Imam Besar Al-Azhar, Prof. Dr. Ahmad Tayyib, menyambut Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, pada Rabu (18/12/2024) di kantor Masyikhah Al-Azhar, Kairo.
Pertemuan dua tokoh ini bertujuan membahas langkah-langkah mempererat kerja sama antara Indonesia dan Al-Azhar, khususnya dalam bidang pendidikan, dakwah, dan kemanusiaan.
Imam Besar Al-Azhar menyambut hangat Presiden Prabowo Subianto dan delegasi yang menyertainya. Dalam sambutannya, beliau menyoroti hubungan historis yang erat antara Al-Azhar dan Indonesia, yang telah terjalin melalui kehadiran ribuan mahasiswa Indonesia di institusi tersebut.
“Saat ini, terdapat lebih dari 15.000 mahasiswa Indonesia yang menempuh pendidikan di berbagai jenjang di Al-Azhar. Mereka dikenal sebagai pelajar yang rajin, beradab, dan memiliki akhlak mulia,” ungkap Grand Syekh Al-Azhar dilansir dari laman resmi Al-Azhar, Rabu (18/12).
Syekh Ahmad At-Tayeb menegaskan komitmen Al-Azhar untuk terus mendukung kebutuhan Indonesia dalam pengembangan sumber daya manusia di bidang dakwah. Akademi Global Al-Azhar untuk Pelatihan Imam telah melatih 300 imam asal Indonesia, dan Al-Azhar siap memperluas pelatihan ini. Selain itu, Al-Azhar berencana meningkatkan jumlah delegasi ulama (mab’uts) yang dikirim ke Indonesia, yang saat ini mencapai 47 orang.
Beliau juga memuji kerja sama antara Beit Zakat wa Shadaqat milik Al-Azhar dengan lembaga amal Indonesia, terutama dalam mendukung misi kemanusiaan di Gaza.
Selain itu, Imam Besar Al-Azhar menyampaikan keprihatinannya atas situasi yang semakin buruk di Gaza, di mana masyarakatnya mengalami ketidakadilan besar, genosida, dan agresi yang tidak manusiawi. Beliau menyerukan persatuan dunia Arab dan Islam sebagai langkah penting untuk menghadapi krisis ini.
Beliau juga mengapresiasi pemerintah Indonesia atas kesediaannya menjadi tuan rumah kantor regional Dewan Hukama al-Muslimin, dan sambutan positifnya terhadap peran penting yang dimainkan dalam aliansi global tokoh-tokoh agama yang diselenggarakan oleh Dewan Hukama al-Muslimin dengan tema: “Agama untuk Pembangunan dan Perdamaian.”
Apresiasi Presiden RI Prabowo Subianto
Dalam kesempatan tersebut, Presiden RI Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi mendalam kepada Al-Azhar atas perannya dalam mendidik generasi muda Indonesia.
Beliau menegaskan bahwa lulusan Al-Azhar di Indonesia memiliki reputasi baik dan menjadi pilar penting dalam menyebarkan nilai-nilai persaudaraan dan perdamaian di masyarakat. Salah satu tokoh besar Indonesia, Presiden keempat Abdurrahman Wahid, juga merupakan lulusan Al-Azhar.
“Kami sangat berharap pada para lulusan Al-Azhar di negara kami untuk menyebarkan nilai-nilai hidup berdampingan dan perdamaian sosial,” ujar Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo menambahkan, “Kami merasa sedih dan prihatin atas apa yang terjadi di Timur Tengah. Segala sesuatu yang menimpa bangsa Arab dan umat Islam sangat memengaruhi kami. Kami sangat berduka melihat perpecahan yang melanda dunia Islam kita dan keheningan atas apa yang terjadi di Gaza. Kami juga sangat menyesalkan adanya kekuatan global yang berusaha untuk meminggirkan peran dunia Islam dan mengecilkan pengaruhnya.”
Beliau menegaskan keyakinannya bahwa negara-negara Islam akan mampu mengembalikan posisi pentingnya dalam sistem global, mengingat potensi sumber daya manusia dan kekayaan alam yang dimilikinya, yang memungkinkan pertumbuhan dan kemajuan.
Presiden Prabowo juga menekankan bahwa Indonesia berkomitmen untuk menjaga persatuan dunia Islam, serta melakukan upaya besar untuk meredam konflik dan ketegangan internal, mendorong komunikasi, dan mempererat hubungan antarnegara.
Pertemuan antara Imam Besar Al-Azhar dan Presiden Prabowo mencerminkan eratnya hubungan antara Indonesia dan Mesir, khususnya melalui peran Al-Azhar sebagai pusat pendidikan dan dakwah. Komitmen kedua belah pihak untuk terus memperkuat kerja sama diharapkan dapat memberikan manfaat besar, tidak hanya bagi kedua negara tetapi juga bagi dunia Islam secara keseluruhan.