Artikel

Gus Baha: Menghormati itu Ibadah sekalipun kepada Non Muslim

04 Feb 2022 08:50 WIB
1283
.
Gus Baha: Menghormati itu Ibadah sekalipun kepada Non Muslim KH. Ahmad Bahauddin Nur Salim atau akrab disapa Gus Baha.

Agama Islam mengajarkan setiap penganutnya untuk menghormati dan bersikap sopan santun kepada siapa saja, termasuk kepada mereka yang non muslim. Nilai adiluhung ini bagi Gus Baha penting karena kita hidup di masyarakat yang majemuk dan heterogen.

Bersikap sopan dalam agama Islam merupakan sebuah kemuliaan. Dan menurut Gus Baha hal itu terhitung sebagai ibadah. Meskipun kepada orang yang berbeda keyakinan dengan kita.

Baca juga: 

Kiai dengan nama lengkap Ahmad Bahaudin Nursalim ini dalam salah satu pengajiannya memberikan kisah hikmah bahwa teladan ini sudah pernah dicontohkan oleh sahabat terdekat Nabi Muhammad Saw, sayyidina Ali bin Abi Thalib.

Kisah ini sangat masyhur dan popular di kalangan umat muslim.

Teladan Sayyidina Ali Menghormati Non Muslim

Waktu itu, ketika sayyidina Ali tergesa-gesa hendak pergi ke masjid untuk menunaikan shalat berjamaah bersama Rasulullah Saw. Tak disangka di depannya ada kakek tua yang berjalan begitu perlahan.

Karena alasan menghormati, menantu Rasulullah ini akhirnya menciutkan nyali untuk menyalip, lantas memperlambat laju langkah kakinya di belakang orang gaek itu dengan sabar.

Hingga matahari mau menyingsing, sayyidina Ali baru tiba di dekat pintu masjid. Dan ternyata orang yang lebih tua di depannya tadi berbelok ke arah yang berbeda. Barulah beliau menyadari bahwa dia seorang Nasrani.

Walaupun agak sedikit kecewa sayyidina Ali masih bisa ikut berjamaah shalat shubuh. Sebab pada saat itu, Rasulullah memanjangkan waktu ruku’nya. Dalam teori ilmu fikih orang yang mendapati ruku’nya seorang imam maka ia mendapati satu raka’at.

Baca juga: 

Ternyata Allah memerintahkan malaikat Jibril menahan Nabi Muhammad saat ruku’ sampai Sayyidina Ali datang agar tidak terlambat mengikuti jama’ah shalat subuh. Tak hanya itu, Allah juga memberi titah kepada malaikat Mikail untuk menahan matahari agar tidak terbit sampai jama’ah selesai.

Menurut Gus Baha sikap menghormati dan memuliakan seperti yang ditampilkan oleh sayyidina Ali termasuk bentuk ibadah. Sekalipun itu kepada seorang non-muslim.

“Kalau perlu disopani (sekalipun kepada non muslim) itu termasuk ibadah,” dawuh santri kinasih Maimoen Zubair itu.

 

Baca Juga

Pilihan Editor

Saksikan Video Menarik Berikut: