Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Youtube

Grand Syekh Al-Azhar: Sikap Nabi pada Kaum Fakir Miskin

Avatar photo
39
×

Grand Syekh Al-Azhar: Sikap Nabi pada Kaum Fakir Miskin

Share this article

Grand Syekh Al-Azhar Ahmed At-Tayeb mengatakan bahwa kedudukan kaum fakir miskin begitu penting dalam sejarah Islam. Beliau juga mengulas sejauh mana kebutuhan masyarakat pada mereka dan peranan penting yang mereka mainkan dalam sejarah.

Sejarah menyebutkan kaum fakir miskin ibarat tangan para nabi dan pendukung yang kuat dalam menyebarkan dakwah. Grand Syekh Al-Azhar meminta kita belajar kepada sejarah. Salah satunya adalah menengok para pemuka kaum Nabi Nuh dan alasan mereka menolak seruah dakwah beliau.

“Bagaimana mungkin kami mengikuti dakwahmu sementara pengikutmu adalah orang-orang yang rendah dan hina?” kata kaum Nabi Nuh yang ingkar.

Mereka tidak bersedia duduk bersama kaum miskin yang tidak memiliki harta dan kedudukan. “Andai kami mengikutimu, kami akan menjadi seperti orang-orang hina itu,” imbuh mereka sombong.

Nabi Nuh menjawab, “Aku tidak mengetahui pekerjaan dan profesi mereka. Dan saya pun tidak diperintahkan untuk hal-hal semacam itu. Tuhanku hanya memerintahku untuk mengajak mereka agar menyembah kepada-Nya.”

“Kalau kalian betul-betul mengetahui apa yang aku katakan,” lanjut Nabi Nuh, niscaya kalian tidak akan mencela mereka dan pekerjaan mereka.”

Lantas Nabi Nuh menyudahi dialognya bersama orang-orang sombong dan angkuh itu dengan mengatakan bahwa beliau tidak bersedia mengusir orang-orang yang diremehkan oleh mereka hanya karena tidak sederajat dan bepekerjaan hina di mata mereka.

“Saya hanya pemberi peringatan, mengingatkan dari durhaka kepada Allah,” tegas Nabi Nuh. 

Hal yang sama juga dialami oleh Rasulullah Muhamamd SAW. Kaum kafir Quraisy menolak duduk bersama para sahabat beliau. Seperti kita tahu, kebanyakan sahabat Nabi adalah kalangan orang fakir miskin.

Lantas kaum kafir Quraisy pun meminta Nabia gar mengusir para hamba sahaya dan orang-orang lemah dari majlis beliau. Di antara mereka bernama Salman, Khabbab, Bilal dan keluarga Ammar.

Mereka berkata, “Seandainya engkau mengusir mereka dan menjauhkan kami dari bau tidak sedap pakaian mereka, niscaya kami akan duduk dan berbincang-bincang bersamamu.”

Pada mulanya Nabi Muhammad SAW hendak menuruti permintaan mereka, karena berharap mereka masuk Islam, lalu turunlah ayat Allah menegur beliau.

Lantas apa yang diperintahkan Allah kepada Nabi Muhamamd SAW?

Simak paparan Grand Syekh Al-Azhar Ahmed At-Tayeb selengkapnya dalam video tentang Sikap Rasulullah kepada kaum fakir miskin dalam video yang sudah diterjemahkan oleh Tim Youtube Sanad Media berikut:

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.