Scroll untuk baca artikel
Ramadhan kilatan
Pendaftaran Kampus Sanad
Ibadah

Self-Reminder dari Rasulullah untuk Gen Z

Avatar photo
503
×

Self-Reminder dari Rasulullah untuk Gen Z

Share this article
Syekh Muhanna menegaskan bahwa kesadaran tauhid harus ditanamkan sejak dini.
Syekh Muhanna menegaskan bahwa kesadaran tauhid harus ditanamkan sejak dini.

Dalam upaya mendidik generasi muslim yang kuat akidah dan berakhlak mulia, penting bagi kita untuk menanamkan iman sejak dini.

Ada pelajaran penting dari wasiat Nabi Muhammad Saw. kepada Abdullah bin Abbas. Wasiat Rasulullah ini mengandung nilai-nilai tauhid, keikhlasan, tawakal, dan penguatan jiwa anak-anak gen Z sejak dini.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah Saw. bersabda:

يَا غُلَامُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ: احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ، احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ، إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ، وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ، وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ، وَلَوِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ.

“Wahai anak muda, sesungguhnya aku akan mengajarkan kepadamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kamu akan mendapati-Nya di hadapanmu. Jika kamu meminta, mintalah kepada Allah. Jika kamu memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah.” Ia menegaskan bahwa hadis ini mengandung makna tauhid dan pendidikan yang sangat mendalam.” (HR. At-Tirmidzi)

Wasiat Nabi ini mengarahkan hati untuk bergantung kepada Allah dan bertawakal dengan baik kepada-Nya.

Syekh Muhammad Muhanna, Guru Besar Syariah Islam di Universitas Al-Azhar, menjelaskan bahwa wasiat ini adalah prinsip utama dalam pendidikan jiwa, terutama di masa kanak-kanak dan remaja.

Menurut beliau, hadis ini menanamkan kesadaran tauhid sejak dini. Bahwa Allahlah yang menjaga, menolong, dan menetapkan segala sesuatu.

Mursyid Thoriqoh Asyirah Muhammadiyah Syadziliyah itu menyatakan bahwa maksud dari “Jagalah Allah” adalah menjaga hak-hak Allah. Yakni, melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya, dan senantiasa merasa diawasi oleh-Nya. Maka balasannya adalah “Allah akan menjagamu”, baik dalam urusan agama maupun dunia.

Pesan Nabi dalam hadis di atas juga menegaskan bahwa segala manfaat dan mudarat hanya terjadi dengan izin Allah. Seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberikan manfaat, mereka tidak akan bisa melakukannya kecuali dengan apa yang telah Allah tetapkan.

Inilah pelajaran tentang tawakal sejati, kepercayaan penuh kepada takdir dan kehendak Allah. Dengan pemahaman ini, seorang Muslim akan memiliki ketenangan hati dan kekuatan iman.

Lebih lanjut, Syekh Muhanna mengutip hikmah dari Imam Ibnu Athaillah as-Sakandari:

إذا رزقك في الظاهر الامتثال لأمره، وفي الباطن الاستسلام لقهره، فقد أعظم المنة عليك

“Jika engkau diberi rezeki untuk menaati perintah-Nya secara lahir, dan berserah diri kepada keputusan-Nya secara batin, maka sungguh engkau telah memperoleh nikmat yang agung.”

Maksudnya, pendidikan jiwa bukan hanya soal ibadah lahiriah seperti salat dan puasa, tetapi juga menerima dengan lapang dada segala takdir Allah, baik maupun buruk, dengan penuh keyakinan kepada rahmat dan keadilan-Nya.

“Keseimbangan antara aspek lahir dan batin, antara amal dan kepasrahan, antara ikhtiar dan penyerahan diri, merupakan inti hubungan antara hamba dan Tuhannya. Siapa yang diberi taufik dalam hal ini, maka ia telah mendapatkan karunia terbesar dari Allah,” terang beliau.

Wasiat Nabi kepada Ibnu Abbas ini bukan sekadar nasihat masa lalu, tapi panduan abadi dalam membentuk karakter anak-anak gen Z dan remaja Muslim.

“Jagalah Allah dengan menjaga hak-hak-Nya, maka Dia akan menjagamu dalam agama dan duniamu. Inilah rahasia pendidikan kenabian yang dengannya hati akan mulia dan jiwa akan bersih.” pungkas Syekh Muhanna.

Kontributor

  • Redaksi

    Sanad Media adalah sebuah media Islam yang berusaha menghubungkan antara literasi masa lalu, masa kini dan masa depan. Mengampanyekan gerakan pencerahan melalui slogan "membaca sebelum bicara". Kami hadir di website, youtube dan platform media sosial.