Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Kisah

Salah hormat saat sowan ulama

Avatar photo
42
×

Salah hormat saat sowan ulama

Share this article

Terkadang, hal yang bagi kita bentuk hormat, justru ternyata mengganggu yang dihormati. Bahkan bisa lebih dari itu. Apalagi jika waktunya tidak tepat.

Ibnul Jauzi (w. 597 H) dalam al-Adzkiya mengisahkan cerdiknya tokoh klasik dari Baghdad dalam mengajar sekaligus memberi pelajaran.

Tahu kabar Imam as-Sarri as-Saqathi (w. 253 H) sedang jatuh sakit, para santri bergegas membesuknya. Beliau sakit lambung. Tidak bisa lama-lama duduk, tapi demi menyenangkan orang-orang yang sedang sowan, mereka diladeni seperti biasa orang berkunjung. Apalagi yang diobrolkan santri di ruang tamu itu soal ilmu dan yang terkait dengannya.

Karena merasa asyik, santri tak segera menyudahi lawat itu, sedang beliau merasa makin sakit. Setelah sekian lama, barulah mereka menyudahi.

Sebagaimana umumnya santri dan masyarakat kita di Indonesia kalau lagi sowan kiai, sebelum pulang kita minta doa kiai. Mereka demikian, sebelum pulang, meminta doa keberkatan kepada paman Imam Junaid al-Baghdadi (w. 298 H) itu. Ternyata sikap kita bersanad.

Lalu, murid utama Imam Ma’ruf al-Karkhi (w. 200 H) itu menengadahkan tangan ke atas seraya berdoa:

اللهم علّمنا أدب العيادة

“Ya Allah, ajari kami etika membesuk orang sakit.”

Pandaan, 19 Feb 2023

Kontributor

  • Alfan Khumaidi

    Alumni Blokagung yang kini berdomisili di Mesir. Meminati kajian keislaman dan aktif di PCI NU Mesir.