rubrik Dunia Fatwa, pembaca dapat mengetahui seputar perkembangan fatwa terkini dan kabar mutakhir pelbagai institusi lembaga fatwa di dunia.
Tidak ketinggalan strategis lengkap dan pelbagai inisiatif yang dicetuskan oleh Sekretariat Jenderal untuk Otoritas Fatwa Seluruh Dunia dalam rangka merespon insiden kartun Nabi Muhammad SAW dan konsekuensi-konsekuensinya yang ditimbulkannya dari berbagai aspek.
Baca juga: Berikut Enam Pertanyaan Jelaskan Ketegangan di Perancis
Rubrik Global Fatwa Index, membahas meningkatnya Islamofobia dan bagaimana fenomena itu kemudian dipolitisasi oleh golongan ektremis kanan untuk mengeluarkan fatwa-fatwa ekstrem.
Kemudian rubrik Visi Fatwa mengkaji bagaimana sepantasnya seorang ulama berfatwa dengan menggunakan metode yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Selanjutnya, rubrik Peran Fatwa dalam Memecahkan Problematika Umat membedah kesalahan Barat dalam memandang Islam. Di sana dijelaskan realita bahwa Islam sering sekali menjadi sasaran empuk politik praktis yang bertujuan untuk menyebarkan ketakutan dan keresahan sehingga orang-orang pun enggan masuk Islam.
Sedangkan rubrik ringan seperti Resensi Buku, Gosoor mengangkat sebuah kitab masyhur karangan Imam An-Nawawi yang berjudul Adab al-Fatwa wa al-Mufti wa al-Mustafti’(Etika Berfatwa, Mufti dan Orang yang Meminta Fatwa).
Masih banyak lagi rubrik menarik lain dalam majalah Gosoor kaliini, seperti rubrik ‘Perkembangan Lembaga Fatwa’ yang membahas metode di balik proses terbitnya sebuah fatwa dan diulas dengan apik dalam tulisan berjudul Landasan dan Metode Proses Fatwa.
“Anda juga bisa membaca rubrik Komunitas Islam,’ di dalamnya ada artikel bagus yang berjudul Gerakan Anti-Jilbab bagi Wanita Muslimah di Barat yang ditulis dalam dua bahasa, Arab dan Inggris.” ujar Dr. Ibrahim Najm, Sekretaris Jenderal Otoritas Fatwa Seluruh Dunia dikutip youm7.com Rabu (18/11).
Baca juga: Hipokritnya Macron dan Ketegasan Syekh Al-Azhar dalam Polemik Charlie Hebdo
“Artikel tersebut membahas polemik seputar jilbab dalam berbagai diskusi multikulturalisme di masyarakat Barat,” imbuhnya.
Penasehat Mufti Mesir itu juga menulis dua artikel. Artikel pertama tentang Ujung Tanduk Politisasi Islam di Barat dalam Bahasa Arab dan Menghadapi Gerakan Anti-Muslim dan Bagaimana Membangun Jembatan Pemahaman’ dalam bahasa Inggris.
Gosoor edisi ke-20 dari Sekretariat Jenderal untuk Otoritas Fatwa Seluruh Dunia dapat diunduh di sini.