Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Artikel

Nabi Hadun di Hadramaut, Keturunan Nabi Hud Alaihimas Salam

Avatar photo
40
×

Nabi Hadun di Hadramaut, Keturunan Nabi Hud Alaihimas Salam

Share this article

Nabi Hadun merupakan salah satu keturunan Nabi Hud Alaihissalam, penerus nasab sekaligus penerus estafet dakwah dan kenabian.

Sejarah keberadaan Nabiyullah Hadun telah mashyur di kalangan masyarakat Hadramaut. Mereka berkeyakinan bahwa beliau pernah tinggal dan wafat di salah satu lembah Dau’an yang berada di Hadramaut. Riwayat ini telah berlangsung turun temurun dari masa ke masa, tetap diyakini sebagaimana apa yang dilakukan oleh para leluhur mereka.

Nabi Hadun diutus ke suatu lembah yang disebut dengan Wadi Dau’an pasca musnahnya kaum ‘Ad. Kaum ‘Ad adalah kaum yang diberi kelebihan oleh Allah swt. dengan perawakan kuat dan perkasa, namun karena kesombongan, akhirnya mereka dibumihanguskan setelah membangkang ajakan Nabi Hud untuk menyembah Allah. Mereka memilih bersisikukuh memegang ajaran nenek moyangnya dengan menyembah berhala-berhala.

Kaum ‘Ad dibinasakan oleh Allah swt. dengan berbagai macam bala dan azab, yaitu dengan munculnya awan mendung gelap gulita kemudian diiringi oleh suara kilatan petir dan gemuruh angin topan yang menyelimuti mereka selama tujuh hari tujuh malam berturut-turut hingga melenyapkan jiwa dan seluruh harta.

Terdapat beberapa riwayat yang menyatakan bahwa Nabi Hud Alaihissalam memiliki keturunan. Di antaranya ialah yang disebutkan dalam kitab Al-Ansab,

وكان قحطان بن هود ممن آمن بأبيه هود عليه السلام: وهو أبو اليمن كلها، وهو أول من نزل بأرض اليمن بولده وملكها بعد قوم عاد، فسموا ولده اليمن حين تيامنوا إليها ونزلوها، وكان قحطان من المؤمنين.

“Qahthan bin Hud merupakan salah satu yang beriman kepada ayahnya yaitu Nabi Hud Alaihissalam. Beliau (Qahthan) dijuluki sebagai Abul Yaman, (ayah negeri Yaman.). Sebab dinisbatkannya gelar tersebut ialah karena beliaulah yang pertama kali menempati dan menguasai negeri Yaman dengan para keturunannya pasca kehancuran kaum ‘Ad. Beliau menamai anaknya dengan Yaman ketika menuju dan mendatangi negeri Yaman.”

Selain itu, Imam Ibnu Hisyam juga meyakini bahwa Nabi Hud memiliki keturunan seperti yang dinyatakan dalam riwayat di atas, tuturnya dalam kitab At-Tiijan fi Muluukil Himyar,

فحج هود وقحطان ابنه ولحق بهم بمكة يعرب بن قحطان وحج معه يعرب بن قحطان

“Dan Nabi Hud serta anaknya (Qahthan) pergi berhaji, kemudian diikuti oleh Ya’rub (putra dari Qahthan) dan berhaji bersama (ayah)nya.”

Di riwayat lain dalam kitab yang sama diterangkan bahwa setelah menunaikan haji, mereka kembali ke negeri Hadramaut.

Baca juga: Tradisi Ziarah Akbar Masyarakat Yaman ke Makam Nabi Hud

Dari kedua riwayat di atas, bisa kita pahami bahwa Nabi Hud memiliki keturunan yang bernama Qahthan. Memang tidak ada nash pasti mengenai keabsahan bahwa Nabi Hadun adalah putra langsung dari Nabi Hud. Namun hal itu tidak menghalangi fakta silsilah nasab Nabi Hadun yang bersambung kepada Nabi Hud melalui puteranya yang bernama Qahthan.

