Artikel

Ngaji Gus Baha: Mengapa Kedudukan Orang Alim itu Mulia

09 Feb 2022 10:00 WIB
1213
.
Ngaji Gus Baha: Mengapa Kedudukan Orang Alim itu Mulia KH. Ahmad Bahaudin Nursalim

Meski hidup kita terpaut sangat jauh berabad abad lamanya dengan Sang Pembawa Risalah. Nyatanya kita bisa mengimani agama Islam dan mempelajari ajaran-ajarannya secara utuh.

Hal ini tentu tak bisa dilepaskan dari jasa besar dan pengabdian para ulama. Berkat mereka ajaran Islam tetap syiar dan eksis sampai sekarang.

Dilansir dari Channel Santri Gayeng, Gus Baha menyebutkan bahwa kedudukan para ulama itu penting lagi mulia, dan tidak ada yang lebih mulia daripadanya. Lantas, kenapa bukan mereka para ahli ibadah atau para wali yang memiliki keramat.

Menurut Gus Baha mengapa para ulama (orang-orang yang alim) menempati kedudukan lebih mulia dibandingkan yang lain, sebab mereka bisa menolong hujjah Allah. Sementara para ahli ibadah hanya berhenti di status saleh untuk dirinya sendiri.

Baca juga: Gus Baha: Menghormati itu Ibadah sekalipun kepada Non Muslim

Kemudian, kiai bernama lengkap KH. Ahmad Bahaudin Nursalim ini menyodorkan sebuah kasus pertanyaan dari fulan yang meragukan tentang hari kebangkitan setelah kematian.

“Sudah jadi tanah, kok, bisa bangkit lagi?” ungkap Gus Baha.

Pengakuan Orang Alim Diakui Allah

Pertanyaan semacam ini bila diterima oleh mereka yang hanya gemar beribadah saja mungkin akan kerepotan dan belepotan menjawab. Sehingga berpotensi si penanya semakin kuat keraguannya akan hari kebangkitan kelak. Padahal ini adalah hal prinsipil yang mesti diimani.

Sementara itu, seorang yang alim akan menyuguhkan logika jawaban yang bisa dicerna dan mudah dipahami.

Manusia yang jumlahnya miliaran ini berasal dari satu sumber yang sama, yaitu Nabi Adam. Lalu, Nabi Adam berasal dari satu materi berupa tanah. Bermula dari yang satu mampu mengahsilkan ragam warna yang berbada-beda; ada yang punya hidung mancung, pesek, ada yang berambut kriting atau lurus, dan ada yang berkulit sawo matang, hitam, dan putih.

Jawaban dari orang alim ini membuktikan bahwa untuk menciptakan bermiliar-miliar dari satu asal yang sama saja bisa, apalagi membangkitakan hamba-hambanya setelah mati. Bagi Allah itu hal yang ringan sekali.

Baca juga: Kiat Memiliki Seorang Anak yang Alim

Inilah yang dimaksud kedudukan orang alim itu menolong hujjah nya Allah. Keagungan dan kedigdayaan-Nya dapat tersampaikan kepada banyak orang. Sehingga menjadikan orang-orang makin mantap dan menebal keimananya.

شَهِدَ اللّٰهُ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۙ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ وَاُولُوا الْعِلْمِ قَاۤىِٕمًاۢ بِالْقِسْطِۗ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

Artinya: Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia; (demikian pula) para malaikat dan orang berilmu yang menegakkan keadilan, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahaperkasa, Maha-bijaksana. (QS. Ali Imran [3]:18)

Gus Baha betul-betul menekankan pentingnya kedudukan para ulama. Syahadah (pengakuan) mereka menopang agama Islam dan menegakkan keadilan. Sampai-sampai Allah memuji mereka dan menempatkan pengakuan mereka di peringkat ke tiga setelah syahadahnya Allah dan malaikat.

Baca Juga

Pilihan Editor

Saksikan Video Menarik Berikut: