Scroll untuk baca artikel
Talaqqi Akbar
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Ulama Besar Al-Azhar Apresiasi Pengajaran Kitab Kuning di Pesantren Indonesia

Avatar photo
27
×

Ulama Besar Al-Azhar Apresiasi Pengajaran Kitab Kuning di Pesantren Indonesia

Share this article
Ulama Besar al-Azhar Apresiasi Pengajaran Kitab Kuning di Pesantren Indonesia
Syekh Muhammad Muhanna bersama Dr. KH. Irwan Masduqi, Lc. MA

Ulama besar al-Azhar, Syekh Muhammad Abdus Shamad Muhanna mengapresiasi sistem pendidikan pesantren Indonesia. Kekaguman ini berangkat dari kurikulum pondok pesantren yang mengakomodir mata pelajaran lokal yang berbasis Islam (kitab kuning).

Penasehat Grand Syekh Al-Azhar urusan hubungan luar negeri itu tidak bisa menutupi apresiasinya setelah mendengar paparan dari Dr. KH. Irwan Masduqi, Lc. MA, pengasung PP As-Salafiyah Terpadu tentang sistem pendidikan, pola pengajaran dan kitab-kitab kuning yang diajarkan.

Gus Irwan menyampaikan bahwa para santri di lingkungan As-Salafiyah sudah diajarkan kitab-kitab dalam pelbagai disiplin keilmuan Islam, seperti Nahwu, Sharaf, Balaghah, Fikih, bahkan Tasawuf.

Mendengar hal itu, Syekh Muhanna mengatakan bahwa pelajaran keagamaan di lembaga pesantren Indonesia yang berbentuk kitab-kitab turats memiliki peranan besar dalam mencetak karakter dan akhlak yang mulia para pelajar.

Menurut Direktur Bayt Mohammadi, lembaga tasawuf dari Mesir itu, hal tersebut tidak dapat dilepaskan dari fakta bahwa semua keilmuan dalam kitab-kitab muatan lokal pesantren itu tersambung dengan sunnah Nabi dan akhlak Rasulullah.

“Saya melihat di antara keistimewaan para pelajar dan mahasiswa Indonesia di Mesir yang saya rasakan adalah mereka sangat menjunjung tinggi akhlak,” ujar Syekh Muhanna saat berbincang santai di West Lake Resort, Senin (3/2).

Selain itu, Gus Irwan juga memaparkan bahwa tasawuf dan tarekat begitu berkembang di Indonesia. Beliau mencontohkan bahwa tarekat yang muktabarah di Indonesia antara lain Syadziliyah, Naqsabandiyah dan Qadiriyah.

Dalam Safar Dakwah 2025 kali ini, Syekh Muhammad Muhanna dijadwalkan akan mengisi muhadharah dan ijazah ammah tentang kaidah-kaidah tasawuf di PP As-Salafiyah Terpadu pada Selasa (4/2).

Syekh Muhammad Muhanna merupakan mursyid tarekat Muhammadiyyah Syadziliyah Mesir, sekaligus guru besar Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar dan mengajar mata kuliah hubungan internasional. Beliau saat ini menjadi direktur Bayt Mohammadi, sebuah lembaga ilmiah tasawuf yang bersifat religius, dakwah, intelektual, budaya dan pendidikan. Lembaga ini bertujuan untuk menghidupkan kembali warisan spiritual tasawuf yang autentik bagi umat Islam.

Bayt Mohammadi saat ini sudah memiliki cabang di Indonesia. Peresmiannya juga telah diresmikan oleh Syekh Muhammad Muhanna. Bayt Mohammadi Indonesia dipimpin oleh Dr. KH. Mauhibur Rahman, Lc. MRIKH, Rektor Universitas KH Abdul Chalim, dan berlokasi di Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.

Kontributor

  • Abdul Majid

    Guru ngaji, menerjemah kitab-kitab Arab Islam, penikmat musik klasik dan lantunan sholawat, tinggal di Majalengka. Penulis dapat dihubungi di IG: @amajid13.

Talaqqi Akbar