International Conference on Research and Community Service (ICORCS) ke-4 yang diselenggarakan oleh Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet, Mojokerto, dibuka dengan khidmat pada Kamis, 29 Januari 2025 di Islamic Centre Surabaya. Acara ini dihadiri oleh para ulama dan pembicara terkemuka dari Mesir, Irak, dan Malaysia.
Di antara pembicara yang hadir dari Al-Azhar Mesir adalah Syekh Muhammad Abdus Samad Muhanna, Syekh Abdul Aziz Asy-Syahawi, dan Syekh Yusri Rusyd Al-Hasani. Selain itu, hadir pula Bassem Abdullah Obaid dari Al-Aazam University, Baghdad, Irak.
Rektor Universitas KH Abdul Chalim, Dr. KH. Mauhibur Rokhman, Lc. MIRKH, dalam sambutannya menyampaikan pesan penting dari Syekh Muhammad Abdus Samad Muhanna, Mursyid Tarekat Syadililiyah sekaligus Direktur Pusat Bayt Mohmmadi di Mesir. Ia menegaskan bahwa keberadaan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa adalah hadiah besar bagi masyarakat karena pemimpin yang jujur dan amanah sangatlah langka.
ICORCS ke-4 ini berlangsung selama dua hari, 29-30 Januari 2025 di kampus Universitas KH Abdul Chalim, Mojokerto. Konferensi internasional ini mengusung tema “Kontribusi Kuasa dan Pengetahuan dalam Membentuk Peradaban Ideal untuk Stabilitas Masyarakat Global.”
Dalam sambutannya, Dr. H. Muhammad Al Barra, Lc., M.Hum. atau Gus Barra, Ketua Yayasan Amanatul Ummah menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya konferensi ini.
“Kami atas nama Pemerintah Mojokerto mengapresiasi acara yang diselenggarakan di UAC. Semoga semakin berkembang,” ujar Bupati Mojokerto terpilih itu.
Sementara itu, Pendiri dan Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Dr. KH. Asep Syaifudin Chalim dalam sambutannya, menceritakan kisah menarik terkait sejarah berdirinya Pondok Pesantren Amanatul Ummah.
Kiai Asep bercerita bahwa Pesantren Amanatul Ummah didirikan beliau pada tahun 2006. Awal berdirinya, pesantren ini berada di kawasan yang disebut angker. Namun seiring berjalan waktu, Amanatul Ummah terus berkembang hingga sekarang.
“Keberhasilan lembaga ini adalah berkat barakah dari ulama-ulama Al-Azhar, Mesir,” tegas Kiai Asep, putra dari KH Abdul Chalim Leuwimunding, Majalengka.
Gubernur Jawa Timur terpilih, Khofifah Indar Parawansa, yang turut membuka acara ICORCS ke-4, menyoroti pentingnya pelayanan masyarakat yang dilakukan komunitas, bukan hanya oleh pemerintahan.
“Konferensi ini dikuatkan pada community service. Ini tidak mudah karena seharusnya dilakukan oleh pemerintah, tetapi di sini dilakukan oleh komunitas,” jelas Ibu Khafifah.
Ia juga mengenang upaya menghadirkan majelis sholawat di kawasan Dolly yang sebelumnya dikenal sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah pengunjung mencapai 35.000 orang per hari.
“Pak Dahlan Iskan pernah bertanya kepada saya, apakah ada majelis istighosah yang dapat dihadiri oleh 35.000 orang setiap hari,” ujarnya mengingat momen tersebut.
Pembukaan resmi seminar ICORCS ke-4 ini dipimpin oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Terselenggaranya seminar internasional yang mempertemukan ulama, tokoh dan pakar dari pelbagai belahan dunia ini, diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan pelayanan masyarakat.