Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Berita

Al-Azhar Kecam Keras Aksi Brutal Zionis Israel di Sheikh Jarrah

Avatar photo
31
×

Al-Azhar Kecam Keras Aksi Brutal Zionis Israel di Sheikh Jarrah

Share this article

Ketegangan antara Israel dan Palestina kembali memanas. Bermula
dari aksi para penduduk wilayah tepi barat Israel yang secara paksa mengusir
rakyat Palestina di daerah Sheikh Jarrah dari rumah mereka.

Puncak dari bentrokan ini terjadi di komplek Masjidil Aqsa Jum’at
malam usai pelaksanaan shalat tarawih (07/05) ketika pasukan Israel menembakkan
granat kejut dan peluru karet ke arah warga Palestina yang hanya bersenjatakan
batu.

Mereka kemudian mengklaim kepemilikan tanah tersebut.

Dikutip dari reuters, kejadian tersebut setidaknya
mengakibatkan 205 warga Palestina dan 17 tentara Israel mengalami luka-luka.

Insiden pengusiran warga Israel terhadap rakyat Palestina memang
bukan kali pertama. Apalagi ancaman pengusiran kali ini mereka lakukan tepat di
bulan Ramadhan.

Hal ini membuat rakyat Palestina kembali membuka luka lama atas
kematian Razan An-Najjar, petugas medis wanita asal Palestina yang ditembak
mati pasukan Israel (Israeli Defense Force) saat berlari menuju pagar
perbatasan untuk menolong korban yang terluka di Gaza dua tahun silam.

Kematian Razan yang sontak membuat dunia turut berduka itu juga
terjadi pada bulan suci Ramadhan.

Respon dan Seruan Grand Syaikh Al-Azhar

Sebagaimana dikutip dari almasryalyoum, Al-Azhar mengutuk
keras serangan pasukan Israel terhadap rakyat Palestina di wilayah Sheikh
Jarrah, Yerussalem.

Pada Kamis lalu, Al-Azhar secara resmi mengatakan bahwa aksi teror
zionis Israel terhadap rakyat dan bumi Palestina merupakan pelanggaran
kemanusiaan yang benar-benar kejam, khususnya yang terjadi di wilayah Sheikh
Jarrah baru-baru ini.

Al-Azhar mengecam tindakan pengusiran paksa penduduk Sheikh Jarrah
oleh warga Israel diikuti dengan klaim kepemilikan tanah yang mereka lakukan
tanpa membawa bukti apapun.

Selain itu, Al-Azhar juga mengatakan pembubaran yang diikuti
beberapa tindakan brutal seperti ditembakkannya peluru karet dan pelemparan
granat kejut ke arah para demonstran Palestina yang tak membawa senjata apapun
selain spanduk, bendera negara mereka dan batu pada Jum’at siang usai
pelaksanaan shalat Jum’at merupakan aksi kejam yang terjadi di bulan suci Ramadhan.

Lebih lanjut lagi, Al-Azhar menegaskan bahwa ia akan selalu
berjalan bersama rakyat Palestina dalam segala kondisi, solidaritas Al-Azhar
terhadap Palestina dalam melawan aksi-aksi brutal tirani zionis Israel tidak
akan pernah berhenti.

Untuk itu, Al-Azhar menyeru kepada seluruh dunia untuk
bersama-sama mengutuk tindakan barbar ini dan selalu siap berdiri di sisi
rakyat Palestina, sang pemilik hak tanah Al-Quds yang sejati.

Al-Azhar menambahkan akan selalu mendukung upaya dan
langkah-langkah dalam menyelesaikan konflik antar dua bangsa tersebut yang
hingga kini terus bergulir.

Dalam kesempatan itu, Al-Azhar berpesan kepada para penduduk
Palestina yang terhormat untuk terus mempertahankan tujuan mulia mereka dalam
melawan kebrutalan Israel. Al-Azhar menekankan bahwa  teror-teror yang terus dilakukan oleh zionis
Israel tak akan pernah menyurutkan semangat dan kehormatan rakyat Palestina.
Sebaliknya, kebrutalan Israel justru membuat mereka semakin kuat dan tabah.

Al-Azhar juga mengatakan bahwa bumi Palestina akan selalu menjadi
bagian dari Arab, dan akan tetap begitu hingga zaman telah berakhir.

Sementara itu, Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad Thayyib menulis di
laman resmi Facebook, penyerbuan yang terjadi di komplek Masjidil Aqsa oleh
tentara Israel merupakan tindakan pelanggaran kesucian terhadap Allah SWT.

Para tantara Israel telah menyerang para jama’ah yang saat itu
tengah melakukan ibadah shalat tarawih berjamaah.

Grand Syaikh Ahmad Thayyib juga mengutuk penyerangan terhadap
rakyat Palestina dalam aksi demonstrasi damai penduduk Palestina melawan
pengusiran penduduk Sheikh Jarrah pada Jum’at siang.

“Terorisme brutal zionis Israel di tengah keheningan memalukan
yang dilakukan dunia,” tulis Grand Syaikh dalam akun sosial media resminya.

Grand Syaikh menyeru kepada dunia untuk menunjukkan solidaritas
terhadap rakyat palestina nan tertindas di atas tanah mereka sendiri. Grand
Syaikh juga berdoa agar rakyat Palestina dikaruniai kemenangan gemilang atas
kezaliman Israel, sebab merekalah pemilik sejati tanah Palestina yang mulia.

Kontributor

  • Rosti Hanifa Salsabila

    Akrab dipanggil Elsa. Gadis asal Demak penikmat soto, alumni Muhammadiyah Boarding School Yogyakarta dan kini sedang nyantri di Al-Azhar Kairo. Cinta sejarah dan lumayan terpikat dengan astronomi.