Scroll untuk baca artikel
SanadMedia
Pendaftaran Kampus Sanad
Buku

Daftar 9 Buku Rujukan Teroris

Avatar photo
34
×

Daftar 9 Buku Rujukan Teroris

Share this article

Di antara buku-buku rujukan teroris, ada satu buku yang menurut saya sangat benar-benar menginspirasi teror dan dapat mendoktrin pembacanya menjadi teroris. Buku ini berjudul Masail min Fiqh al-Jihad yang ditulis oleh Abu Abdullah al-Muhajir dari Mesir.

Dia memiliki hubungan dekat dengan az-Zarqawi, orang yang pernah menjadi pimpinan al-Qaeda di Irak. Buku rujuan teroris yang ditulis sampai 600 halaman itu, isinya sangat mengerikan, dimulai dari pembahasan “sahnya memenggal kepala orang kafir,” “sahnya memutilasi,” “hukum bom bunuh diri,” sampai pada bab, “halalnya darah semua orang kafir.”

Abu Abdullah al-Muhajir menulis kurang lebih sebagai berikut:

“Tidak ada istilah ‘warga sipil’ dalam hal bolehnya membunuh non-Muslim. Syariat Allah hanya mengenal dua kata saja, yaitu muslim dan kafir. Orang muslim terjaga darahnya, sementara orang kafir halal darahnya; apapun pekerjaannya dan di manapun ia berada.

“Darah mereka halal meskipun mereka tidak mengangkat senjata dan hanya duduk di rumah tapi berpotensi mampu mengangkat senjata. Bahkan, karena mengikuti hukum dasar halalnya darah kafir, seorang muslim boleh membunuh wanita, anak kecil, orang tua, para pendeta dan sebagainya.”

Baca juga: Mufti Damaskus Mohammad Adnan Al-Afyuni Meninggal Akibat Ledakan Bom

Tidak heran, buku ini menjadi rujukan utama ISIS dan kelompok jihadis dalam membenarkan tindakan teror mereka. Mereka sudah tidak peduli lagi terhadap orang tua, wanita, dan bahkan anak kecil. Kelompok jihad Nuruddin aZ-Zenki misalnya, pernah menyembelih Abdullah Isa, bocah berumur belasan tahun karena dianggap mata-mata musuh. Mereka menyembelih orang tua, menjual para wanita, dan menggorok para pendeta.

Di Indonesia, orang-orang yang terjangkit ideologi ini bisa dengan mudah mendoktrin istrinya, anak-anaknya, saudaranya, temannya, dan muridnya, untuk ikut menghancurkan “yang kafir” dan “anasir togut”.

Di Surabaya, sepasang suami istri nekat mengajak anak-anaknya sendiri yang masih kecil dan polos untuk meledakkan tubuh mereka dan membunuh manusia tak berdosa atas nama jihad di jalan Allah.

Bisa jadi karena melihat kebrutalan teroris dan ideologi terornya yang sangat kuat, Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang digempur teroris selama 6 tahun terakhir, dengan tegas mengatakan, “Tidak ada solusi lain untuk meredam terorisme kecuali melawannya dengan menggunakan tangan besi.”

Berikut beberapa buku rujukan teroris yang dijadikan pegangan utama kelompok-kelompok jihadis:

1. Masail min Fiqh al-Jihad ditulis Abu Abdullah al-Muhajir, teman dekat az-Zarqawi.

2. Idarah at-Tawahhusy (Manajemen teror) dikarang oleh Abu Bakar Naji, teoritikus dan ulama panutannya al-Qaeda.

3. Al-‘Umdah fi I’dad al-‘Uddah ( dijadikan undang-undang oleh ISIS) ditulis oleh Abdul Qadir bin Abdul Aziz (Sayyid Imam), mantan panglima jamaah jihad di Peshawar tahun 1989.

4. Da’wah al-Muqawamah al-Islamiyah al-‘Alamiyah, ditulis intelektual Al-Qaeda bernama Abu Mush’ab as-Suri.

5. Al-Irhab min al-Islam wa Man Ankara dzalika faqad Kafara (Terorisme itu berasal dari Islam, siapa yang menyangkalnya, maka ia telah kafir) ditulis oleh Sayyid Imam penulis al-‘Umdah.

6. Al-Wala wa al-Bara’, ditulis pimpinan Al-Qaeda, Dr. Aiman azh-Zhawahiri.

7. Ayat ar-Rahman fi Jihad al-Afghan ditulis Abdullah Azzam.

8. Ma’alim fi ath-Thariq, ditulis intelektual IM, Sayyid Qutub.

9. Buku-bukunya Muhammad bin Abdul Wahab dan para penerusnya.

Baca juga: Ulama Filipina Protes Rencana Militer Awasi Madrasah

Kontributor

  • Ade Gumilar

    Alumni Mahasiswa Al-Azhar Mesir. Melanjutkan S2 di Universitas Indonesia konsentrasi Kajian Timur Tengah. Sekarang menjadi dosen sejarah peradaban Islam IAIN Syekh Gunung Djati Cirebon