Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Ibadah

Wirid Sesudah Shalat Jumat, Singkat tapi Besar Faidahnya

Avatar photo
27
×

Wirid Sesudah Shalat Jumat, Singkat tapi Besar Faidahnya

Share this article

Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitabnya yang berjudul Kasyifat As-Saja Syarh Safinat An-Naja menyebutkan suatu faidah yang amat sangat berharga, yaitu wirid sesudah shalat Jumat yang ketika dibaca itu sekadar 7 menit, namun faidahnya selangit.

Amalan wirid sesudah shalat Jumat ini tertulis dalam suatu khabar yang berbunyi;

من قرأ عقب سلامه من الجمعة قبل أن يثني رجله الفاتحة والإخلاص والمعوذتين سبعاً سبعاً غفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر وأعطي من الأجر بعدد من آمن بالله ورسوله

Artinya: “Sesiapa yang sesudah shalat Jumat tidak berubah posisi duduknya seraya membaca surat Al-fatihah, Al-Ikhlas dan Al-Muawidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) sebanyak 7 kali, niscaya dosa kecilnya yang telah lalu dan yang akan datang akan diampuni, ditambah dengan kalkulasi pahala dari semua orang yang beriman kepada Allah dan rasul-Nya.”

Dalam riwayat lain disebutkan bahwa siapa yang mengamalkan wirid ini, niscaya ia akan dijauhkan dari keburukan hingga Jumat yang akan datang.

Dan dalam riwayat lain juga dijelaskan bahwa jika amalan ini dibaca sebelum ia berbicara, maka agama dan dunianya serta anak dan keluarganya akan dijaga.

Menurut Al-Qulyubi, karena amalan wirid ini langsung dari Rasulullah SAW, maka jika tata caranya berbeda dengan yang diajarkan, niscaya ia akan kehilangan fadilah. Bahkan dalam posisi duduk pun harus sesuai, yakni tetap seperti posisi sedia kala ketika tasyahud.

Kemudian disambung dengan doa berikut sebanyak 4 kali:

اللَّهُمَّ يَا غَنِيُّ يَا حَمِيدُ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيدُ يَا رَحِيمُ يَا وَدُودُ أَغْنِنِي بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ

Latin: Allâhumma yâ ghaniyyu yâ hamîd, yâ mubdi’u ya mu‘îd, yâ rahîmu yâ wadûd. Aghninâ bi halâlika ‘an harâmik, wa bi fadhlika ‘an man siwâk, wa bi thâ‘atika ‘an ma‘shiyatik.

Artinya: “Ya Allah, Dzat Yang Maha Kaya, Maha Terpuji, Maha Pencipta, Maha Kuasa Mengembalikan, Maha Penyayang, dan Maha Kasih. Mohon cukupilah kami dengan harta halal-Mu, bukan dengan harta yang haram. Dan mohon cukupilah kami dengan karunia-Mu, bukan selain-Mu. Serta sibukkanlah kami dengan taat kepada-Mu, bukan malah mendurhakai-Mu”.

Ketika doa ini konsisten dibaca, Allah akan mencukupi kebutuhannya sekaligus diberi rezeki dari arah yang tak terduga.

Lantas ditutup dengan membaca 2 bait syair yang digubah oleh Abu Nawas sebanyak 5 kali

إِلهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أَهْلاً # وَلاَ أَقْوَى عَلىَ النَّارِ الجَحِيْمِ

Wahai Tuhanku ! Aku bukanlah ahli surga, tapi aku tidak kuat dalam neraka jahim

فَهَبْ ليِ تَوْبَةً وَاغْفِرْ ذُنُوْبيِ # فَإِنَّكَ غَافْرُ الذَّنْبِ العَظِيْمِ

Maka berilah aku taubat (ampunan) dan ampunilah dosaku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dosa yang besar.

Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani mengatakan “Barang siapa yang konsisten membaca 2 bait syair ini di hari Jumat, niscaya ia akan diwafatkan dalam keadaan Islam.”

Demikianlah beberapa amalan yang bisa dibaca ketika hari Jumat, semoga kita diberi kelonggaran waktu dan kesempatan untuk mengamalkan wirid ini. Amin ya rabb. Wallahu a’lam bi as-shawab.

Keterangan ini disarikan dari Kasyifat As-Saja Syarh Safinat An-Naja karya Syekh Nawawi al-Bantani Al-Jawi, Dar Ibnu Hazm: Beirut, 2011) hlm, 386-387.

Kontributor

  • Ahmad Hidhir Adib

    Asal dari Pasuruan. Sekarang menempuh studi program Double degree di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang pada program studi PAI dan Fikih Muqaran dan tinggal Wisma Ma’had Aly UIN Malang.