Kemungkinan kedua adalah yang dimaksud Qahthan dalam riwayat di atas adalah Nabi Hadun sendiri. Dalam kata lain beliau merupakan Qahthan putra Nabi Hud yang dikenal dengan Nabi Hadun.

Sejarah dan letak Makam Nabi Hadun Alaihissalam

Tidak banyak riwayat yang menceritakan sejarah dan kisah Nabi Hadun Alaihissalam, baik itu secara nash ataupun yang lainnya. Namun kita bisa mendapati letak keberadaan dan lokasi kuburan Beliau.

Makam Beliau berada di sebuah lembah Hadramaut, tepatnya kota Dau’an. Kota Dau’an merupakan kota yang subur lagi asri dengan penghijauan tumbuh-tumbuhannya.

Da’un juga terkenal dengan kualitas kurmanya yang telah terkenal di tingkat internasional. Lembah yang berada di sekitar makam beliau, disebut sebagai Wadi Nabi yaitu lembah Nabi. Penamaan ini dinisbatkan kepada nabi yang disemayamkan di tempat tersebut.

Makam Nabi Hadun terletak di sebelah timur desa, posisi tersebut mudah untuk dijangkau karena bersampingan dengan jalan raya Dau’an. Tepat sebelah timur belakang masjid Jami’ desa Hadun terdapat kuburan panjang yang merupakan tempat Nabi Hadun disemayamkan.

Tidak ada nash secara pasti mengenai keabsahan riwayat ini, namun seorang ulama bernama Syaikh Abdul Aziz Ad-Dhabbagh menuturkan, “Allah telah mengutus Nabiyullah Huwaida ke penduduk Ahgaf.”

Dari sini seorang pakar sejarah Habib Ahmad bin Hasan Al-Atthas berkomentar bahwa yang dimaksud Nabi Huwaida ialah Nabi Hadun Alahissalam.

Komentar yang dilontarkan oleh Habib Ahmad didukung pula oleh keyakinan yang telah melekat di hati masyarakat Dau’an, yaitu tentang keberadaan Nabiyullah Hadun Alaihissalam yang disemayamkan di sana. Hal ini juga bukan yang dipungkiri, karena sebagaimana yang kita ketahui bahwa telah banyak para Nabi yang diutus ke kaum Ad, Tsamud, Amim, Abil, Wabar, Thasim, Judais dll, yang kesemuanya itu berada di negeri Hadramaut.

Meskipun keberadaan Nabiyullah Hadun Alaihissalam di Hadramaut masih dipertanyakan dan belum bisa dibuktikan secara pasti, namun hal ini tidak menolak kebenaran keberadaan beliau di tempat tersebut.

Baca juga: Papan Batu Nabi Hud ‘Alaihis Salâm

Penyebaran sejarah ini telah terjadi sangat lama dan dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Dau’an semenjak zaman Dinasti Himyar hingga sekarang. Perkara ini juga dikenal sebagai “At-Tawatur al-Lafdzi” (Mutawatir secara lafadz), dan tentunya hal ini terjadi berlandaskan dalil yang mungkin belum kita ketahui karena tidak termaktub dalam kitab-kitab sejarah.

Tradisi berziarah ke makam Nabiyullah Hadun setiap tahun, sama halnya dengan kegiatan ziarah Akbar ke makam Nabiyullah Hud Alahissalam. Bahkan kegiatan ini dilakukan beberapa hari setelah ziarah Akbar Nabi Hud, atau lebih tepatnya dilakukan di pertengahan bulan Sya’ban.

Walau tidak seramai seperti kegiatan berziarah ke makam Nabi Hud Alaihissalam, namun adat ini telah berjalan sebagaimana mestinya bagi masyarakat Hadramaut. Tata cara berziarahnya pun tidak beda jauh dengan tata cara yang kita ketahui biasanya. Wallahu A’lam bis Showab.

Kontributor

  • Faisal Zikri

    Pernah nyantri di Daarul 'Uulum Lido Bogor. Sekarang meneruskan belajar di Imam Shafie Collage Hadhramaut Yaman. Suka membaca, menulis dan sepakbola.