Dalam kehidupan sehari-hari pasti ada yang senang dan juga benci kepada kita bahkan iri dan dengki. Yang senang akan memberikan support dan semangat kepada kita, serta mendukung semua yang kita lakukan.
Sebaliknya, di antara mereka juga ada orang-orang yang iri dan dengki. Lebih-lebih ada yang bahagia dan puas kalau melihat kita kesusahan, ditimpa musibah atau bencana.
Dalam agama Islam sifat orang-orang yang senang melihat orang lain menderita disebut syamātah.
Doa terhindari dari syamatah
Berikut doa terhindar dari orang yang senang melihat kita menderita, sebagaimana diriwayatkan oleh Imam an-Nasa’i.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ
(Allahumma inni a’uudzu bika min ghalabatid daini wa ghalabatid ‘aduwwi wa syamaatatil a’da)
Artinya:
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang, penindasan dan kebahagiaan musuh.”
Dalam riwayat yang lebih lengkap disebutkan juga dalam riwayat an-Nasa’i:
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ، وَغَلَبَةِ الْعَدُوِّ، وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ
(Allahumma Inni A’uudzu Bika Min Ghalabatid Dain Wa Ghalabatil ‘Adui Wa Syaamatil A’da)
Artinya:
“Aku berlindung kepada Allah dari lilitan hutang, penindasan musuh dan kebahagiaan musuh (atas derita kita).”
Dasar hukum berdoa terhindar dari syamatah
Landasan untuk berdoa terhindar dari syamatah (kebahagiaan orang atas derita kita) juga ada dalam riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim:
عَنْ أَبي هُريَرةَ عن النَّبِيِّ ﷺ قَالَ: تَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنْ جَهْدِ الْبَلاءِ، وَدَرَكِ الشَّقَاءِ، وَسُوءِ الْقَضَاءِ، وَشَماتَةِ الأَعْدَاءِ
Riwayat dari Abi Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Mintalah perlindungan kepada Allah dari cobaan yang menyulitkan, kesengsaraan yang menderitakan, kebahagiaan musuh (atas derita kita).” (HR Bukhari no 6347, 6616 dan Muslim no 2707)
Demikian doa agar terhindar dari syamatah (kebahagiaan orang atas derita kita). Sepatutnya kita justru menjadi bagian dari orang-orang yang mendoakan siapa saja yang sedang menderita dan semoga kita tidak digolongkan menjadi orang yang bahagia atas penderitaan orang lain. Wallahu a’lam.