Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Kisah

Doa Sahabat Nabi Saat Dirampok Hingga Malaikat Turun Tangan

Avatar photo
43
×

Doa Sahabat Nabi Saat Dirampok Hingga Malaikat Turun Tangan

Share this article

Dahulu ada
seorang sahabat
yang terbiasa melakukan perniagaan pulang pergi antara Madinah dan Syam tanpa
rombongan kawan perjalanan. Hal yang tidak mungkin dilakukan oleh para saudagar
lainnya mengingat betapa bahayanya menyusuri perjalanan melewati sahara yang
rawan perampokan.

Abdullah bin
As’ad al-Yafi’i dalam kitab Raudh al-Rayâhîn fî
Hikâyât ash-Shâlihîn menceritakan, bahwa perilaku tidak biasa itu dilakukan oleh sahabat
tersebut sebab kuatnya dia berpasrah diri dan tawakal
kepada Allah swt.

Suatu ketika saat
dalam perjalanan dari Syam ke Madinah, ia dihadang oleh perampok
berkuda cepat sembari menodongkan pedang ke arahnya. Di hadapan mereka, sahabat
Nabi saw. itu berkata
, “Silahkan ambil hartaku dan biarkan saya lewat.”

Namun si perampok
tidak mengindahkan. Dia menginginkan harta sekaligus diri sahabat Nabi saw. itu.
Keinginan perampok coba dinego lagi oleh dia
, “Apa yang anda inginkan dari diriku? Ambillah hartaku dan
biarkan saya lewat.”

Si perampok tidak
mengiyakan dan sahabat Nabi saw. itu meminta sekali lagi namun juga tidak
dihiraukan. Melihat situasinya pelik, dia meminta izin padanya untuk shalat
terlebih dulu.

Si perampok
menjawab, “Silahkan lakukan apa yang kamu bisa sekarang!”

Dia membiarkan sahabat
Nabi saw. itu berwudhu, shalat hingga berdoa:

 يا ودود يا ودود
، يا ذا العرش المجيد ، يا مبدئ يا معيد ، يا فعالا لما يريد ، أسألك بنور وجهك
الذي ملأ أركان عرشك ، وأسألك بقدرتك التي قدرت بها على جميع خلقك ، وأسألك برحمتك
التي وسعت كل شيء ، لا إله إلا أنت ، يا مغيث أغثني

“Wahai Dzat Maha
Pemberi harapan, wahai Dzat Maha Pemberi cinta, wahai Pemilik  arasy yang terhormat, wahai Dzat Pemula wahai
Dzat yang Mengembalikan, wahai Dzat maha Pelaksana atas segala apa yang
dikehendaki, aku memohon kepada-Mu dengan cahaya kemuliaan-Mu yang menyebar di
segala sisi arasy-Mu, aku memohon dengan kekuasaan-Mu yang Engkau putuskan pada
seluruh makhluk-Mu, aku memohon kepada-Mu dengan rahmat-Mu yang menyebar pada
segala sesuatu, tiada Tuhan selain Engkau. Wahai Dzat Penolong, tolonglah aku.”

Doa ini dia baca
tiga dan tidak lama datanglah seorang pengendara berbaju hijau memegang sangkur
berkilau, menunggangi kuda putih yang bersih.

Sadar atas
kehadiran orang lain, si perampok langsung meninggalkan sahabat Nabi saw. Dia memacuh
kudanya untuk menyerang pengendara berbaju hijau tersebut. Singkat cerita, pertarungan
dimenangkan oleh pengendara berbaju hijau. Perampok yang sudah ditaklukkan itu
digiring olehnya ke arah sahabat Nabi saw.

Pengendara
berbaju hijau itu berkata kepada sahabat Nabi, “Berdiri dan bunuhlah dia!”

Dia menjawab, “Anda
siapa? Saya tidak pernah membunuh seorang pun, dan saya tidak nyaman jika harus
membunuhnya.”

Maka pengendara
berbaju hijau langsung membunuh si perampok. Selepas itu dia berkata:

اعلم اني ملك من ملائكة السماء
الثالثة، حين دعوت المرة الأولى سمعنا لأبواب السماء قعقعة، فقلنا أمر حدث، ثم
دعوت الثانية ففتحت أبواب السماء ولها شرر عظيم كشرر النار، ثم دعوت الثالثة فهبط
جبريل عليه الصلاة والسلام وعلى سائر الملائكة الكرام وهو ينادي: من لهذا
المكروب؟! فدعوت ربي ان يوليني قتله. واعلم يا عبد الله ان من دعا بدعائك هذا في
كل كربة وكل شدة وكل نازلة، فرج الله تعالى عنه وأغاثه

“Ketahuilah bahwa
saya adalah salah satu malaikat yang menghuni langit ketiga, saat kamu berdoa
untuk pertama kali, kami mendengar pintu-pintu langit sedang bergetar. Kami
berkata, ‘Sesuatu telah terjadi.’ Saat kamu berdoa kedua kalinya pintu-pintu
langit terbuka dan ada cahaya terang besar seperti cahaya api. Lalu ketika kamu
berdoa ketiga kalinya, Jibril as. turun dan berkata pada segenap Malaikat, ‘Siapa
yang mau menjadi pembela untuk hamba yang kesusahan ini?’ Saya
lalu
memohon kepada Tuhanku untuk membiarkan saya membunuhnya.
Ingatlah wahai Hamba Allah, siapa saja yang berdoa dengan doamu ini dalam
setiap kesusahan dan kesulitannya maka Allah swt. akan menurunkan wakil yang menolong
dan membantu menyelesaikan kesulitannya itu.”

Kejadian ini
kemudian disampaikan oleh sahabat itu kepada Baginda Nabi saw. sesampainya di
Madinah. Lalu beliau bersabda:

لقد لقنك الله أسماءه الحسنى التي دعى
بها أجاب، واذا سئل بها أعطي

“Allah swt. telah
mengilhami kamu nama-nama indah-Nya yang dengannya Dia dipanggil, Dia menjawab,
dan jika Dia diminta oleh seorang hamba, maka dia akan diberi.”

Hikayat ini jika
ditelusuri dapat kita cocokkan dengan hadis riwayat Ibnu Abi Dunya dari sahabat
Anas di dalam kitab Mujâbî al-Da’wah atau al-Hawâtif yang juga dinukil
Ibnu Qayyim dalam kitab al-Jawâb al-Shâfî, juga riwayat Ibnu Hajar dari sahabat
Ubay bin Ka’ab dalam kitab al-Ishâbah.

Dari riwayat hadis
di atas diketahui bahwa nama sahabat itu adalah Abu
Mu’allaq
. Dan doa yang disampaikan menurut penuturan hadis tersebut
redaksinya sebagai berikut:

يَا وَدُوْد يَا وَدُوْدُ، يَا ذَا
الْعَرْشِ الْمَجِيْدِ ، يَا فَعَّالاً لِمَا تُرِيْدُ، أَسْأَلُكَ بِعِزِّكَ
الَّذِيْ لاَ يُرَامٌ، وَبِمُلْكِكَ الَّذِيْ لَا يُضَامُ، وَبِنُـــْورِ الَّذِيْ
مَــــــلَأَ أَرْكَانَ عَرْشِكَ أَنْ تَكْفِيَنِيْ شَرَّ هذاَ اللِّصَّ يَا
مُغِيْثُ أَغِثْنِيْ

Kontributor

  • Bakhrul Huda

    Kord. Akademik Ma'had Jami'ah UINSA Surabaya dan Tim Aswaja Center Sidoarjo.