Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Youtube

Habib Ali Al-Jufri Jelaskan Alasan Al-Azhar Menjadi Kiblat Ahlus Sunnah

Avatar photo
22
×

Habib Ali Al-Jufri Jelaskan Alasan Al-Azhar Menjadi Kiblat Ahlus Sunnah

Share this article

Ketika ditanya tentang keistimewaan Al-Azhar, pertama-tama Habib Ali Al-Jufri mengatakan bahwa ketika menyebut nama Al-Azhar, yang beliau maksudkan tidak sekadar universitas atau kampus seperti yang ada sekarang.

Al-Azhar sebagai universitas belum sampai berusia seratus tahun.” kata beliau.

Yang dimaksudkan Habib Ali Al-Jufri dari Al-Azhar adalah rujukan terbesar kalangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah seluruh dunia selama ribuan tahun.

Sebelum memiliki universitas, Al-Azhar pada mulanya adalah masjid. Dalam sejarah, Jauhar ash-Shaqili panglima perang Dinasti Fathimiyah membangun masjid al-Azhar pada 4 April 970 M.

Masjid al-Azhar merupakan salah satu masjid tertua dan terpenting di Mesir dan dunia Arab.

Berikut Rangkuman Informasi Penting Masjid Al-Azhar

– Peletakan batu pertama masjid al-Azhar berlangsung pada 14 Ramadhan 359 H (4 April 970 M).

– Masjid al-Azhar tuntas dibangun pada bulan Ramadhan 361 H/ 972 M.

– Pembangunan masjid al-Azhar diperintahkan Panglima Jauhar ash-Shaqili atas titah Khalifah al-Muiz lidinillah dari Dinasti Fathimiyah.

– Jauhar ash-Shaqili merupakan panglima perang paling top dan tersohor dalam sejarah Dinasti Fathimiyah. Namanya diabadikan sejarah sebagai pendiri kota Kairo.

– Butuh waktu dua tahun untuk membangun masjid al-Azhar.

– Masjid ini diberi nama al-Azhar, karena mengacu pada Sayidah Fathimah az-Zahra di mana para khalifah atau imamnya memiliki garis keturunan sampai kepada putri Rasulullah SAW itu.

– Pada tahun 378 H/ 988 M, Khalifah al-Aziz billah memfungsikan al-Azhar sebagai lembaga pendidikan (universitas) yang mengajarkan paham Syiah Ismailiyah kepada para pelajar dari Afrika dan Asia.

– Al-Azhar ditutup pada masa kekuasaan Dinasti Ayubiyah, tepatnya sesudah Shalahuddin al-Ayubi mengalahkan Dinasti Fathimiyah pada 1171 M.

– Panglima Shalahuddin menolak keras paham Syiah yang diajarkan di masjid al-Azhar sepanjang eras kekuasaan Dinasti Fathimiyah.

– Dilarang mendirikan shalat di al-Azhar selama hampir satu abad. Shalahahuddin juga melarang khutbah di masjid al-Azhar, yang saat itu menjadi simbol paham Syiah Ismailiyah.

– Pada 17 Desember 1267 M, shalat Jumat dilaksanakan untuk pertama kalinya di masjid al-Azhar, pada masa pemerintahan Sultan az-Zahir Baibars dari Dinasti Mamluk.

Bagaimana kemudian Al-Azhar berubah menjadi kiblat ilmu Islam dan rujukan kalangan sunni?

Simak selengkapnya paparan Habib Ali Al-Jufri dalam video yang telah diterjemahkan oleh Tim Youtube Sanad Media:

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.