Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Youtube

Keistimewaan Gua Hira dan Orang yang Berkhalwat sebelum Nabi

Avatar photo
43
×

Keistimewaan Gua Hira dan Orang yang Berkhalwat sebelum Nabi

Share this article

Gua Hira adalah tempat Rasulullah saw. khalwat sebelum diutus menjadi Nabi dan sebelum menerima wahyu al-Quran. Ia menjadi tempat wahyu pertama turun dari Allah swt. lewat perantara malaikat Jibril.

Gua Hira terletak di timur kota Makkah al-Mukarramah, sebelah kiri orang yang pergi menuju Arafah. Ia terletak di puncak Gunung Nur atau Gunung Islam dengan ketinggian 634 meter. Ruang Gua Hira hanya mampu menampung empat atau lima orang ukuran orang dewasa sekarang.

Seseorang yang berada di Masjidil Haram harus menempuh jarak sekitar 4 km untuk sampai ke sana. Gua Hira menghadap ke arah kiblat

Bagian dalam Gua Hira menghadap ke arah kiblat. Sehingga orang yang berdiri di atas gunung itu dapat melihat Makkah dan Ka’bah sekaligus.

Menjelang kenabian, Allah swt. membuat Rasulullah saw. senang berkhalwat di Gua Hira. Nabi berkhalwat selama beberapa malam. Beliau baru turun jika bekal habis, dan kembali ke rumah untuk mengambil bekal yang dipersiapkan oleh Sayyidah Khadijah. Ayat pertama yang turun di gua itu adalah surat al-‘Alaq ayat 1-5.

Diriwayatkan oleh Ibnu Majah bahwa Rasulullah menaiki puncak gunung bersama para sahabat. Lalu tiba-tiba gunung itu bergetar. Beliau kemudian bersabda,

يَقُولُ اثْبُتْ حِرَاءُ فَمَا عَلَيْكَ إِلَّا نَبِيٌّ أَوْ صِدِّيقٌ أَوْ شَهِيدٌ

“Hai Hira, diamlah kamu! Karena di atasmu ada seorang Nabi atau shiddiq (orang yang jujur) atau syahid (orang yang syahid).”

Kemudian Rasulullah saw. menyebutkan mereka: Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, Thalhah, Zubair, Sa’ad, Abdurrahman bin Auf dan Sa’id bin Zaid.

Adakah orang yang pernah melakukan khalwat sebelum Nabi Muhammad Saw.?

Maulana Syekh Yusri Rusydi Jabr al-Hasani hafizahullah mengatakan bahwa kake Nabi, Abdul Muthalib juga pernah berkhalwat di Gua Hira. Tempat itu dipilih antara lain karena tempatnya yang tinggi dan posisinya yang menghadap Ka’bah sebagai arah kiblat.

Lantas apa saja keistimewaan Gua Hira? Apa yang dipikirkan oleh Nabi Muhammad saw. selama bertahanus di sana? Pada waktu kapan Nabi pergi ke gua itu?

Temukan jawabannya dalam pengajian Maulana Syekh Yusri Rusydi al-Hasani berikut:

Kontributor

  • Redaksi Sanad Media

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.