Berita
Syekh Al-Azhar dan Paus Vatikan Kecam Bom Gereja Makassar

Grand Syekh Al-Azhar Dr. Ahmad at-Tayeb mengecam peristiwa terorisme yang menargetkan sebuah gereja di kota Makassar Sulawesi Selatan pada hari Minggu (28/3).
Ledakan bom yang menyasar Gereja Katedral pada pukul 10.20 WITA itu menyebabkan beberapa orang luka-luka dan menewaskan pelaku bom bunuh diri sendiri. Imam Besar Al-Azhar menyebut peristiwa itu sebagai "kejahatan keji."
Dalam postingan di Twitter dan Facebook, Ketua Majelis Hukama Al-Muslimin itu menyampaikan solidaritas dan simpati kepada para pemimpin dan masyarakat Indonesia atas insiden terorisme yang terjadi. Beliau menyebut ledakan bom itu sejatinya bertujuan untuk meneror orang-orang yang tidak bersalah dan menebar ketakutan di tengah-tengah masyarakat.
Secara khusus, beliau mendoakan agar para korban yang terluka segera sembuh dan pulih kembali dan semoga dunia dilindungi dari kejahatan terorisme.
Adapun teks postingan Syekh Ahmad at-Tayyib berbunyi:
"Kami bersimpati kepada pemimpin dan rakyat Indonesia dalam kejadian terorisme yang menyerang sebuah gereja di kota Makassar. Kami mengecam keras kejahatan-kejahatan keji seperti ini, yang bertujuan menakuti orang-orang tak berdosa dan menebar ketakutan di hati warga masyarakat. Kami berdoa kepada Allah swt. agar lekas menyembuhkan mereka yang terluka dan menjaga dunia kita dari bahaya dan kejahatan terorisme."
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Vatikan, Paus Fransiskus, mengatakan bahwa dia "mendoakan semua korban kekerasan, terutama para korban penyerangan yang terjadi di Indonesia di Gereja Katedral Makassar."
Minggu kemarin, Paus Fransiskus memimpin Misa Minggu Palma sebelum dimulainya minggu Paskah Suci, dan memanjatkan doa di hadapan sejumlah kecil orang yang diundang ke Basilika Santo Petrus. Beliau berkata dalam Misa, “Kami telah memasuki Pekan Suci. Untuk kedua kalinya berturut-turut, kami hidup dalam suasana pandemi."
Dilansir dari Emarat alyoum Senin (29/3), beberapa gereja di Indonesia pernah menjadi sasaran serangan terorisme di Indonesia. Pada Mei 2018, sekitar 10 orang tewas dalam serangan bunuh diri yang menargetkan tiga gereja di Surabaya, kota terbesar kedua di Indonesia.
Observatorium Al-Azhar untuk Pemberantasan Ekstremisme memantau ledakan Gereja Katedral Makassar dan prihatin atas insiden serangan itu dalam hubungannya dengan perayaan keagamaan umat Kristiani, yang mengakibatkan setidaknya 10 orang luka-luka.
Lembaga Al-Azhar yang memantau terorisme itu mengutuk keras serangan bom bunuh diri gereja Makassar yang bertujuan untuk menyebarkan perselisihan dan perpecahan serta mengguncang masyarakat.
Pihaknya memperingatkan terhadap upaya-upaya eksploitasi dari kelompok teroris pada acara-acara keagamaan untuk melancarkan aksi terorisme kembali.
"Semua pihak yang berkepentingan harus waspada terhadap upaya yang coba dilakukan oleh kelompok teroris setiap kali ada kesempatan." terangnya dalam pernyataan yang dikutip Al Youm Al Sabi Minggu (28/3).

Guru ngaji, menerjemah kitab-kitab Arab Islam, penikmat musik klasik dan lantunan sholawat, tinggal di Majalengka.