Kisah

Ketika al-Qurthubi lupa tidak membaca wirid

24 Mar 2022 03:56 WIB
1995
.
Ketika al-Qurthubi lupa tidak membaca wirid Imam a-Qurthubi mengalami pengalaman menyakitkan terkait kebiasaan yang ditinggalkannya.

Imam al-Qurthubi (w. 671 H) merupakan salah satu ulama besar di Andalus Spanyol. Ia dikenal dengan kepakarannya dalam bidang tafsir, fikih dan hadits.

Dalam tafsir, Imam al-Qurthubi memiliki salah satu kitab tafsir yang cukup fenomenal Al-Jami’ li ahkam al-Qur’an wa al-Mubayyin Lima Tadhammanahu Min as-Sunnah wa Ayi al-Furqan atau yang lebih familiar dengan sebutan Tafsir al-Qurthubi.

Ulama bernama lengkap Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakr Al-Anshari al-Qurthubi ini pernah mengalami kejadian ‘menyakitkan’ terkait salah satu kebiasaan yang ia tinggalkan.

Suatu malam, ketika sedang berada di Mahdia, sebuah kota di pesisir Tunisia, Imam al-Qurthubi disengat kalajengking. Sakitnya bukan main, hingga dia begitu kesakitan. Tak pernah ia merasakan sakit yang demikian.

Sambil merintih kesakitan ia berpikir dalam. Mengingat-ngingat apakah ada sesuatu yang menyebabkan ia disengat kalajengking. Padahal setiap hari ia tak sekalipun melihat kalajengking di sana. Dan malam ini sekali datang kalajengking langsung menyengatnya.

Syahdan, akhirnya ia pun teringat. Tadi pagi ia tidak sempat dan lupa membaca wirid yang selalu ia baca. Biasanya setiap pagi dan sore ia selalu membaca wirid:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

(A’uudzu bikalimaatillaahit taammaati min syarri maa kholaq)

Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya.”

Akan tetapi pada hari ini karena suatu hal, ia tidak sempat membaca ayat tersebut. Ia begitu menyesal.

Imam al-Qurthubi lantas teringat dengan seorang pemuda yang juga mengadukan hal yang sama kepada Rasulullah.

“Duh Rasulullah, kemarin malam saya digigit kalajengking!” seru pemuda itu mengadu.

Rasulullah pun menjawab:

أما إنك لو قلت حين أمسيت: أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق لم تضرك

“Wah, andai saja kemarin sore engkau membaca  أعوذ بكلمات الله التامات من شر ما خلق. لم تضرك

pasti tidak akan ada bahaya yang menimpamu.”

Dia kemudian mengabadikan pengalaman ‘menyakitkan’ ini dalam salah satu kitabnya Al-Mufhim Lima Asykala min Talkhis Syarh Shahih Muslim, 4/1527. Dia berkomentar:

هذا خبر صحيح، وقول صادق، علمنا صدقه دليلا وتجربة

“Hadits ini shahih dan sangat dapat dipercaya, saya mengetahui jelas kebenaran dalilnya secara eksperimental (pengalaman nyata).”

Memang banyak sekali hadits yang menunjukkan khasiat dari kalimat doa tersebut. Rasulullah sendiri mengajarkan untuk membaca doa ini tiga kali setiap pagi dan sore. Sebagaimana dalam riwayat Imam Tirmidzi:

مَنْ قال حِينَ يُمسِي ثلاثَ مرَّاتٍ : أعوذُ بِكلماتِ اللهِ التّامّاتِ من شرِّ ما خَلقَ ، لمْ يَضُرَّهُ لَدْغةُ حَيَّةٍ في تِلكَ الليلَةِ

“Barang siapa yang setiap sore membaca doa A’uudzu bikalimaatillaahit taammaati min syarri maa kholaq’ tiga kali, maka ia tidak akan disengat kalajengking pada malam itu.” (HR. Tirmidzi)

Selain itu, ketika sedang bepergian atau sedang singgah di suatu tempat, ketika membaca doa ini, insya Allah tidak akan mendapatkan bahaya hingga keluar dari sana. Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitabnya:

إِذَا نَزَلَ أَحَدُكُمْ مَنْزِلًا، فَلْيَقُلْ: أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، فَإِنَّهُ لَا يَضُرُّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْهُ

“Ketika di antara kalian sedang berkunjung ke suatu tempat, hendaklah ia membaca doa A’uudzu bikalimaatillaahit taammaati min syarri maa kholaq, maka ia tidak akan menjumpai bahaya hingga ia keluar atau berpindah dari tempat tersebut.” (HR. Muslim)

Ahmad Yazid Fathoni
Ahmad Yazid Fathoni / 36 Artikel

Santri, Pustakawan Perpustakaan Langitan, suka menggeluti naskah-naskah klasik.

Baca Juga

Pilihan Editor

Saksikan Video Menarik Berikut: