Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Kisah

Syekh Abdul Aziz al-Syahawi berikan pelajaran berharga sebelum tinggalkan Lombok

Avatar photo
34
×

Syekh Abdul Aziz al-Syahawi berikan pelajaran berharga sebelum tinggalkan Lombok

Share this article

Sebuah kisah menyentuh diceritakan oleh Syekh Abdul Aziz al-Syahawi di sela-sela waktu menunggu waktu penerbangan dari Lombok menuju Surabaya pada Ahad 17 Juli 2022.

Syekh Abdul Aziz al-Syahawi duduk di masjid gedung VIP Bandara Internasional Lombok dikelilingi Tuan Guru Abdul Aziz Sukarnawadi, Ketua Majelis Dakwah PB Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (Lombok), beserta DR. Ahmad Ginanjar Sya’ban, Kiai Muhammad Nur Ikhsan, Ade Rizal Kuncoro, Mabda Dzikara dan Laksito dari Sanad Media.

Salah satu hal yang diceritakan oleh Syekh Abdul Aziz al-Syahawi kepada kami adalah kisah sekelompok kaum yang dianugerahi Allah masuk surga tanpa hisab di mana mereka dibangkitkan dari kubur lalu terbang menuju surga.

Mahaguru ulama mazhab Syafi’i al-Azhar Mesir itu bercerita bahwa ada sekelompok kaum yang setelah hari kiamat, dibangkitkan dari kubur masing-masing. Mereka dibangkitkan dalam keadaan sudah bersayap kemudian terbang ke langit menuju surga.

Para malaikat heran dengan orang-orang itu, yang dapat tiba di surga tanpa melalui prosedur-prosedur yang umumnya akan dilewati setiap manusia yang telah dibangkitkan.

Kata Syekh Abdul Aziz al-Syahawi, mereka tidak menjumpai neraca mizan di mana amal baik dan amal buruk ditimbang. Mereka tidak melewati titian shirathal mustaqim yang membentang di atas neraka Jahanam. Dan mereka juga tidak dihisab.

Para malaikat keheranan. Saat bertemu mereka, para malaikat bertanya, “Apakah kalian melewati mizan sehingga ditakar amal baik dan buruk kalian?”

Mereka menjawab, “Tidak.”

Malaikat bertanya lagi, “Apakah kalian melewati titian shirathal mustaqim sehingga kalian melihat neraka Jahanam?”

Mereka menjawab, “Tidak.”

Malaikat bertanya lagi, “Apakah kalian mengalami hisab sehingga urusan kalian dibereskan sampai tuntas?”

Mereka menjawab, “Tidak.”

Para malaikat pun kemudian bertanya-tnaya siapakah gerangan mereka.

Lalu Syekh Abdul Aziz menjelaskan bahwa orang-orang itu bisa mencapai derajat semulia itu karena dalam diri mereka tersaapt dua perangai.

Orang-orang itu berkata kepada malaikat:

اذا خلونا نستحي ان نعصي الله ونرضي بالقليل

“Apabila kami sedang sendiri, kami malu untuk bermaksiat kepada Allah, dan kami ridha dengan yang sedikit dari apa yang Allah berikan kepada kami.”

Syekh Abdul Aziz al-Syahawi menegaskan betapa bahayanya sifat hasad, iri dan dengki. Hasad adalah perangai hati di mana seseorang mengharap-harap hilangnya kenikmatan yang ada pada orang lain.

Kedatangan Syekh Abdul Aziz al-Syahawi ke Lombok merupakan rangkaian dari Safari Dakwah beliau ke Indonesia ke sejumlah pesantren di Indonesia. Kunjungan beliau selama 2 minggu hingga 29 Juli mendatang disertai oleh Sanad Media.

Kontributor

  • Abdul Majid

    Guru ngaji, menerjemah kitab-kitab Arab Islam, penikmat musik klasik dan lantunan sholawat, tinggal di Majalengka. Penulis dapat dihubungi di IG: @amajid13.