Imam Besar al-Azhar Syekh Ahmad at-Tayeb mengatakan bahwa perempuan adalah elemen paling penting dalam membangun keluarga shaleh dan masyarakat yang maju.
Dalam akun Twitternya Selasa (8/3), Grand Syekh al-Azhar menyatakan bahwa agama Islam mewajibkan menghormati perempuan dan menghargai hak-haknya.
Pemimpin tertinggi institusi al-Azhar itu menegaskan bahwa hubungan suami istri dalam rumah tangga harus didominasi oleh cinta, kasih sayang, saling menghormati, menyayangi dan melengkapi satu sama lain.
“Perempuan adalah ibu bagi anak-anak suaminya, penjaga rahasianya, pelita rumahnya dan sumber kebahagiannya,” ujar Syekh Ahmad at-Tayeb.
Grand Syekh al-Azhar dan perempuan
Beberapa minggu Syekh Ahmad at-Tayeb diserang oleh seorang presenter televisi Mesir terkait pernyatan beliau yang dipelintir wartawan sebagai pembenaran memukul istri oleh suami.
Sebagai bantahan, koran Shout al-Azhar menurunkan statemen beliau yang berbunyi, “Kekerasan atau marjinalisasi perempuan bersumber dari pemahaman (agama) yang dangkal, kebodohan yang keji atau tidak memiliki budi yang luhur… dan hukumnya haram dalam syariat.”
Baca juga: Gugatan Al-Azhar atas Tuduhan Legalitas KDRT
Statemen-statemen Syekh Ahmad at-Tayeb tentang perempuan menunjukkan pembelaan dan dukungannya bagi kaum perempuan. beliau menyebutkan bahwa kaum perempuan berhak menduduki jabatan tertinggi dalam peradilan, suami tidak boleh asal menjatuhkan fatwa kepada istrinya, hukum asal pernikahan adalah satu istri (bukan poligami), dan lain-lain.
Yang terbaru, beliau menyatakan bahwa istri yang ikut serta mengembangkan harta suaminya berhak mendapatkan harta di luar hak warisnya jika kelak suaminya meninggal dunia.
Baca juga: Fatwa Grand Syekh Al-Azhar tentang warisan istri viral di Mesir
Hari Perempuan Sedunia diperingati pada tanggal 8 Maret setiap tahun.